5 Tayangan Ini Ditentang Netizen Karena Ubah Ras Karakternya

Beberapa tayangan internasional belakangan sedang jadi bulan-bulanan netizen karena mengubah ras karakternya. Dalam penggambaran aslinya, tokoh tersebut berkulit putih atau hitam. Namun, visualisasi dalam film dan serialnya justru berbanding terbalik.
Penentangan ini diklaim bukan merupakan bentuk kebencian terhadap orang dengan warna kulit tertentu, tetapi imbauan untuk para sineas agar berhenti membuat visualisasi yang tak sesuai dengan faktanya. Kira-kira ada film apa saja, ya? Yuk, simak daftarnya!
1. Lilo & Stitch

Nama pemeran untuk live action Lilo & Stitch telah diumumkan. Namun, Disney dikritik karena memilih Sydney Agudong sebagai Nani. Ia dinilai memiliki kulit yang terlalu putih untuk memerankan karakter kakak Lilo tersebut.
Sejumlah orang Hawaii asli pun menyayangkan hal ini. Mereka mengaku tidak membenci Sydney. Hanya saja, mereka ingin Nani terlihat seperti gambaran animasinya yang merupakan perempuan Hawaii berkulit gelap.
2. The Little Mermaid
Jauh sebelum Lilo & Stitch, Disney juga menghadapi kritik tajam dari netizen karena memilih Halle Bailey sebagai Ariel untuk live action The Little Mermaid. Sebagai salah satu karakter putri Disney yang cukup ikonik, visualisasi dalam live action ini dianggap merusak imajinasi, terutama karena hilangnya rambut merah Ariel.
Namun, The Little Mermaid masih akan tetap ditayangkan mulai 26 Mei terlepas dari limpahan protes yang diterima oleh Disney.
3. Queen Cleopatra
Netflix berencana menayangkan sebuah serial dokumenter tentang ratu terkenal dari Afrika, Queen Cleopatra. Melalui karya ini, kuasa, kecantikan, dan kecerdasannya akan dibahas.
Sayangnya, keputusan Netflix untuk mendapuk Jada Pinkett Smith membuat publik bingung. Sejarah menyebut Cleopatra merupakan keturunan Yunani dan tidak berkulit hitam. Meski telah dihapus, sebuah petisi untuk mengentikan penayangan dokumenter ini bahkan muncul di laman change.org.
4. Anne Boleyn
Anne Boleyn di dunia nyata merupakan ibu dari Ratu Elizabeth I dan berkulit putih. Perjuangannya sebagai seorang ibu diangkat menjadi sebuah miniseries berjudul sama dengan namanya. Namun, kekecewaan penonton muncul karena sosok tersebut diperankan oleh Jodie-Turner Smith.
Sang aktris sendiri rupanya telah menduga bahwa serial Anne Boleyn akan memicu kehebohan, entah dalam hal yang positif ataupun negatif. Namun, Jodie memilih untuk fokus kepada jalan ceritanya dan lebih menonjolkan cerita kemanusiaan alih-alih keakuratan sejarahnya.
5. Queen Charlotte: The Bridgerton Story
Terakhir, ada spin-off dari serial Netflix Bridgerton yang menyorot kehidupan sang ratu berjudul Queen Charlotte: The Bridgerton Story. Segera tayang, rupanya ada saja netizen yang mempermasalahkan visualisasi ratu yang tak sesuai fakta. Karena hal ini, Netflix lagi-lagi dianggap melakukan pembelokan sejarah.
Bagaimana tanggapanmu, Bela?



















