5 Mata-mata Perempuan Paling Berbahaya di Era Perang Dunia II

Mana yang paling berbahaya?

5 Mata-mata Perempuan Paling Berbahaya di Era Perang Dunia II

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Perang identik dengan tentara, dan tentara hampir selalu diidentikkan dengan pria. Begitu juga saat Perang Dunia II meletus, berbagai negara mengirimkan jutaan tentara pria untuk berlaga di medan perang. Meski begitu, bukan berarti para perempuan hanya bisa duduk manis menunggu di rumah.

Tidak banyak yang tahu jika ada banyak perempuan yang ikut berlaga di medan perang. Tentu saja mereka tidak menjadi tentara. Alih-alih menempatkan perempuan di garda terdepan, kebanyakan negara justru menempatkan mereka sebagai mata-mata. Dilansir Time, dari sekian banyak mata-mata, berikut ini lima mata-mata perempuan paling berbahaya di era Perang Dunia II.

1. Krystyna Skarbek

5 Mata-mata Perempuan Paling Berbahaya di Era Perang Dunia II

Lahir di Warsawa tahun 1908, Krystyna Skarbek adalah seorang putri bangsawan Polandia yang lebih memilih mengabdikan hidupnya sebagai mata-mata Inggris. Di awal Perang Dunia II, Krystyna bekerja untuk Special Operations Executive. Menggunakan nama samaran Christine Granville, Krystyna berhasil berbaur dengan orang-orang dan menyelesaikan berbagai misi penting bagi Inggris dan Prancis.

Tentu saja jalannya sebagai mata-mata tidak selalu mulus. Pada tahun 1941, Jerman berhasil menangkap Krystyna dan menahannya di penjara. Tidak ingin membusuk di penjara, Krystyna menggigit lidahnya hingga berdarah.

Di depan tentara Nazi, Krystyna berpura-pura menderita TBC hingga akhirnya dilepaskan. Krystyna meninggal tahun 1952, setelah ditikam oleh seorang penggemar obsesif di kamar hotel di London.

2. Noor Inayat Khan

Tidak jauh berbeda dari Krystyna Skarbek, Noor Inayat Khan juga berasal dari keluarga terhormat. Ketika Perang Dunia I meletus, keluarga Khan pindah ke London sebelum akhirnya bermukim di Paris. Pada tahun 1940, Noor kembali ke Inggris, untuk kemudian bergabung dengan Women’s Auxiliary Air Force dan direkrut jadi agen rahasia pada tahun 1942.

Sebagai agen rahasia, Noor bertugas untuk menjaga komunikasi antara London dan Paris, juga penyelundupan senjata plus bahan peledak. Selama masa Perang Dunia II, Noor masuk dalam daftar agen rahasia paling berbahaya. Nasib, Noor dikhianati temannya sendiri. Dia ditangkap oleh Nazi pada Oktober 1943, dan dieksekusi di kamp penyiksaan Dachau satu tahun kemudian.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here