EKSKLUSIF: Pertanyaanmu Seputar Corona Dijawab dr. Mesty Ariotedjo

Alasan kenapa #DiRumahAja sangat krusial untuk saat ini

EKSKLUSIF: Pertanyaanmu Seputar Corona Dijawab dr. Mesty Ariotedjo

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Derasnya arus informasi mengenai pandemi corona di dunia, pasti membuat kamu dan keluargamu jadi bingung memilah mana berita yang kredibel dan mana yang hoax. Setiap media massa pun berlomba-lomba menyampaikan kabar terkini, bersaingan dengan pesan-pesan grup WhatsApp yang tidak putus sambil melempar tanya, “ini hoax bukan, ya?”

Hati-hati Bela, terlalu banyak menerima dan membaca berita seputar corona, juga bisa membuatmu tertekan dan bahkan mengganggu kesehatan mental kamu selama masa social distancing ini. Ketimbang jadi takut, ada baiknya mulai sekarang ganti pola pikir kamu dengan: “Apa yang bisa saya lakukan untuk menghentikan rantai penyebaran virus jahat ini?”

Popbela berkomunikasi dengan Pediatric Resident RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Mesty Ariotedjo, yang sedang sibuk ikut turun tangan dalam penanggulan penyebaran COVID-19. Popbela melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang sampai saat ini masih juga menjadi tanda tanya bagi masyarakat awam, kepada perempuan yang bernama lengkap dr. Dwi Lestari Pramesti Ariotedjo tersebut. Simak langsung, yuk!

1. Sebenarnya apa kendala utama penanganan penyebaran virus ini? Pemerintah yang tidak menyediakan alat bantu untuk pekerja medis, masyarakat yang tidak disiplin, atau birokrasi rumah sakit yang masih bingung dalam menangani Pasien dalam Pengawasan (PDP), Orang dalam Pemantauan (ODP), dan Orang dalam Risiko (ODR)?

EKSKLUSIF: Pertanyaanmu Seputar Corona Dijawab dr. Mesty Ariotedjo

Sebenarnya kendala utama sih, ketidaksiapan negara dan masyarakat kita dari awal, karena selalu menganggap enteng sebelum ini terjadi dengan berdalih, ’Ah, angka kematiannya cuma 2% or 3%,’ padahal sebenarnya kita tidak tahu apa yang kita hadapi, virus macam apa dan seganas apa.  Statement-statement seperti ‘Ah, nanti sembuh sendiri,’ atau ‘Kita nggak akan kena karena makan nasi kucing,’ itu jelas sangat menyesatkan dan secara tidak langsung membuat ketenangan palsu. Imbasnya, setelah penyakit ini benar-benar ada di negara kita, semua tidak siap. Alat pelindung diri tidak siap, kapasitas isolasi RS tidak siap. Selain itu kami melihat adanya miskoordinasi ketika tidak adanya satu suara antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. 

2. Lalu apa benar Mesty berinisiatif untuk mengumpulkan dokter-dokter senior, guna membahas langkah efektif apa yang harus dilakukan di situasi saat ini?

Ini inisiatif bersama, sih. Awalnya Andi Taufan Garuda Putra—Staf Khusus Presiden Republik Indonesia—yang menghubungi saya, mencetuskan ide terkait diskusi dengan tim ahli. Lalu kami saling mencari narasumber sebagai tim ahli—dan posisi saya di situ lebih sebagai moderator. Perlu ditekankan juga ini suatu inisiatif yang spontan,sehingga kami juga meminta maaf kepada tim ahli kesehatan lain yang mungkin merasa tidak dilibatkan dalam diskusi ini.  

Untuk inisiasi ini, Ada 18 nama dokter spesialis yang tergabung dalam "Rekomendasi Strategi Penanganan COVID-19 di Indonesia". Mengutip dari surat inisiasi tersebut, pada hari Senin, 16 Maret 2020, beberapa ahli kesehatan beserta perwakilan dari Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 (Satgas) melakukan pembahasan mengenai strategi mengatasi wabah COVID-19 dengan menitikberatkan pada isu ketersediaan layanan dan kesiapan tenaga kesehatan, upaya pengendalian penyebaran dan mitigasi dampak, beserta komunikasi publik untuk menjaga stabilitas dan dampak sosial.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here