Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Terdampak PHK, Tenang dan Lakukan 7 Hal Ini agar Segera Bangkit

Deretan PHK massal terjadi, bagaimana cara menghadapinya?

Mariana Politton

Terkadang, hidup memberikan kejutan tak terduga yang begitu tajam, seperti kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi para karyawan. Kami pun bisa memahami seberapa sulitnya situasi ini jika kamu terdampak; kamu mungkin merasa syok, cemas, dan bingung mengenai masa depan.

Namun, perlu diingat bahwa setiap akhir adalah awal dari sesuatu yang baru. Untuk membangun hal yang baru tersebut, kamu yang terdampak PHK membutuhkan cara-cara efektif yang dapat meredakan perasaan negatif sekaligus memotivasi diri untuk menghadapi tantangan baru.

Di bawah ini, Popbela telah menyiapkan ulasan mengenai 7 langkah yang bisa membantumu menghadapi situasi pasca PHK dengan lebih baik. Akan tetapi, sebelumnya ketahui dulu fenomena gelombang PHK yang terjadi di Indonesia. Seperti apakah situasinya dan mengapa hal ini terjadi?

Fenomena Gelombang PHK di Indonesia sejak Masa COVID-19

singleton.com

Melansir dari CNBC Indonesia, rentetan pemutusan hubungan kerja (PHK) marak terjadi di berbagai industri di Tanah Air. Banyak faktor yang memengaruhi fenomena ini, tetapi memang tidak terpungkiri bahwa fenomena ini mulai terjadi sejak memasuki masa pandemi COVID-19.

Menurut Patrick Yup selaku Founding Partner Intudo Ventures Endevaor Ambassador dalam Investment Outlook pada 11 Januari 2024, keadaan tidak baik ini dapat disebabkan oleh kesalahan-kesalahan investor di masa lalu sehingga menyebabkan konsekuensi di masa ini.

Selain itu, melansir dari berbagai sumber, beberapa penyebab lain yang diyakini oleh para pakar industri adalah model bisnis yang belum jelas, keputusan overhiring yang sempat dilakukan perusahaan, penurunan permintaan di pasar ekspor, hingga kondisi ekonomi yang menurun.

Khusus di Indonesia, Abraham Hidayat selaku Managing Partner untuk Skystar Capital menjelaskan kepada CNBC Indonesia, "Kalau menurut saya masih (akan) ada company tutup, lay off (pada 2024)."

Perihal ini, gelombang PHK diperkirakan akan tetap terjadi hingga paruh pertama tahun 2024. Setelah itu, semua pihak hanya berharap keadaan menjadi lebih baik dan optimis pada paruh kedua untuk membangun kesempatan kerja bagi mereka yang membutuhkan.

Sementara itu, kamu yang terdampak PHK dapat menenangkan diri dan mencoba bangkit dengan 5 langkah efektif di bawah ini. Apa saja?

1. Memahami dan mengelola emosi yang kamu rasakan

Freepik.com/racool_studio

Mendengar kabar PHK akan menyebabkan pergulatan emosi yang tidak nyaman. Dampaknya, kamu menjadi bingung dengan ragam emosi yang kamu rasakan sendiri. Untuk mengatasinya, langkah penting harus dilakukan dengan memberikan jeda waktu untuk kamu menganalisis emosimu.

Dalam proses tersebut, coba untuk mengidentifikasi dan menvalidasi semua emosimu agar kamu dapat memahaminya. Pada waktu yang sama, pahami bahwa emosimu bukanlah identitasmu, tetapi respon dari suatu kejadian yang tidak menentukan nilaimu sebagai individu maupun karyawan.

Sebagai tambahan, kamu pun dapat lebih lanjut mengelola emosimu. Saat merasakan emosi negatif, kamu dapat memberi waktu pause untuk diam sejenak, tarik napas, dan hembuskan secara perlahan. Kemudian coba bangun pemikiran positif atau menghitung berkat yang masih ada.

2. Menjangkau orang lain atau terapis profesional

Freepik.com/freepik

Bagaimanapun juga, setiap individu manusia membutuhkan sentuhan sosial yang dapat memberikan kelegaan dan kenyamanan. Meskipun tidak selalu memberikan solusi konkret, kehadiran orang-orang terdekat dapat memberikan sensasi tersendiri yang menenangkan.

Sebagai langkah pertama, kamu dapat meluangkan waktu untuk menghubungi orang-orang terdekat yang dapat dipercaya, tentu setelah melalui tahap pertama. Eits, ini bukan sebatas berbagi cerita, melainkan membuka ruang untuk merinci emosi dan mencegah perasaan terpendam.

Apabila kamu merasa belum siap untuk langkah tersebut, ada pilihan lain yang tak kalah bernilai, yakni mencari bantuan dari terapis profesional . Yup, konsultasi dengan ahli kesehatan mental dapat memberikan dukungan optimal, membantu memahami emosi, dan membuat kemajuan pemulihan.

3. Membuat rencana keuangan

Freepik.com/tirachardz

Kejadian pemutusan hubungan kerja (PHK) jelas menyebabkan terputusnya pendapatan bulanan atau income yang sebelumnya diterima secara stabil. Hal ini tentu menjadi landasan mengapa kamu harus mulai membuat rencana keuangan untuk periode waktu tertentu di masa depan. 

Melansir dari Kompas, Winnie Sun selaku penasihat keuangan berbasis di Amerika Serikat menyarankan satu cara sederhana untuk mengatur keuangan, yakni membuat jurnal keuangan.

Perihal ini, kamu membutuhkan 3 langkah. Pertama, pahami alur finansial dengan menulis dan memetakan uang masuk dan keluar. Kedua, hitung berapa lama uang tersebut akan bertahan. Ketiga, usahakan untuk merubah gaya hidup dan lebih berhemat. Sederhana, tetapi sangat berguna!

Sebagai tambahan, berdasarkan pengalaman seorang terdampak PHK yang namanya enggan disebutkan, kamu bisa juga memisahkan uang darurat di rekening lain atau rekening orang terpercaya, seperti ibu. Tujuannya agar tidak terpakai saat kamu sedang menyesuaikan kondisi baru.

4. Membangun resume dan portfolio secara perlahan

Freepik.com/benzoix

Sebelum terdampak PHK, kamu lebih menfokuskan diri untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Tentu, ada banyak prestasi dan perubahan positif yang telah kamu buat. Semuanya ini akan menjadi informasi pada resume dan portfolio yang dibutuhkan untuk proses rekrutmen.

Jadi, tunggu apa lagi? Kamu sebaiknya turut memanfaatkan jeda waktu untuk membangun dokumen-dokumen yang diperlukan dalam proses mencari kerja, seperti resume dan portfolio. Sambil mengerjakannya, kamu pun dapat melihat kembali kontribusi positif yang telah diberikan.

Dengan kata lain, proses mengerjakan resume dan portfolio akan turut membuka matamu; hal ini diharapkan membantumu semakin bangga dan percaya diri terhadap kinerjamu. Jadi, sekali lagi, keputusan PHK tidak mendefinisikan dirimu maupun nilai-nilai pada dirimu, catat, ya!

5. Membuat rencana terstruktur untuk mencari pekerjaan

Freepik.com/karlyukav

Setelah kamu sudah selesai membangun dan menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, kamu pun berpikir untuk segera mencari pekerjaan. Eits, tunggu dulu, perencanaan terstruktur terkait proses lamaran pekerjaan sangat dibutuhkan agar meningkatkan potensi yang diharapkan.

Caranya, mulai dengan menetapkan tujuan mingguan untuk mengeksplorasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang sudah kamu kembangkan sepanjang karier. Dalam hal ini, jangkau jaringan profesional di LinkedIn dan platform atau situs web sejenis lainnya.

Setelah itu, coba monitor perkembanganmu dalam mencari pekerjaan setiap minggunya dengan membangun tabel monitor di Microsoft Office. Berikut adalah beberapa informasi yang dibutuhkan.

  • Nama perusahaan;
  • Kelebihan dan kekurangan perusahaan;
  • Status penilaianmu mengenai perusahaan, seperti kurang baik, sedang, baik;
  • Kelebihan dan kekurangan proses rekrutmen;
  • Status proses rekrutmen, seperti melamar, wawancara HR, psikotes, study case/assignment, wawancara user, menunggu, ditolak, offering letter;
  • Catatan mengenai hal yang harus kamu tingkatkan atau perbaiki terkait proses rekrutmen; dan
  • Status minatmu untuk bekerja, seperti kurang tertarik, tertarik, dan prioritas.

Daftar informasi di atas hanya beberapa dari informasi umum yang dapat membantumu. Jadi, kamu tetap dapat mengembangkannya sesuai  kebutuhanmu dalam menganalisis proses rekrutmen, ya!

6. Melakukan kegiatan menarik yang dapat menjadi portfolio tambahan

Freepik.com/freepik

Memasuki langkah ke-6, kamu seharusnya sudah membangun portfolio-mu berdasarkan rekap kerja. Akan tetapi, kamu masih bisa, lho, menambahnya dengan melakukan kegiatan tertentu, seperti mengajar, membuat konten di media sosial, menulis blog, berjualan, dan kegiatan sejenis lainnya.

Kegiatan-kegiatan tersebut tidak sekadar memberikan perasaan yang menyenangkan, tetapi ikut menambah karya-karya untuk ditampilkan dalam portfolio. Bahkan, melakukan salah satu dari kegiatan tersebut akan menambah rekap produktivitas selama tidak ada pekerjaan. 

Tahukah kamu? HR cenderung menyukai kandidat yang aktif dalam masa senggangnya, khususnya melakukan pekerjaan yang menambah keterampilan baru maupun mengembangkan kemampuan yang sudah terbangun. Hayoo, coba pikirkan kegiatan apa yang menarik, tetapi tetap berguna?

7. Mempertimbangkan pekerjaan freelance atau part time

science.org

Suatu ide tercetus, lakukan kegiatan yang memberi manfaat positif tetapi ikut berkontribusi pada kebutuhan finansialmu. Apabila kamu mengangguk setuju dengan ide ini, maka kamu sebaiknya mempertimbangkan opsi pekerjaan freelance atau part time sementara waktu.

Tetapi, ingat pilih pekerjaan paruh waktu sesuai dengan ketersediaan waktumu tanpa mengabaikan upaya mencari pekerjaan full time. Dengan melakukan ini, kamu sedang meningkatkan keterampilan dan produktivitas, serta membangun tabungan yang berguna dalam situasimu saat ini.

Jadi, apakah kamu sudah siap untuk bangkit dari tantangan setelah mengalami PHK? Tarik napas dalam-dalam, hembuskan secara perlahan, dan ucapakan pada diri sendiri, “Aku bisa dan siap.”

Sebagai penutup, yakini bahwa setiap orang memiliki rezekinya masing-masing. Tuhan Yang Maha Esa pasti akan berlaku adil dalam memberi jalan keluar dan solusi yang kamu butuhkan. Semangat!

IDN Media Channels

Latest from Working Life