Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Popbela's Playlist: Rangkul Emosi Personal dengan Album Musisi Lokal

Playlist (1).png
Berbagai Sumber
Intinya sih...
  • Album "senang ok, sedih gpp" oleh Petra Sihombing
  • Album "Langit" oleh Rrag
  • Mini album "Berimajinasi" oleh Mariani Oelong
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah rutinitas yang padat dan dinamika emosi yang tak menentu, musik kerap menjadi pelarian sekaligus pelukan yang menenangkan. Lewat lirik yang jujur dan melodi yang menyentuh, musisi lokal Indonesia menghadirkan karya-karya yang merefleksikan perjalanan batin, keresahan, hingga harapan. Dalam edisi Popbela’s Playlist kali ini, Popbela mengkurasi album-album dari musisi tanah air yang bukan hanya enak didengar, tapi juga mengajak kamu untuk merangkul setiap emosi personal, baik yang manis, pahit, maupun membingungkan. Karena setiap rasa layak untuk diakui, dirasakan, dan dihargai.

Seperti apa lagu-lagu dalam album-album ini? Yuk, kita dengarkan bersama!

senang ok, sedih gpp - Petra Sihombing

Petra Sihombing - senang ok, sedih gpp _ Album Artwork.jpg
Dok. Secret Signals

Penyanyi, produser, penulis lagu serta multi-instrumentalist, Petra Sihombing resmi merilis album senang ok, sedih gpp pada 8 Agustus 2025 lalu. Dirangkai selama beberapa tahun terakhir, album ini menjadi ruang aman bagi segala bentuk emosi mulai dari senang, sedih, bingung dan semua yang diantaranya. Tanpa niat menyelesaikan, menyederhanakan atau mencari jawaban cepat, Petra mengajak pendengar untuk menerima dan memproses semuanya, pelan-pelan. Setiap lagu menjadi cermin dari proses bertumbuh, mengikhlaskan dan tetap membuka hati, bahkan ketika hidup tidak berjalan sesuai rencana.

Album ini dibuka dengan single "80km/h" yang dirilis bukan Juni lalu. Lagu ini mengandung metafora tentang mengemudi tanpa arah yang jelas yang mewakili kelelahan, pelarian dan akhirnya kepasrahan. Tak hanya itu, kamu juga akan banyak menemukan renungan seperti dalam lagu "sebelum 30" yang mana keresahan ekspektasi menjelang usia 30 direnungkan, dan "1000 1000" yang membahas tentang perbedaan proses dan perjalanan masing-masing individu.

Tema seperti cinta dan hubungan dengan orang lain terungkit dalam lagu "problematika masa kini", "masih banyak cinta di dunia", dan "berbeda realita". Merefleksikan realita dari menjalin hubungan dengan orang lain, naik turunnya, dan bagaimana cinta akan terus ada jika kita terus terbuka untuk cinta hadir dalam hidup kita masing-masing. Lagu-lagu reflektif yang membawa tema kesadaran, pengembangan, dan menyayangi diri juga bisa kita dapatkan di lagu "bagasi", "hantu di lemari", "kau dan canggumu", dan untuk menutup album ini "sia-sia" yang merangkap bahwa seisi album ini memang ditujukan untuk menemani pendengar dalam menjalani hidup apa adanya.

Track "tangguh" menjadi single utama album ini yang juga menjadi penghormatan untuk seseorang yang kuat dengan caranya sendiri. Lagu ini mengajarkan bahwa ketangguhan tidak harus keras, kadang justru tenang dan apa adanya. Album senang ok, sedih gpp menjadi dokumentasi emosional dari bagaimana Petra memaknai hidup apa adanya.

Langit - Rrag

Rrag Langit Cover.jpg
Dok. Rrag

Unit indie rock asal Bogor, Rrag merilis album penuh perdananya berisi dua belas lagu pada 8 Agustus 2025 lalu. Rangkaian album ini sudah dimulai sejak bulan Maret 2025 lalu saat mereka merilis single "Sebentar" sebagai pembuka, disusul oleh "Kristal" (Juni 2025) dan "Landai" (Juli 2025). Total, ada dua belas judul yang merangkum kepingan kisah-kisah personal penuh dinamika yang lekat dengan keseharian dan dialami oleh personel Rrag dalam beberapa waktu yang lalu. Sebut saja cerita tentang kehilangan sosok orang tua, rasa rindu akan rumah serta momen keseharian seperti pengalaman menambal gigi di Puskesmas yang mereka gubah menjadi alunan melodi indierock yang lekat dengan karakteristik musik dari Rrag.

"Album Langit bukan hanya tentang kehilangan, tapi tentang bagaimana kita menjalani keeharian setelahnya. Tentang beban yang kita bawa diam-diam, lelucon yang menjaga kita tetap waras, dan orang-orang di sekitar yang menjadikan semuanya terasa layak dijalani."

Berimajinasi - Mariani Oelong

Artwork  - Berimajinasi.jpg
Dok. Mariani Oelong

Setelah membuka mini album lewat harumnya "Seluruh Rasa Kita Pelihara" dan menyelami ketidakpastian dalam "Jangan Main Main", solois perempuan Mariani Oelong kini merilis trek ketiga sekaligus menutup mini album Berimajinasi dengan lagu berjudul "Jika Kehidupan Selanjutnya Memang Ada". Lagu ini resmi rilis bersamaan dengan keseluruhan EP di berbagai platform digital.

Mini album ini disusun layaknya perjalanan batin dari rasa hangat dan centil, menuju kegelisahan dan akhirnya sampai pada pertanyaan akan takdir dan kesempatan di kehidupan itu sendiri. Lagu "Jika Kehidupan Selanjutnya Memang Ada" menjadi klimaks yang mengajak pendengar untuk merenungi peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya.

Dengan rilisnya EP Berimajinasi, Mariani mengajak para pendengar untuk mendengarkan ketiga lagu sekaligus dan membiarkan emosi mereka dijahit perlahan: dari manis, getir, hingga melayang dalam renungan. Berimajinasi adalah undangan untuk menyelami dunia batin Mariani—dan mungkin, menemukan cerminan diri sendiri di dalamnya.

Apakah lagu-lagu dalam album-album ini relate dengan dinamika emosi personalmu, Bela?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Niken Ari Prayitno
EditorNiken Ari Prayitno
Follow Us

Latest in Career

See More

Cara Aktifkan Facebook Pro, Fitur Penghasil Uang yang Wajib Dicoba Kreator Pemula

05 Des 2025, 11:55 WIBCareer