Mandi Junub Adalah Mandi Wajib, Ketahui Hukum dan Syarat Sahnya

Cara membersihkan diri dari hadas besar

Mandi Junub Adalah Mandi Wajib, Ketahui Hukum dan Syarat Sahnya

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Saat beribadah, tubuh harus dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun hadas besar. Saat kita terkena hadas kecil, maka diperintahkan untuk melakukan wudu. Sementara itu, ketika kita terkena hadas besar, maka perlu melakukan mandi junub

Namun, banyak orang yang masih belum mengetahui apa itu mandi junub. Padahal, mandi junub ini sangat penting karena berkaitan dengan ibadah lainnya. Sebab, orang yang masih dalam keadaan junub dilarang melaksanakan salat, berpuasa, dan ibadah lainnya. 

Mandi junub adalah sebutan lain untuk mandi wajib atau mandi besar. Mandi junub adalah membasahi seluruh badan dengan air yang suci. Berbeda dengan mandi biasa, mandi junub diperuntukkan bagi mereka yang dalam keadaan junub.

Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini. 

1. Pengertian mandi junub

Mandi Junub Adalah Mandi Wajib, Ketahui Hukum dan Syarat Sahnya

Mandi junub adalah praktik bersuci dengan mengalirkan air yang suci ke seluruh tubuh untuk menghilangkan hadas besar dengan niat tertentu. Mandi junub diperuntukkan bagi mereka yang dalam keadaan junub. Keadaan junub yang dimaksud yakni keluarnya mani, bersenggama, dan lain sebagainya.

Bagi orang-orang yang dalam keadaan junub, maka diharamkan bagi mereka untuk melakukan ibadah seperti salat, thawaf, maupun berdiam diri di masjid. Selain diperintahkan karena keadaan junub, mandi wajib juga sunah dilakukan pada saat tertentu. 

Saat yang disunahkan untuk mandi junub antara lain ketika akan menunaikan salat jumat, salat hari raya, sesudah memandikan jenazah, atau ketika akan wukuf di Arafah. 

2. Hukum mandi junub

Hukum mandi junub adalah wajib bagi mereka yang memiliki sebab-sebab yang mewajibkan untuk mandi. Hal itu disyariatkan dalam QS. Al-Maidah ayat 6 dan Al Baqarah ayat 222 sebagai berikut. 

ŁŠŁŽŁ°Ł“Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ł±Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų”ŁŽŲ§Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ“Ų§ŪŸ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ł‚ŁŁ…Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ł±Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŁˆŁ°Ų©Ł ŁŁŽŁ±ŲŗŁ’Ų³ŁŁ„ŁŁˆŲ§ŪŸ ŁˆŁŲ¬ŁŁˆŁ‡ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁŠŁ’ŲÆŁŁŠŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ł±Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ±ŁŽŲ§ŁŁŁ‚Ł ŁˆŁŽŁ±Ł…Ł’Ų³ŁŽŲ­ŁŁˆŲ§ŪŸ ŲØŁŲ±ŁŲ”ŁŁˆŲ³ŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ±Ł’Ų¬ŁŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ł±Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ¹Ł’ŲØŁŽŁŠŁ’Ł†Ł Ūš ŁˆŁŽŲ„ŁŁ† ŁƒŁŁ†ŲŖŁŁ…Ł’ Ų¬ŁŁ†ŁŲØŁ‹Ų§ ŁŁŽŁ±Ų·Ł‘ŁŽŁ‡Ł‘ŁŽŲ±ŁŁˆŲ§ŪŸ Ūš ŁˆŁŽŲ„ŁŁ† ŁƒŁŁ†ŲŖŁŁ… Ł…Ł‘ŁŽŲ±Ł’Ų¶ŁŽŁ‰Ł°Ł“ Ų£ŁŽŁˆŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰Ł° Ų³ŁŽŁŁŽŲ±Ł Ų£ŁŽŁˆŁ’ Ų¬ŁŽŲ§Ł“Ų”ŁŽ Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁŒ Ł…Ł‘ŁŁ†ŁƒŁŁ… Ł…Ł‘ŁŁ†ŁŽ Ł±Ł„Ł’ŲŗŁŽŲ§Ł“Ų¦ŁŲ·Ł Ų£ŁŽŁˆŁ’ Ł„ŁŽŁ°Ł…ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŁ…Ł Ł±Ł„Ł†Ł‘ŁŲ³ŁŽŲ§Ł“Ų”ŁŽ ŁŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ¬ŁŲÆŁŁˆŲ§ŪŸ Ł…ŁŽŲ§Ł“Ų”Ł‹ ŁŁŽŲŖŁŽŁŠŁŽŁ…Ł‘ŁŽŁ…ŁŁˆŲ§ŪŸ ŲµŁŽŲ¹ŁŁŠŲÆŁ‹Ų§ Ų·ŁŽŁŠŁ‘ŁŲØŁ‹Ų§ ŁŁŽŁ±Ł…Ł’Ų³ŁŽŲ­ŁŁˆŲ§ŪŸ ŲØŁŁˆŁŲ¬ŁŁˆŁ‡ŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁŠŁ’ŲÆŁŁŠŁƒŁŁ… Ł…Ł‘ŁŁ†Ł’Ł‡Ł Ūš Ł…ŁŽŲ§ ŁŠŁŲ±ŁŁŠŲÆŁ Ł±Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŁŠŁŽŲ¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ… Ł…Ł‘ŁŁ†Ł’ Ų­ŁŽŲ±ŁŽŲ¬Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁ°ŁƒŁŁ† ŁŠŁŲ±ŁŁŠŲÆŁ Ł„ŁŁŠŁŲ·ŁŽŁ‡Ł‘ŁŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŁŠŁŲŖŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł†ŁŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲŖŁŽŁ‡ŁŪ„ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ†ŁŽ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Maidah ayat 6)

ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ³Ł’Ų£ŁŽŁ„ŁŁˆŁ†ŁŽŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ­ŁŁŠŲ¶Ł Ū– Ł‚ŁŁ„Ł’ Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų£ŁŽŲ°Ł‹Ł‰ ŁŁŽŲ§Ų¹Ł’ŲŖŁŽŲ²ŁŁ„ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŲ³ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁŁŁŠ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ­ŁŁŠŲ¶Ł Ū– ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ‚Ł’Ų±ŁŽŲØŁŁˆŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų­ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‰Ł° ŁŠŁŽŲ·Ł’Ł‡ŁŲ±Ł’Ł†ŁŽ Ū– ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ·ŁŽŁ‡Ł‘ŁŽŲ±Ł’Ł†ŁŽ ŁŁŽŲ£Ł’ŲŖŁŁˆŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų­ŁŽŁŠŁ’Ų«Ł Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ūš Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ ŁŠŁŲ­ŁŲØŁ‘Ł Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŁŠŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŲ­ŁŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁŽŲ·ŁŽŁ‡Ł‘ŁŲ±ŁŁŠŁ†ŁŽ

Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqarah ayat 222)

3. Hal-hal yang mengharuskan mandi junub

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mandi junub adalah membasahi seluruh badan dengan air suci untuk menghilangkan hadas besar. Ada beberapa sebab yang membuat kamu diharuskan untuk mandi wajib atau mandi junub.

Hal-hal yang mengharuskan adalah sebagai berikut. 

  • Bersenggama

Mandi junub wajib hukumnya apabila telah berhubungan badan, baik mengeluarkan mani ataupun tidak. 

  • Keluar mani secara sengaja maupun tidak sengaja

Keluarnya mani yang mengharuskan untuk mandi junub adalah jika keluar mani dari alat kelamin laki-laki maupun perempuan. Hal itu bisa disebabkan karena mimpi basah maupun yang lainnya. 

  • Selesainya haid 

Setiap perempuan yang haid dilarang untuk mengerjakan salat. Oleh karena itu, untuk kembali menyucikannya, kamu perlu melakukan mandi junub. 

  • Selesai nifas

Hampir sama dengan haid, darah yang keluar usai persalinan atau nifas juga wajib disucikan. Biasanya, darah tersebut berhenti usai 40-60 hari melahirkan. 

  • Meninggal dunia 

Orang yang meninggal dunia wajib dimandikan terlebih dahulu sebelum dikuburkan agar dalam keadaan suci. 

4. Syarat sah mandi junub

Sebelum melaksanakannya, kamu tentu perlu memahami syarat sah mandi wajib ini. Sebab, hal ini berkaitan dengan ibadah lainnya yang akan kamu lakukan.

Adapun syarat sah mandi junub adalah sebagai berikut. 

  1. Beragama Islam 
  2. Tamyiz atau bisa membedakan hal yang baik dan buruk 
  3. Suci dari haid, nifas, dan wiladah (segumpal darah atau daging setelah melahirkan)
  4. Tidak ada yang mencegah air mengalir pada tubuh
  5. Mengetahui hukum mandi wajib dan wudu
  6. Tidak ada yang bisa mengubah datangnya air, seperti tinta
  7. Air yang digunakan harus suci dan mensucikan.

5. Tata cara mandi junub laki-laki dan perempuan

Mandi junub adalah sesuatu yang wajib dilakukan bagi perempuan maupun laki-laki muslim yang sedang junub. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui tata cara mandi wajib ini. 

  1. Niat
  2. Mencuci kedua tangan 
  3. Mencuci kemaluan dengan tangan kiri, setelah itu dituntunkan untuk mencuci tangan kiri dengan tanah atau cukup sabun mandi (HR Bukhari)
  4. Berwudu seperti wudu untuk salat 
  5. Menyiramkan air ke kepala secara merata sambil menguceknya sampai ke dasar kulit kepala (keramas)
  6. Menyiramkan air ke seluruh badan sampai rata, dimulai dari sisi kanan kemudian kiri. Akhiri mandi junub dengan mencuci kaki (HR Bukhari Muslim). 

Ringkasnya, mandi junub adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat dan rukun sebagai syarat untuk membersihkan hadas besar. 

Semoga bermanfaat, Bela!

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ