5 Perempuan Paling Berpengaruh dalam Sains yang Harus Kamu Tahu

Dalam segala keterbatasannya, mereka mampu bersaing

5 Perempuan Paling Berpengaruh dalam Sains yang Harus Kamu Tahu

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Munculnya media sosial lebih dari satu dekade lalu, turut melontarkan istilah independent woman menjadi semakin populer. Tentu saja istilah ini tidak terlepas dari jasa beberapa lagu pop dan R&B yang memunculkan istilah ini. Mulai dari Destiny's Child di tahun 2000, Kelly Clarkson di tahun 2003, hingga Ne-Yo di tahun 2008, julukan ini diberikan untuk para perempuan yang berdaya, mandiri dan pekerja keras.

Independent woman ada dalam setiap sektor kehidupan, mulai dari ibu rumah tangga, pekerja kantoran, jurnalis, pedagang, pendidik dan lain sebagainya. Tidak terkecuali dunia sains. Dalam perkembangannya, ada kontribusi perempuan yang membuat ilmu pengetahuan semakin berkembang. 

Dengan adanya perempuan dalam dunia sains, sampai saat ini kita dapat mempelajari dan merasakan dampak nyata, atas apa yang telah mereka berikan. Penasaran siapa saja? Inilah sosok yang tepat mendapat julukan independent woman dalam dunia sains.

1. Hypatia

5 Perempuan Paling Berpengaruh dalam Sains yang Harus Kamu Tahu

Para pemikir klasik didominasi oleh laki-laki, seperti Phytagoras, Socrates, Aristoteles, Plato, hingga Archimedes. Namun, di tengah keterbatasan perempuan saat itu, terdapat pemikir hebat bernama Hypatia. 

Hypatia adalah seorang filsuf, matematikawan, astronom yang juga menguasai pengetahuan mengenai sastra dan seni. Hypatia, berasal dari kota Alexandria dan hidup selama masa kekaisaran Romawi.

Hypatia sangat dihormati, dirinya menghabiskan waktunya dengan menjadi seorang pengajar di Museum of Alexandria. Berkas kecerdasannya, tidak sedikit orang yang memohon untuk dapat mengikuti kelasnya. Hypatia berhasil menuliskan banyak buku mengenai geometri, aljabar serta astronomi.

2. Marie Curie

Marie Curie lahir di Polandia pada 7 November 1867, dirinya tumbuh sebagai anak-anak dengan keingintahuan yang besar. Masa sekolahnya dihabiskannya di sekolah informal bawah tanah, karena masih terbatasnya pendidikan untuk perempuan saat itu.

Meski begitu, Marie terus berhasil masuk dan terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Sorbonne, Paris. Tahun 1893, Marie berhasil mendapatkan gelar master untuk bidang fisika dan bidang matematika pada tahun berikutnya.

Marie memulai kariernya dengan meneliti tipe baja dan bertemu dengan suaminya, Pierre Cuire, yang merupakan seorang pengajar fisika dan matematika.

Marie mulai melakukan penelitian pada sinar uranium serta menemukan fakta bahwa unsur tetap konstan dan tidak terpengaruh pada bentuk uranium, yang dinamakannya radioaktivitas. 

Suaminya, Pierre akhirnya memilih untuk bergabung dengan penelitian Marie. Eksperimen keduanya telah menghasilkankan suatu penemuan unsur baru yang diberi nama Polonium dan radium. 

Berkat penemuannya, pada 1903 Marie dan suaminya dianugerahkan Penghargaan Nobel Fisika. Pada tahun yang sama pula, Marie berhasil menerima Medali Davy dari Royal Society. 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here