Roehana Koeddoes, Inilah Sosok Wartawan Perempuan Pertama Indonesia

Dirikan sekolah hingga surat kabar

Roehana Koeddoes, Inilah Sosok Wartawan Perempuan Pertama Indonesia

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Google doodle seringkali menampilkan tokoh-tokoh dunia dengan prestasi yang mengagumkan. Kali ini sosok yang ditampilkan berasal dari Indonesia, yaitu roehana koeddoes dengan hijab khasnya dari Sumatera Barat.

Mungkin kamu masih bertanya-tanya mengenai sosok satu ini dan apa yang diperbuatnya hingga Google memilihnya untuk menjadi doodle hari ini. Perlu kamu ketahui, Roehana Koeddoes adalah seorang jurnalis perempuan pertama di Indonesia, lho!

Ia bahkan mendirikan surat kabar perempuan pertama di Indonesia. Berikut sosoknya yang menginspirasi yang perlu kamu ketahui tentang Roehanna Koeddoes, sang wartawan perempuan pertama Indonesia.

Lahir pada masa Hindia Belanda

Roehana Koeddoes, Inilah Sosok Wartawan Perempuan Pertama Indonesia

Roehana Koeddoes atau Ruhana Kuddus lahir pada 20 Desember 1884, di Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat, yang dahulu masih termasuk wilayah kepemilikan Hindia Belanda. Ia memiliki semangat yang kuat untuk belajar.

Ruhana lahir dari ayahnya yang bernama Mohamad Rasjad Maharadja Soetan dan ibunya bernama Kiam. Roehana Koeddoes adalah kakak tiri dari Soetan Sjahrir, Perdana Menteri Indonesia yang pertama dan juga mak Uwo (bibi) dari penyair terkenal Chairil Anwar. Dia juga sepupu H. Agus Salim. Roehana hidup pada zaman yang sama dengan Kartini, ketika akses perempuan untuk mendapat pendidikan yang baik sangat dibatasi.

Oleh karena itu, Ia kuat berkomitmen pada pendidikan terutama untuk kaum perempuan. Ia percaya bahwa diskriminasi terhadap perempuan, termasuk kesempatan untuk mendapat pendidikan adalah tindakan semena-semena dan harus dilawan. Dengan kecerdasan, keberanian, pengorbanan serta perjuangannya Roehana melawan ketidakadilan untuk perubahan nasib kaum perempuan.

Memiliki semangat belajar yang tinggi dan pandai

Meski tidak mendapat pendidikan formal, karena peraturan kala itu, Roehana tetap rajin belajar dengan ayahnya yang merupakan seorang pegawai pemerintah Belanda. Ayahnya selalu membawakan Roehana bahan bacaan dari kantor.

Ia mampu menguasai materi yang diajarkan ayahnya dengan cepat. Di umur yang masih sangat muda Roehana sudah bisa menulis dan membaca, dan berbahasa Belanda. Ia juga belajar abjad Arab, Latin dan Arab-Melayu.

Ketika ayahnya ditugaskan ke Alahan Panjang, Roehana bertetangga dengan pejabat Belanda atasan ayahnya. Dari istri pejabat Belanda itu Roehana belajar menyulam, menjahit, merenda dan merajut yang merupakan keahlian perempuan Belanda. Di sini ia juga banyak membaca majalah terbitan Belanda yang memuat berbagai berita politik, gaya hidup dan pendidikan di Eropa yang sangat digemari Roehana.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here