Catat! Inilah 5 Mitos Vaksin yang Perlu Kamu Ketahui

Banyak membaca dan mencari tahu untuk tahu kebenarannya, ya!

Catat! Inilah 5 Mitos Vaksin yang Perlu Kamu Ketahui

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Seperti yang kamu ketahui, penyebaran virus COVID-19 di masa pandemi ini terbilang sangat rentan dan cepat. Akan tetapi, ada beragam upaya yang dapat kamu lakukan untuk berkontribusi dalam memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

Mulai dari pembatasan sosial, hingga menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO). Salah satunya adalah dengan memperoleh vaksin yang telah teruji secara klinis.

Eits, perlu diketahui bahwa banyak membaca dan mencari tahu informasi mengenai vaksin sangat dianjurkan, lho! Dengan begini, kamu akan mengetahui kebenaran terkait injeksi vaksin dan beralih dari beberapa mitos yang tersebar di kalangan masyarakat. Apa saja?

Mitos pertama: tidak efektif 100%, vaksin tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya

Catat! Inilah 5 Mitos Vaksin yang Perlu Kamu Ketahui

Beberapa badan kesehatan yang tersebar di berbagai negara telah berhasil menemukan vaksin untuk virus COVID-19. Namun, sebagian besar tidak mencapai tingkat efektivitas hingga 100%. Termasuk vaksin Sinovac asal Tiongkok di Indonesia yang meraih sekitar 65,3%.

Dampaknya, desas-desus pun tersebar bahwa vaksin dengan tingkat efektivitas yang tidak sempurna tidak akan memberi dampak positif sebagaimana fungsinya. Melansir dari Science Insider, para pakar memastikan bahwa anggapan tersebut adalah mitos belaka.

Spesifiknya dijelaskan oleh Dr. Maria Elena Bottazzi yang merupakan vaccinologist asal Amerika Serikat. Katanya, "Setiap vaksin memiliki tingkatannya sendiri untuk melakukan proteksi melalui tubuh yang terus bekerja hingga terekspos oleh penularan tertentu ... dari situ, seseorang akan memperoleh kemungkinan yang lebih rendah untuk terinfeksi dan kebutuhan untuk dirumah-sakitkan, hingga mengalami pemulihan yang lebih cepat."

Mitos kedua: vaksin menghasilkan penyakit terkait

Secara medis, kamu memahami bahwa vaksin memiliki manfaat paling mendasar untuk memberikan pertahanan dan perlindungan dari berbagai penyakit infeksi yang berbahaya. Atau spesifiknya, vaksin bermanfaat sebagai upaya pencegahan penyakit menular.

Namun, seperti yang kamu ketahui, vaksin terkadang memberi efek samping yang meliputi demam dan sejenisnya kepada sebagian orang. Dampaknya, mitos pun tersebar bahwa vaksin justru menghasilkan penyakit yang awalnya direncanakan untuk dicegah.

Ditekankan oleh Dr. Maria Elena Bottazzi, hal tersebut tidak benar, karena efek samping merupakan hal yang wajar terjadi. Pakar lain bernama Dr. Nupunie Rajapakse menjelaskan lebih lanjut, bahwa vaksin bekerja mengekspos kekebalan tubuh dan infeksi untuk bekerja dan mengembangkan proteksi dari penyakit tersebut.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here