Nontonnya Bikin Deg-Degan, Ini 10 Film Semi Tiongkok Terbaik

Viva Erotica merupakan film ber-genre komedi-seks yang rilis di tahun 1996. Film ini bercerita tentang sutradara film porno bernama Kwok-Wing (Leslie Cheung). Kwok-Wing tadinya adalah sutradara film andal yang kerap mendapat banyak penghargaan.

Sampai suatu ketika, karena masalah keuangan, Kwok-Wing akhirnya menerima pekerjaan sebagai sutradara film porno. Masalah pun bertambah banyak karena merasakan banyak kesulitan. Mulai dari digrebek polisi, dana produksi yang minim, hingga harus berhadapan dengan gangster setempat.

Memiliki kakak laki-laki yang mengalami keterbelakangan mental, membuat Yiau (Loletta Lee) harus dibesarkan seperti anak laki-laki untuk mewarisi harta dan tahta milik ayahnya. Yiau pun tumbuh menjadi gadis yang cuek dan nggak peduli dengan cinta lawan jenis.

Merasa harus punya bekal sebelum akhirnya mewarisi harta dan tahta ayahnya, Yiau meminta izin untuk sekolah. Setelah mendapat restu sang ayah, Yiau pun menjalani pendidikannya dan di sanalah ia bertemu dengan Fa (Ken Lok), pemuda pandai namun penuh dengan nafsu.

Dibanding memperkuat jalan cerita, Sex and Zen 2 lebih banyak menghadirkan adegan seks yang berlebihan. Selain adegan ranjang dengan lawan jenis, di film ini juga ditampilkan adegan seks sesama jenis dan adegan seks beramai-ramai.

Film semi rasanya tak lengkap tanpa tema perselingkuhan. Kisah itulah yang diangkat dalam film In the Mood for Love yang rilis di tahun 2000. 

In the Mood for Love bercerita tentang seorang jurnalis bernama Chow Mo-wan (Tony Leung). Di suatu kesempatan, Chow bertemu dengan Su Li-zhen (Maggie Cheung) yang bekerja sebagai seorang sekretaris di bidang pelayaran. Karena kecocokan saat ngobrol, keduanya sepakat untuk menulis kisah bersambung di koran tempat Chow bekerja.

Mereka pun sering menghabiskan waktu bersama untuk menyelesaikan cerita bersambung itu. Namun, seiring berjalannya waktu, mulai tumbuh benih cinta di antara keduanya. Chow dan Su pun selingkuh dari pasangan mereka masing-masing.

Dirilis pada tahun 2007 dengan biaya produksi US$15 juta, Lust, Caution berhasil meraup keuntungan bersih US$67,1 juta. Kisahnya yang rumit karena berdasarkan kisah nyata, ditambah bumbu adegan erotis, membuat Lust, Caution mendapat banyak pujian.

Film yang disutradarai oleh Ang Lee ini bercerita tentang masa perang kedua antara Tiongkok-Jepang. Di masa-masa itu, sekumpulan mahasiswa merencanakan hal yang berisiko tinggi, yakni membunuh agen mata-mata dari Jepang, Tuan Yee (Tony Leung). Demi rencananya ini, ia pun merekrut Wong Chia Chi (Tang Wei), aktris drama kampus dengan kemampuan akting luar biasa.

Chia Chi ditugaskan untuk merayu Tuan Yee agar masuk ke dalam perangkapnya. Dengan kemampuan aktingnya, Chia Chi berhasil masuk ke dalam lingkaran pertemanan Nyonya Yee dan mendekati Tuan Yee.

Enthralled bercerita tentang tiga sahabat yang masing-masing menyimpan rahasia besar yang berujung pada keselamatan nyawa mereka. Setelah lama tak bertemu, tiga sahabat Shing (Chor-yiu Kwan), Ka-Lok (Tien You Chui) dan Adam (Christopher Goh) berjumpa kembali di sebuah bar dan menceritakan tentang kehidupan masing-masingnya.

Sepulangnya dari bar, masalah mengintai mereka yang disebabkan oleh apa yang mereka lakukan sendiri. Mulai dari Adam yang berselingkuh dengan Julie (Mandy Lieu), seorang sosialita dan istri dari Ben Ding (Yu Yen-Ping) yang tengah mencalonkan diri menjadi kepala daerah, hingga Ka Lok yang depresi karena kehilangan ayahnya.

Selanjutnya, ada film komedi berbumbu seks yang berjudul Flirting in the Air. Film ini bercerita tentang pilot dan pramugari di sebuah maskapai penerbangan yang kerap saling menggoda satu sama lain sesaat sebelum melakukan penerbangan.

Suatu ketika, penerbangan mulus mereka berubah menjadi bencana saat badai datang. Pesawat yang mereka bawa terombang-ambing di udara sampai akhirnya dapat mendarat dengan mulus. Merasa sudah selamat dari peristiwa yang nyaris membahayakan nyawa, mereka ternyata mendarat di sebuah kota di Dinasti Ming yang kuno.

Setelah mengetahui bahwa pacarnya selingkuh, Jane (Loletta Lee) memutuskan untuk pergi liburan ke Inggris sendirian. Namun, alih-alih ke Inggris, Jane malah pergi ke Hongkong untuk mengobati rasa sakit hatinya itu.

Di Hongkong, Jane bertemu dengan David, seorang penulis muda yang sedang berjuang untuk hidupnya. Di tengah masalah yang mendera keduanya, Jane dan David menjalin hubungan sambil menemukan makna cinta masing-masing.

Bukan hanya di Indonesia, di Tiongkok, film-film di tahun 90-an selalu memasukan adegan panas sebagai bumbu dalam film berbagai genre. Tak terkecuali film horor, Bela. The Eternal Evil of Asia menjadi salah satu film horor dengan adegan seks cukup panas di dalamnya.

Film ini bercerita tentang sekelompok anak muda yang sedang berlibur ke Thailand. Perjalanan mereka sangat menyenangkan, sampai akhirnya secara tak sengaja salah satu dari mereka membunuh seorang saudara perempuan dari penyihir lokal.

Apa yang mereka lakukan ini membuat mereka dikutuk. Bahkan, kutukan terus mengikuti mereka sampai mereka pulang ke Tiongkok. Agar bebas dari kutukan, mereka harus kembali ke Thailand dan menyelesaikan masalah tersebut.

Film Tiongkok dengan adegan panas selanjutnya adalah The Forbidden Legend Sex & Chopsticks yang rilis di tahun 2008. Mengambil latar waktu di zaman kerajaan, film ini bercerita tentang Simon Qing (Lam Wai-Kin), seorang bangsawan kaya raya yang sudah diberi pengetahuan tentang seks oleh ayahnya.

Suatu ketika, Simon harus melakukan perjalanan ke sebuah tempat bersama seorang biarawati bernama Vionetta. Dalam perjalanan itu, Simon dan Vionetta saling jatuh cinta. Hari-hari mereka pun dipenuhi dengan hubungan seks panas yang semakin membuat Simon mengerti soal hubungan seksual.

Itulah tadi deretan film semi Tiongkok terbaik yang nontonnya bikin deg-degan. Sudah pernah nonton yang mana saja?