Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Profil Habib Umar bin Hafidz, dari Santri Kecil Tarim hingga Ulama Dunia

3_20251022_141602_0002.png
Dok. Istimewa
Intinya sih...
  • Habib Umar bin Hafidz, ulama kharismatik asal Tarim, Yaman, memikat hati jutaan jamaah lewat Tabligh Akbar di Monas pada 17 Oktober 2025.
  • Habib Umar tumbuh dalam lingkungan keilmuan dan spiritualitas, menghafal Al-Qur’an sejak usia dini serta mendalami ilmu fikih, hadits, dan tasawuf.
  • Pada tahun 1993 M (1414 H), Habib Umar mendirikan Dar al-Musthafa di Tarim, Hadramaut—sebuah lembaga pendidikan Islam yang menjadi pusat rujukan bagi ribuan penuntut ilmu dari seluruh dunia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kedatangan Al Habib Umar bin Hafidz ke Indonesia kembali mengguncang perhatian umat Islam Nusantara. Sosok ulama kharismatik asal Tarim, Yaman, ini memikat hati jutaan jamaah lewat Tabligh Akbar di Monas pada Jumat, 17 Oktober 2025. Kehadirannya bukan hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga fenomena sosial—menyatukan berbagai kalangan dari artis, tokoh publik, hingga masyarakat biasa dalam satu majelis dzikir dan cinta Rasul.

Nama Habib Umar semakin menjadi sorotan setelah tampil dalam podcast Close The Door bersama Deddy Corbuzier, sebuah pertemuan langka antara dunia dakwah dan dunia hiburan yang viral di berbagai platform digital. Di tengah euforia kedatangannya, banyak yang kembali menelusuri sosok Al Habib Umar bin Hafidz. Jika kamu ingin mengenal beliau lebih dekat, mari simak profil lengkapnya berikut ini, Bela!

Asal usul dan latar belakang keluarga

4_20251022_141603_0003.png
Dok. Istimewa

Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz lahir di Tarim, Hadramaut, Yaman, pada 27 Mei 1963 (4 Muharram 1383 H). Ia berasal dari keluarga ulama dan dzurriyah Rasulullah SAW yang dikenal menjaga warisan ilmu dan akhlak mulia. Sejak kecil, Habib Umar tumbuh dalam lingkungan yang sarat dengan tradisi keilmuan dan spiritualitas.

Ayahnya, Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz, adalah ulama terkemuka di Tarim yang menjadi panutan masyarakat sebelum akhirnya syahid akibat kekejaman rezim komunis. Peristiwa tragis itu menjadi titik balik dalam kehidupan Habib Umar muda untuk melanjutkan perjuangan ayahandanya dalam dakwah dan pendidikan Islam.

Pendidikan yang ditempuh Al Habib Umar bin Hafidz

6_20251022_141603_0005.png
Dok. Istimewa

Habib Umar telah menghafal Al-Quran sejak usia dini serta mendalami ilmu fikih, hadis, dan tasawuf di bawah bimbingan para ulama besar Tarim. Setelah menuntaskan pendidikannya di Ribat Tarim, ia melanjutkan studi ke Al-Bayda, Yaman Utara, belajar kepada ulama seperti Habib Muhammad bin Abdullah al-Haddar dan Habib Zain bin Sumait. Di usia muda, beliau sudah diangkat menjadi guru karena keluasan ilmunya dan akhlak yang luar biasa.

Perjalanan ilmunya berlanjut ke Hijaz, di mana beliau berguru kepada ulama besar seperti Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf, Al-Habib Ahmad Mashhur al-Haddad, dan Al-Habib Attas al-Habsyi. Dari mereka, Habib Umar memperdalam ilmu sanad dan spiritualitas yang kelak menjadi fondasi metode pengajarannya di Tarim.

Perjalanan dakwah dan berdirinya Dar al-Musthafa

5_20251022_141603_0004.png
Dok. Istimewa

Pada tahun 1993 M (1414 H), Habib Umar mendirikan Dar al-Musthafa di Tarim, Hadramaut—sebuah lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan ilmu syar’i, akhlak, dan penyucian diri (tazkiyatun nafs). Lembaga ini kini menjadi pusat rujukan bagi ribuan penuntut ilmu dari seluruh dunia.

Santri dari Indonesia, Malaysia, Afrika Timur, hingga Eropa dan Amerika datang menimba ilmu langsung darinya. Dar al-Musthafa bukan sekadar tempat belajar, melainkan simbol penyebaran nilai Islam yang penuh kasih dan moderat. Melalui institusi ini, Habib Umar menanamkan pentingnya sanad keilmuan, cinta Rasul, dan pengamalan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

Karya dan sumbangsih keilmuan

7_20251022_141603_0006.png
Dok. Istimewa

Sebagai ulama yang produktif, Habib Umar telah menulis puluhan kitab dalam berbagai disiplin ilmu, mulai dari fikih, akidah, hingga akhlak. Beberapa karya terkenalnya antara lain:

  • Dhiya’ al-Lami’ fi Maulid an-Nabi asy-Syafi’ (kitab maulid yang populer di Indonesia)
  • Ridha al-Khalaq bi Bayan Makarim al-Akhlaq
  • Taujihat an-Nabawiyyah
  • Is'af at-Thalibi
  • Nur al-Iman

Karya Dhiya’ al-Lami’ menjadi salah satu maulid paling dikenal di dunia Islam kontemporer, berisi syair pujian dan kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW dengan struktur simbolik yang sarat makna spiritual.

Dakwah Al Habib Umar bin Hafidz di Indonesia

2_20251022_141602_0001.png
Dok. Istimewa

Habib Umar pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1994 atas undangan Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf di Jeddah. Tujuan kedatangannya adalah membangkitkan kembali semangat para Alawiyyin agar tidak melupakan nilai-nilai luhur para leluhur mereka. Sejak itu, hubungan beliau dengan Indonesia semakin erat.

Banyak pesantren dan lembaga Islam di tanah air menjalin kerja sama dengan Dar al-Musthafa. Bahkan, Kementerian Agama RI sempat mengirimkan para kiai untuk mengikuti pelatihan intensif di bawah bimbingan beliau di Yaman. Kedekatan Habib Umar dengan umat Islam Indonesia terus terjalin. Ia berkali-kali hadir dalam acara besar seperti Haul Habib Ali Kwitang, Haul Habib Ali Al-Habsyi di Solo, hingga tabligh akbar nasional yang dihadiri puluhan ribu jamaah.

Kiprah internasional dan pengakuan dunia

1_20251022_141602_0000.png
Dok. Istimewa

Habib Umar dikenal sebagai ulama dunia yang aktif dalam dialog lintas agama dan persatuan umat. Ia menjadi salah satu penandatangan dokumen internasional penting seperti Risalah Amman (2005) dan A Common Word (2007). Ia juga mendirikan Majelis Al-Muwasholah Bayna Ulama Al-Muslimin, forum silaturahmi antarulama sedunia yang berpusat di Yaman.

Majalah The Muslim 500 secara konsisten menempatkannya dalam daftar 50 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. Pengakuan ini tak lepas dari kontribusinya dalam pendidikan, dakwah global, dan pembentukan generasi ulama muda yang moderat dan berakhlak luhur.

Itulah profil Al Habib Umar bin Hafidz. Melalui pesan damai, kasih, dan keikhlasan dalam berdakwah, beliau terus menjadi lentera bagi umat Islam di seluruh dunia—menyebarkan cahaya ilmu dari Tarim hingga menembus hati jutaan insan di Indonesia.

Share
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Career

See More

16 Twibbon Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Lengkap Gratis

14 Des 2025, 11:35 WIBCareer