Pestapora Day 2: Panggung Musik Penuh Nostalgia dan Kejutan Seru

Penampilan Rony Parulian di Boss Stage, Pestapora 2025 hari kedua, Sabtu (6/09), memukau penggemar yang sudah memadati panggung sejak 30 menit sebelum pukul 12.00 WIB. Terik matahari tak mengurangi semangat mereka saat Rony muncul dengan kacamata hitam dan gitar. Ia membuka aksi dengan lagu “Butuh Waktu” yang membuat penonton ikut bernyanyi, sekaligus menghadirkan kejutan dengan menggandeng musisi muda untuk menambah semarak panggung.

“Ladies and gentleman, please welcome Dul Jaelani,” kata Rony saat memperkenalkan putra Ahmad Dhani tersebut. Dul naik ke panggung sebagai keyboardist dan membawakan “Cinta Kan Membawamu Kembali” bersama Rony, disambut sorak penonton. Kejutan berlanjut ketika Ipang Lazuardi muncul untuk lagu “Ada yang Hilang”, menambah dramatis aksi panggung. Rony mengaku, “Itu nyari jadwalnya susah teman-teman,” menunjukkan usaha di balik kolaborasi langka ini.

Penampilan ditutup dengan lagu “Tak Ada Yang Sepertimu”, meninggalkan kesan mendalam bagi penggemar. Totalitas Rony dalam membawakan lagu, menghadirkan musisi tamu, dan mengajak penonton bernyanyi bersama membuat momen di Boss Stage menjadi salah satu yang paling berkesan di Pestapora 2025.

Setia Band ikut memeriahkan Pestapora Stage dengan nuansa nostalgia yang hangat. Vokalis Charlie membuka penampilan dengan sapaan, “Selamat siang teman-teman semua. Bahagia terus kalian lanjutkan untuk meminta tuntutan,” sebelum mengenang perjalanan kariernya. Penonton langsung larut dalam suasana ketika Charlie menambahkan, “Umur saya mencapai 50 tahun masih bisa berkarya, berdiri di hadapan kalian yang luar biasa. Bahkan, mungkin yang melihat saya sekarang seumuran anak saya. Karya saya boleh dibawakan oleh siapapun, kalau ada yang mau membawakan karya saya justru yang bayar royalti.”

Di panggung, Setia Band membawakan deretan lagu hits yang membawa penonton bernostalgia, termasuk “Kehilangan”, “Cinta Tak Harus Memiliki”, “Aku Masih Sayang”, “Saat Terakhir”, dan “P.U.S.P.A”. Suasana semakin hidup dengan energi panggung yang kuat dan interaksi Charlie yang hangat dengan penonton, membuat setiap lagu terasa personal dan penuh makna.

Didirikan di Bandung pada 2011 dan resmi berdiri pada 16 Februari 2012 oleh Charlie Van Houten (vokal) dan Pepeng (gitar), Setia Band juga menunjukkan sisi akrabnya dengan penonton melalui aksi spontan, seperti melempar jaket ke arah penonton saat hendak menyanyikan “Jangan Ngarep”. Momen ini mempertegas karakter band yang tidak hanya menghadirkan nostalgia musik, tetapi juga keseruan dan kedekatan dengan penggemar setia mereka.

Pada hari kedua Pestapora 2025, Sheila On 7 tampil di Pestapora Stage dengan membawakan lagu-lagu B-Sides yang jarang dipopulerkan. Meski beberapa panggung lain kosong karena mundurnya penampil lain, penonton tetap membeludak, dipenuhi penggemar fanatik Sheila On 7. Duta dan kawan-kawan menyajikan lagu-lagu seperti “Tertatih”, “Selamat Datang”, dan “Berai”, yang awalnya kurang dikenal, namun berhasil membuat penonton menyebar hingga keluar area panggung.

Penampilan semakin hangat ketika Duta menyanyikan “Terima Kasih Bijaksana” dengan backing vokal dari putrinya, Aisyah, sementara Eross Chandra memukau dengan gitar telecaster-nya. Duta juga sempat menyapa penonton, mengajak mereka bernyanyi bersama dalam lagu-lagu seperti “Untuk Perempuan” dan “Just For My Mom”. Momen ini menarik karena band asal Yogyakarta itu jarang membawakan lagu berbahasa Inggris di atas panggung.

Aksi panggung Sheila On 7 berlanjut dengan lagu cepat “Lia, Lia, Lia” dan “Jalan Terus”, diikuti “Pagi yang Menakjubkan” dan “Ibu Linda”, sebelum menutup pertunjukan dengan lagu terbaru mereka, “Memori Baik”. Dalam unggahan Instagram, band ini menyebut diri mereka sebagai “Sheila On B-Sides” dan menulis, “Ini salah satu momen terindah kami. Saat di antara kalian tersenyum, kami tidak karena harus berusaha lebih untuk memainkan ini.” Penampilan ini menunjukkan sisi berbeda Sheila On 7, sekaligus mempererat ikatan mereka dengan penggemar setia.

Setelah menonton Sheila on 7, saya beranjak ke Hingar Bingar Stage untuk menyaksikan penampilan perdana Salma Salsabil di Pestapora 2025 hari kedua. Setelah lima bulan hiatus, Salma tampil stylish dengan hijab hitam dan disambut antusias penggemarnya, Salmine. Ia membawakan lagu-lagu hits seperti “Bunga Hati”, “Affa Iya”, dan "Berharap pada Timur” dengan iringan live band. Debutnya di Pestapora ia sambut ceria, “Hai semuanya, salam kenal saya Salma Salsabil. Alhamdulillah, ini adalah panggung pertama saya di Pestapora."

Selain performa musikal, Salma menyisipkan pesan sosial. Layar panggung menampilkan visual tuntutan rakyat 17+8, dan ia menegaskan, "Yang penting kalian harus tetap warga jaga warga, teman-teman. Pokoknya kita pantau terus sampai menang teman-teman.” Ia juga menyampaikan belasungkawa atas gugurnya sejumlah orang di gelombang demo sebelumnya.

Puncak malam itu adalah pengumuman kabar bahagia kelahiran anak pertamanya. Setelah menikah awal 2025 dan hiatus, Salma berkata, “Ada cinta dan luka yang menjadi sepakat untuk membuat kita kecewa. Tapi, ada cinta baru (untuk) saya. Dan kalian semua dapat salam dari Obaid Bahir Raden Laitupa. Sampai bertemu lagi teman-teman semuanya.” Momen ini membuat penonton bersuka cita, menandai kembalinya Salma sekaligus babak baru dalam hidupnya.

Itulah keseruan yang terjadi di hari kedua Pestapora 2025, Bela! Jangan sampai ketinggalan aksi panggung, kolaborasi, dan kejutan seru di hari ketiga yang sekaligus menjadi penutup festival ini. Siap-siap merasakan momen tak terlupakan lagi, ya!