- Palestinian Medical Relief Society (PMRS)
- Palestine Children’s Relief Fund (PCRF)
- Taawon, yayasan yang menjalankan program perawatan yatim piatu dan layanan kesehatan di Gaza.
Together for Palestine: Konser Amal Terbesar di Wembley yang Suarakan Solidaritas untuk Gaza

- Konser amal terbesar di Inggris untuk Palestina berhasil mengumpulkan lebih dari £500.000 dari tiket, dengan total dana mencapai £1,5 juta dari donasi online dan merchandise.
- Acara ini menampilkan musisi dunia seperti Damon Albarn, Bastille, dan PinkPantheress, serta seniman Palestina seperti Nai Barghouti dan Saint Levant.
- Seluruh dana disalurkan melalui Choose Love untuk mendukung layanan medis, anak-anak, dan program kemanusiaan di Gaza.
Ribuan orang memenuhi OVO Arena Wembley, London, dalam konser amal Together for Palestine yang diselenggarakan pada 17 September 2025. Acara yang disebut sebagai konser penggalangan dana terbesar di Inggris untuk Palestina ini berhasil mengumpulkan lebih dari £500.000 (sekitar Rp9,7 miliar) dari penjualan tiket.
Ditambah dari donasi online dan penjualan merchandise saat acara berlangsung, total dana yang terkumpul mencapai £1,5 juta (sekitar Rp29 miliar). Lebih dari sekadar konser musik, malam perhelatan itu menjadi simbol solidaritas, tempat menyalurkan seni, musik, dan suara kemanusiaan yang berpadu dalam satu panggung.
Diselenggarakan dengan cinta, meski penuh tantangan

Konser ini diprakarsai oleh musisi sekaligus produser, Brian Eno, yang mengaku butuh waktu setahun penuh untuk bisa mewujudkannya. Bahkan sekadar mencari venue saja sempat sulit, karena menurutnya, menyebut kata "Palestine" saja sudah sering jadi alasan penolakan.
Namun, akhirnya Wembley Arena menerima, YouTube mengizinkan siaran langsung, dan sejumlah artis setuju untuk tampil. Visual panggung juga dikurasi oleh seniman asal Gaza, Malak Mattar, yang menuturkan kisah keluarganya yang terpaksa mengungsi akibat perang.
Lineup dari bintang dunia dan seniman Palestina

Daftar artis yang tampil pada malam konser amal tersebut benar-benar berasal dari lintas generasi dan budaya. Dari musisi internasional ada Damon Albarn, James Blake, Jamie xx, PinkPantheress, Sampha, Bastille, Hot Chip, King Krule, Paloma Faith, Obongjayar, Rina Sawayama, hingga Cat Burns dan Greentea Peng.

Dari Palestina, hadir pula Adnan Joubran, Faraj Suleiman, Nai Barghouti, rapper El Far3i, Saint Levant, Elyanna, hingga DJ Sama’ Abdulhadi. Kolaborasi antara musisi Barat dan Palestina menjadi jiwa konser ini, seperti Damon Albarn tampil bersama London Arab Orchestra, sementara Nai Barghouti berduet dengan paduan suara gospel.

Nama besar di luar musik juga ikut tampil. Aktor Riz Ahmed dan komedian Guz Khan yang memandu acara pada malam itu, sementara Benedict Cumberbatch, Florence Pugh, Richard Gere, Nicola Coughlan, hingga Louis Theroux naik ke atas panggung untuk membacakan puisi, pidato, dan pesan solidaritas.
Bahkan legenda sepak bola, Eric Cantona, turut hadir dan menyerukan FIFA sekaligus UEFA untuk menangguhkan Israel dari kompetisi internasional.
Suara solidaritas yang menggaung di panggung Wembley
Sebelum konser ini dimulai, penonton disuguhkan sebuah video berisi seruan gencatan senjata dari sejumlah selebritas dunia, di antaranya Billie Eilish, Finneas, Joaquin Phoenix, Cillian Murphy, Brian Cox, hingga Steve Coogan. Dukungan mereka menegaskan bahwa isu Palestina bukan hanya persoalan regional, melainkan tragedi kemanusiaan yang memanggil perhatian global.
Di atas panggung, suara dari Palestina sendiri juga hadir lewat Yara Eid, seorang jurnalis yang mengingatkan publik tentang lebih dari 270 jurnalis Gaza tewas sejak 2023. Pernyataannya diperkuat oleh jurnalis dan pembawa acara, Mehdi Hasan, yang mengatakan, “Mereka adalah jurnalis terbaik di antara kita, karena mereka mendokumentasikan bukan hanya perang, tapi juga pemusnahan diri mereka sendiri.”
Semua dana yang terkumpul sepenuhnya untuk Palestina
Hasil dari tiket konser, donasi online, dan penjualan merchandise (seperti kaos, tote bag, dan keffiyeh rancangan desainer Bella Freud dan Katherine Hamnett) sepenuhnya disalurkan melalui organisasi amal Choose Love. Dana ini kemudian disalurkan ke tiga lembaga Palestina utama, yaitu:
Di tengah kondisi krisis kemanusiaan yang makin memburuk, dengan lebih dari 65.000 warga Gaza tewas menurut pihak berwenang setempat, dana ini diharapkan dapat membantu pemulihan layanan medis dan penyediaan bantuan mendesak.
Konser amal Together for Palestine menjadi bukti bahwa seni dan musik bisa menjadi alat perlawanan, sementara solidaritas dapat melintasi batas politik yang berlangsung. Seperti halnya yang diungkapkan PinkPantheress di atas panggung, “Netralitas atau diam bukanlah pilihan. Berikan suaramu untuk Palestina. Tunjukkan bahwa kita ada di sini.”



















