Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Perspektif Ummi Quary tentang Dunia Hiburan dan Kedekatan dengan Fans di Indonesia Summit 2025

Potret Ummi Quary saat menjadi salah satu pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)
Potret Ummi Quary saat menjadi salah satu pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)
Intinya sih...
  • Generasi Millennial dan Gen Z aktif membentuk tren dan budaya fandom, menjadikan hubungan antara idola dan penggemar semakin personal.
  • Ummi Quary merasa dekat dengan fans-nya, menganggap mereka sebagai teman dekat yang memberikan energi positif dalam kariernya.
  • Ummi Quary menekankan pentingnya penerimaan terhadap komentar dan ekspektasi publik, serta ingin meninggalkan warisan kebahagiaan melalui karya seni.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Generasi Millennial dan Gen Z kini tak hanya menjadi penonton pasif, tapi aktif membentuk tren dan budaya fandom. Fenomena ini membuat hubungan antara idola dan penggemar semakin personal, intim, dan penuh energi positif.

Dalam sesi talkshow di Indonesia Summit 2025 yang bertajuk "Fandom Revolution: How Millennials & Gen Z Are Redefining Celebrity Culture", artis sekaligus komedian, Ummi Quary berbagi pandangannya tentang fenomena fandom, perjalanan karier sejak kecil, dan cara menjaga keseimbangan di dunia hiburan yang selalu menjadi sorotan publik.

Fans yang dekat seperti teman

Potret Ummi Quary saat menjadi salah satu pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)
Potret Ummi Quary saat menjadi salah satu pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)

Ummi Quary melihat fenomena fans masa kini sebagai sesuatu yang dekat dan personal. Ia menegaskan bahwa ia lebih suka melihat mereka sebagai teman dekat daripada sekadar penggemar.

Ummi juga mengungkapkan bahwa dukungan fans sudah ada sejak ia bermain lenong pada masa kecilnya.

"Aku juga pengennya kayak temen-temen deket aja, jangan terlalu dibilang fans juga. (Terus) Aku tuh mendapatkan fans dari jaman 'Lenong Bocah'. (Fans-nya) Banyak banget, kalau aku syuting di mana, mereka datengin. Kemanapun, bener-bener mereka pengen nontonin kita secara langsung," ujarnya.

Bagi Ummi, kehadiran fans yang berupaya datang dan mendukung karya-karyanya, baik di sosial media maupun layar kaca, sangat berpengaruh dan memberikan energi positif.

Tantangan memiliki fans yang begitu erat

Potret Ummi Quary saat menjadi salah satu pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)
Potret Ummi Quary saat menjadi salah satu pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)

Meski memiliki penggemar yang dekat, Ummi merasa ia belum pernah merasakan tantangan ekstrem. Menurutnya, fans hanya sebatas mendukung tanpa sampai mengatur atau kecewa jika ia melakukan hal yang tidak sesuai ekspektasi.

"Mereka tuh sebatas support aja. Karena idola kan juga manusia, yang pastinya ngelakuin salah, (dan) nggak berjalan mulus sesuai ekspektasi fans-nya," jelasnya.

Telah menjadi artis sejak dini

Potret Ummi Quary saat menerima plakat pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)
Potret Ummi Quary saat menerima plakat pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)

Perasaan menjadi artis bagi Ummi muncul sejak masa kecil, jauh sebelum era konten digital meledak. Saat bermain di Lenong Bocah, ia sudah merasakan antusiasme penonton yang luas, mulai dari ibu-ibu hingga anak-anak dan remaja.

"Kalau ngerasa ‘gue artis’ itu (justru) dari 'Lenong Bocah', bukan dari konten. Dari 'Lenong Bocah', terus juga karena masih kecil waktu itu, masih umur belasan tahun, terus nggak expect kalau program itu dikenal banyak sama orang," kenangnya.

Menjaga kesehatan mental di tengah ekspektasi

Potret Ummi Quary bersama Niko Al-Hakim saat menjadi pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)
Potret Ummi Quary bersama Niko Al-Hakim saat menjadi pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)

Dalam menghadapi komentar dan ekspektasi publik, Ummi kembali menekankan pentingnya penerimaan. Ia menyadari bahwa kehidupan publik selalu menjadi sorotan, sehingga menjaga batas antara kehidupan pribadi dan media sosial sangat krusial.

"Sebenernya di era sekarang pun, kita juga bisa menjadi seorang fans. Kita bisa juga mengomentari orang lain dengan bebas. Jadi gue harus menerima bahwa apa yang dikomenin sama seseorang ke gue, ya harus gue terima," ujarnya.

Lebih memahami manusia di balik figur publik

Ummi ingin fans-nya memahami bahwa artis adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Ia menekankan bahwa media sosial tidak selalu mencerminkan kehidupan nyata seseorang.

"Kita juga sama-sama manusia, jangan berekspektasi banyak, karena kita pasti melakukan kesalahan juga. Social media tuh bukan in real life-nya seseorang. Jadi kalian nggak bisa menilai seseorang dari social media-nya aja," jelasnya.

Ia berharap fans tetap menghargai dan memberikan dukungan positif.

Warisan yang ingin ditinggalkan setelahnya

Potret Ummi Quary bersama Niko Al-Hakim saat menjadi pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)
Potret Ummi Quary bersama Niko Al-Hakim saat menjadi pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)

Bagi Ummi, karya seni adalah warisan yang ingin ia tinggalkan. Baik melalui lawakan maupun film, ia ingin memberi kebahagiaan dan dampak positif bagi penonton.

"Kalau di lawak, membuat orang tertawa dan happy, impact-nya juga happy banget di aku. Terus kalau film, itu menjadi karya yang bisa ditonton sampai kapanpun. (Jadi) Semoga kalau nantinya meninggalkan dunia hiburan, aku bisa dikenal sebagai Ummi yang selalu membawa kebahagiaan untuk banyak orang," ungkapnya.

Semangat dan manifestasi menjadi artis

Potret Ummi Quary bersama Niko Al-Hakim saat menerima plakat pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)
Potret Ummi Quary bersama Niko Al-Hakim saat menerima plakat pembicara di Indonesia Summit 2025. (instagram.com/indonesia.summit)

Sejak kecil, Ummi bertekad menjadi seorang artis dan selalu berusaha gigih untuk mewujudkannya. Ia percaya pada kekuatan manifestasi dan energi semesta.

“Karena aku juga berkarya dari kecil, pokoknya sangat bertekad untuk menjadi seorang artis, (dan) pengin berada di suatu panggung, (lalu) dikenal sama banyak orang. Caranya (untuk yang ingin berkecimpung ke dunia public figure) adalah semangat dan gigih, (kemudian) manifesting aja. Karena dengan manifesting (keinginan), semesta bakalan ngikut, kayak (dari) energinya juga semesta bakal tahu. Jadi, itu nanti yang bakal membawa kalian ke tempat yang kalian mau tuju,” tutupnya.

Perjalanan Ummi Quary mengingatkan kita bahwa ketekunan, semangat, dan energi positif mampu menembus batas panggung maupun layar digital. Di era fandom yang semakin personal, kisahnya menjadi bukti bahwa hubungan hangat antara idola dan penggemar bisa menjadi sumber inspirasi, bukan sekadar popularitas semata.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Career

See More

Intip Dekorasi dan Keseruan Natal di Grand Indonesia A Jolly Christmas

05 Des 2025, 19:35 WIBCareer