Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Mengayuh Bersama Perempuan Lombok di Rip Curl - Girls Go Surfing Day!

rip curl girls go surfing day.jpeg
Rip Curl Indonesia
Intinya sih...
  • Perempuan berhijab di Lombok belajar berselancar dalam program Rip Curl Girls Go Surfing Day
  • Rip Curl menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesadaran tentang surfing dan membangun komunitas perempuan di Indonesia
  • Program ini bertujuan untuk merangkul komunitas surfing lokal, memperkuat peran perempuan dalam olahraga air, dan mendukung perkembangan Lombok sebagai pusat surfing bagi perempuan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perempuan berhijab berselancar, bukan pemandangan umum di Indonesia. Sama seperti Voice of Baceprot yang perlu menjadi pendobrak di kampungnya, Garut, sebagai band metal yang terdiri dari tiga perempuan berhijab, begitu pula dengan sebagian perempuan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. 

Saya baru tahu, kalau masih banyak perempuan di Lombok yang tidak bisa berenang—apalagi berselancar. Padahal saya berasumsi jika masyarakat yang tinggal di dekat laut, pasti minimal bisa berenang, karena begitu akrab dengan air.

WhatsApp Image 2025-05-06 at 20.28.25.jpeg
popbela.com/ Ayu Utami

Asumsi saya salah. Seperti kata pepatah, "gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan tampak". Ketika kita terlalu terbiasa melihat suatu tempat dan budaya setiap hari, maka semakin terbiasa dan tidak memerhatikan potensinya.

Sebagai merek surf apparel, tentu hal ini menjadi sorotan Rip Curl. Menjadi bagian dari culture dan movement, adalah salah satu cara Rip Curl memiliki daya tariknya tersendiri di tengah lesunya bisnis apparel. Dan kali ini, Rip Curl menunjukkan arti women support women sesungguhnya.

WhatsApp Image 2025-05-06 at 20.28.26.jpeg
popbela.com/ Ayu Utami

Menurut Geby Amanda Putri selaku Head of Marketing Communication untuk Rip Curl Indonesia, Lombok memiliki keindahan alam yang memukau serta budaya surfing yang berkembang. Rip Curl Girls Go Surfing Day adalah sebuah program unggulan dalam inisiatif pemberdayaan perempuan yang tahun ini hadir di Lombok, melanjutkan kesuksesan Rip Curl mengadakan program ini selama lebih dari sepuluh tahun di berbagai negara.

"Di Indonesia sendiri, kami sudah host di Bali dan Jakarta. Program ini merupakan bentuk komitmen kami untuk meningkatkan kesadaran tentang surfing, keselamatan laut, dan membangun komunitas yang kuat di kalangan perempuan di Indonesia," ungkapnya.

DSC02759.JPG
Rip Curl Indonesia

Saya sendiri tidak akan menyangka ketika melihat perempuan-perempuan yang mengenakan hijab dan kain tersebut, menanggalkan kainnya dan menggantinya dengan celana legging. Gendongan anak atau ember cucian, untuk sementara mereka tanggalkan demi papan longboard. Sepengetahuan saya, olah raga adalah sebuah komitmen. Dengan mereka menyisihkan waktu dari kegiatan sehari-harinya untuk surfing, adalah bentuk dedikasi yang patut diacungi hakka.

Geby menambahkan, "tahun ini, selain acara terbuka untuk umum dan masyarakat Lombok. Kami juga bekerja sama dengan organisasi dan komunitas seperti OceanFolx (organisasi non-profit), Lombok Surfer Girls, Women10k, Longboard Girls Crew Indonesia, dan Sana Studio. Bersama-sama, kami berbagi misi untuk menjadikan surfing lebih inklusif, aman, dan berdampak positif melalui keterlibatan komunitas."

DSC04957.JPG
Rip Curl Indonesia

Perempuan-perempuan yang saya jumpai adalah ibu rumah tangga yang begitu semangat menyempatkan diri untuk belajar berenang dan surfing. Mereka mau membuka diri untuk wawasan akan pentingnya pertolongan pertama pada kecelakaan—minimal teknik CPR. Pentingnya self-love dengan salah satu contohnya lewat bersenang-senang berselancar. Serta pentingnya mencoba hal baru untuk menambah nilai diri. Karena ketika seorang perempuan yang bahkan sudah menjadi ibu bahagia dengan dirinya, maka seisi rumah juga akan ikut bahagia.

DSC04927.JPG
Rip Curl Indonesia

Menurut Geby, komunitas surfer perempuan yang terus tumbuh, menjadikan Lombok lokasi ideal untuk inisiatif ini. "Dengan menghadirkan acara ini ke Lombok, kami bertujuan untuk merangkul komunitas surfing lokal, memperkuat peran perempuan dalam olah raga air, dan mendukung perkembangan Lombok sebagai pusat surfing bagi perempuan," terang Geby.

WhatsApp Image 2025-05-07 at 10.07.11 (4).jpeg
Rip Curl Indonesia

Selain acara berselancar bersama, seluruh peserta Rip Curl Girls Go Surfing Day diperkenalkan dengan Ocean Safety yang diarahkan oleh Jonni dari Rip Curl School of Surf, diajak melihat Recycling Facility di Lombok, bermain surf skate, hingga movie night di Tribe Park, Kuta, Lombok.

Zahra, salah satu warga lokal yang menjadi peserta Rip Curl Girls Go Surfing Day berpendapat bahwa program ini sangat bagus untuk membuat perempuan di Lombok punya kegiatan positif bagi diri sendiri, di luar kewajiban yang ia emban di dalam keluarganya.

WhatsApp Image 2025-05-06 at 20.28.25 (1).jpeg
popbela.com/ Ayu Utami

Dua hari rasanya tidak cukup menghabiskan waktu bersama para perempuan yang terlibat dalam acara Rip Curl Girls Go Surfing Day. Masih banyak pengalaman hidup yang ingin saya dengar dari para perempuan yang mengikuti acara ini. Ada karyawan kantoran, pemilik usaha, guru, ibu rumah tangga, bahkan ada yang sedang hamil.

Tidak hanya melabeli diri sebagai merek apparel surf, tampaknya Rip Curl memang menjadi merek yang lekat dengan budaya dan pergerakan. Jika masih ada waktu banyak, mungkin kami tidak hanya merumpi di atas papan di tengah laut, namun juga di depan pintu toko Rip Curl di Kuta Lombok, sambil menikmati sepiring nasi bebek pedas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
Windari Subangkit
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Career

See More

Jadwal Wamil Bentrok, Lee Jung Ha Absen dari 'Moving 2'?

05 Des 2025, 15:15 WIBCareer