Inisiatif Netflix di JAFF 2025, Dari Duet APROFI hingga Tayangan Baru

- Netflix hadir di JAFF 2025 dengan inisiatif industri film, termasuk debut Creative Asia dan kemitraan dengan APROFI.
- Program magang Reel Life Camp dan kerja sama dengan Dee Lestari untuk mengadaptasi tiga novel menjadi Original Series.
- Komitmen Netflix terhadap Asia Tenggara ditunjukkan melalui berbagai program, pengumuman, dan acara yang didukungnya di JAFF 2025.
Betapa bahagianya film maker Indonesia di perhelatan Jogja-NETPAC Asian Film Festival, atau yang disingkat dengan JAFF 2026. Selain bisa bertemu dengan sesama sineas, aktor hingga pekerja industri film, namun JAFF juga menjadi fasilitator bagi production house untuk bertemu dengan calon investor. Apalagi, antusiasme penonton lokal semakin tinggi, dengan salah satunya ditandai lewat jam tayang global konten Netflix Asia Tenggara yang tumbuh hampir 50 persen pada tahun 2023 hingga 2024.
Selain salah satu OTT menjadi contoh, film Agak Laen 2 juga sukses meraup lebih dari tiga juta penonton di hari ketujuh penayangannya. Belum lagi, masih banyak film Indonesia yang siap tayang di bioskop, OTT maupun karya-karya independen yang menunggu dukungannya untuk tayang di tahun 2026.
Kembali ke Netflix, hingga saat ini ada lebih dari 100 judul Asia Tenggara yang telah muncul di Daftar Top 10 Global Netflix—dan lebih dari 40 di antaranya masuk ke dalam daftar tersebut pada tahun 2025 ini. Judul-judul dari kawasan ini juga masuk dalam daftar Top 10 di lebih dari 80 negara pada tahun ini. Lalu apa saja yang Netflix gaungkan untuk menunjukkan komitmennya bagi karya film Asia Tenggara di tahun-tahun mendatang?
Inisiatif Netflix untuk Industri Film

Popbela berkesempatan hadir pada perhelatan JAFF 2025 di Yogayakarta, tepat pada hari terakhir JAFF Market, yang berlangsung di Jogja Expo Center pada 1 Desember 2025. Di waktu yang sama, Netflix sekaligus meluncurkan serangkaian inisiatif industri. Yaitu; debut Creative Asia di Asia Tenggara dan kemitraan dua tahun dengan Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), yang dimulai dengan peluncuran buku panduan keselamatan produksi nasional. Netflix juga menyelenggarakan musim kedua Reel Life Camp (program magang dan pelatihan produksi langsung).
Creative Asia bertujuan mempertemukan para sineas muda dan kreator terkemuka dari kawasan tersebut, sekaligus memberikan wawasan dan inspirasi yang membantu lahirnya talenta-talenta baru. Setelah perhelatan Creative Asia kedua di Festival Film Internasional Busan (BIFF) tahun ini, Netflix bermitra dengan JAFF dalam menghadirkan program yang dirancang khusus untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para sineas muda Asia Tenggara tentang seni, kolaborasi, dan peluang yang terus berkembang di seluruh kawasan.
JAFF juga menandai dimulainya babak baru dalam kolaborasi Netflix dengan industri kreatif Indonesia. Netflix dan Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) berdurasi dua tahun, yang bertujuan untuk memperkuat visi bersama untuk mewujudkan ekosistem lokal yang tangguh, inklusif, dan menggunakan taraf internasional.
Melalui kemitraan ini Netflix akan bekerja sama dengan APROFI untuk mengembangkan dan mendanai serangkaian lokakarya, serta menyediakan lebih banyak kesempatan pelatihan kerja untuk proyek-proyek Netflix, dan mendorong dialog industri yang lebih luas. Netflix dan APROFI secara bersama-sama menghasilkan buku panduan nasional pertama tentang keselamatan produksi di Indonesia—sebuah sumber informasi praktis yang dirancang untuk membantu produksi beroperasi dengan lebih aman dan berkelanjutan.

Di perhelatan Creative Asia pada Selasa (2/12/2025), Netflix mengumumkan kerja sama terbaru dan pertama kalinya dengan Dee Lestari untuk mengadaptasi tiga novel dari rangkaian karya sang penulis ternama, yaitu Rapijali, Perahu Kertas, dan Aroma Karsa, menjadi Original Series. Masing-masing judul akan diwujudkan dalam kolaborasi dengan studio produksi terkemuka, yaitu Rapi Jali dengan Starvision, Perahu Kertas dengan Visinema, dan Aroma Karsa dengan Screenplay Films bekerja sama dengan Forka Films.
Di atas panggung Creative Asia, Kamila Andini berdiri sebagai sutradata untuk Aroma Karsa, seorang penulis dan sutradara pemenang penghargaan yang telah menghasilkan karya-karya pemenang berbagai penghargaan seperti Sekala Niskala, Yuni, Nana, serta Gadis Kretek. Untuk Rapijali akan diarahkan oleh Sabrina Rochelle Kalangie, yang dikenal sebagai sutradara dan penulis naskah film Noktah Merah Perkawinan, dan Home Sweet Loan, dan sudah mengantongi Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 2025 dalam kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik bersama Widya Arifianti untuk film Home Sweet Loan.

Hari belum berakhir, malamnya adalah pemutaran global Lupa Daratan, sebuah film orisinal Netflix yang digawangi oleh Ernest Prakasa. Film ini mengisahkan seorang aktor bernama Vino Agustian (Vino G. Bastian) peraih penghargaan dengan ego yang luar biasa dan mendadak kehilangan kemampuan berakting tepat saat ia akan memerankan karakter mantan Presiden Indonesia.

Bisa dikatakan, rangkaian program, pengumuman, dan acara yang didukung Netflix di JAFF ini menegaskan kembali komitmen Netflix bagi Asia Tenggara. Malobika Banerji, selaku Senior Director, Content - SEA Netflix, mengatakan, “Meskipun dunia streaming telah berubah, dukungan kami untuk kawasan ini tetap konsisten—dan dengan bangga bersifat lokal. Komitmen kami pun bukan hanya kepada para kreator yang sudah menjadi sorotan. Kami juga sangat peduli kepada mereka yang masih membentuk jati diri—generasi pembuat film, pencipta kisah, dan kru selanjutnya yang akan membentuk masa depan kawasan ini.”
Sudah tidak sabar dengan gebrakan Netflix di 2026 mendatang!



















