Lewat film Sleep Call yang akan tayang di bulan September mendatang, Aldo Gudel resmi menambah daftar baru filmografi miliknya. Menjadi salah satu wajah baru dalam industri perfilman Tanah Air, namanya resmi debut menjadi aktor setelah mengambil peran dalam film Yowis Ben.
Selain berkarier sebagai pemain film, diketahui jika Aldo Gudel juga merupakan Business Development Lead IDN Pictures. Menjadi seorang pekerja kantoran yang merangkap sebagai pemain film, tentu membuat Aldo Gudel kerap menemui berbagai tantangan.
Berkesempatan wawancara khusus dengan Aldo Jovian Hendriyanto atau yang lebih akrab disapa Aldo Gudel, Popbela mencoba mengulik lebih dalam bagaimana ia membagi waktu antara dua pekerjaan. Penasaran dengan jawaban yang diberikan Aldo Gudel? Let's check this out!
Kembali bermain peran lewat “Sleep Call”
Setelah sebelumnya bermain peran dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama, Aldo Gudel kembali lewat Sleep Call. Lewat film ini ia akan beradu akting dengan aktor dan aktris yang namanya sudah tak lagi asing di dunia seni peran Tanah Air. Mulai dari Laura Basuki, Juan Bio One, Della Dartyan, hingga Rukman Rosadi.
Berperan sebagai Mitro, dalam Sleep Call, kali ini ia akan menjadi karakter yang bekerja di bagian finance di sebuah perusahaan pinjaman online. Menurut Aldo Gudel, karakter Mitro ini sangat dekat dan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
“Mitro itu (karakternya) akan sangat relate kalau nanti kalian udah nonton. Akan sangat relate terhadap karakter yang sering kalian temui di kehidupan sehari-hari. Karakternya seperti apa? Dia tuh ngerasa dirinya asik, sok asik, tapi itu alasan dia melakukan hal-hal yang ada di dalam film nanti,” jelasnya.
Peran baru, pelajaran baru
Menjadi Mitro dan turut bergabung dalam Sleep Call bukan hanya mengasah kemampuannya dalam bermain peran, namun juga menambah pengalaman serta pelajaran baru dalam perjalanan karier seorang Aldo Gudel.
“Kalau aku sendiri belajar dari karakter Mitro dan karakter lain di Sleep Call adalah untuk belajar lebih mau pay attention kalau orang cerita tentang masalahnya, karena biasanya kita udah terlalu sering berkutat dengan masalah kita sendiri. Jadinya, kalau ada yang cerita jadi lebih mendengarkan,” ungkapnya.