Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

[EKSKLUSIF] Menemukan Keenan Versi Dewara Zaqqi di 'Musikal Perahu Kertas'

WhatsApp Image 2025-12-08 at 17.04.45.jpeg
POPBELA.com/Niken Ari
Intinya sih...
  • Dewara Zaqqi mengambil peran Keenan dalam musikal Perahu Kertas dengan pendekatan yang matang dan menciptakan "Keenan versinya sendiri".

  • Zaqqi memahami Keenan dari novel, bukan film, untuk menciptakan karakter yang lebih personal dan manusiawi.

  • Format musikal memaksa Zaqqi menggabungkan akting, vokal, dan gerak untuk membangun karakter Keenan yang lebih emosional dan relevan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada tantangan tersendiri ketika harus memerankan karakter ikonik yang sudah melekat kuat di benak penggemar. Keenan—yang sebelumnya dihidupkan oleh Adipati Dolken di layar lebar—kini kembali hadir lewat panggung musikal. Dan keberanian untuk mengambil peran itu kini berada di tangan Dewara Zaqqi. Dengan pendekatan yang matang, proses pendalaman yang intens, hingga upaya menciptakan "Keenan versinya sendiri", Zaqqi (panggilan akrabnya) membawa energi baru yang segar dan lebih personal.

Di balik latihan berbulan-bulan, penjelajahan emosi, hingga pencarian bahasa tubuh Keenan versi teater musikal, Zaqqi justru menemukan ruang untuk menggali mimpi, kedewasaan, dan ambisi dalam karakter ini. Bukan sekadar mengulang apa yang sudah ada, ia merakit ulang Keenan dalam bentuk yang lebih personal, lebih raw, lebih dekat, dan lebih hidup.

Mengulik lebih dalam tentang perannya sebagai Keenan, simak wawancara POPBELA dengan Zaqqi berikut ini.

Membaca ulang 'Perahu Kertas' dari sudut pandang baru

Bagi banyak penonton, Keenan selalu diingat sebagai sosok seniman muda yang idealis, penuh gejolak, dan memikul banyak dilema hidup. Namun bagi Zaqqi, memahami Keenan sama sekali bukan perkara menonton ulang filmnya. Ia justru memilih jalur berbeda, yakni kembali ke novel, menyelami tiap halaman, dan memahami Keenan dari sudut pandang yang murni.

Tanpa terjebak pada interpretasi Adipati di versi film, Dewara ingin memulai dari halaman kosong. Baginya, itu cara terbaik untuk menghadirkan Keenan yang baru tanpa merusak esensi karakter. "Aku ingin menemukan Keenan yang aku pahami, bukan menjiplak gestur orang lain," begitu kira-kira inti pemikiran Zaqqi.

Pendekatan ini membuat karakter Keenan tampil lebih personal, lebih manusiawi, dan menjadi versi yang tumbuh dari proses kreatifnya sendiri, bukan bayang-bayang versi lama.

Tantangan menyatukan akting, vokal, dan emosi di atas panggung

Format musikal memaksa para pemainnya menggabungkan tiga elemen sekaligus: akting, vokal, dan gerak. Bagi banyak aktor, tuntutan itu sering dianggap berat. Namun bagi Zaqqi, format musikal justru menjadi ruang yang memperkaya ekspresi Keenan. Lagu-lagu yang ia nyanyikan membantu mempertebal emosi, sementara gerakan panggung menghidupkan kedalaman karakter yang tak bisa disampaikan lewat dialog saja.

Setiap latihan membawanya lebih dekat pada cara Keenan merasakan dunia: patahnya, harapannya, idealismenya. Dan dengan staging yang megah serta konsep dunia mimpi yang dihadirkan dalam musikal ini, Zaqqi merasa dimudahkan untuk "masuk" lebih dalam. Semua elemen panggung bekerja sama untuk membangun Keenan dari luar ke dalam—sebuah proses organik yang terjadi pelan-pelan hingga akhirnya menyatu.

Tantangan menghidupkan Keenan tanpa mengulang versi film

Tak dapat dipungkiri, banyak penggemar yang sudah punya ekspektasi kuat terhadap sosok Keenan versi film. Tapi alih-alih merasa terbebani, Zaqqi justru menganggapnya sebagai ruang eksplorasi. Menurutnya, perbedaan platform antara film dan musikal membuat ceritanya otomatis tampil dalam nuansa baru. Musikal lebih ekspresif, lebih puitis, dan tentu saja lebih emosional karena kehadiran lagu di setiap major beat cerita.

Dengan begitu, ia merasa memiliki kebebasan penuh untuk membangun Keenan dari pondasi yang berbeda. Tanpa harus memuaskan ekspektasi lama, Zaqqi ingin menghadirkan Keenan yang lebih jujur terhadap perjalanan mimpi, bukan hanya kisah cintanya. Fokus musikal yang memang menggali tema mimpi membuat interpretasinya terasa segar dan relevan dengan audiens hari ini.

Latihan intens, dari audisi hingga run-through berbulan-bulan

Proses yang dilalui Zaqqi dan seluruh casts bukanlah perjalanan singkat. Audisi dilakukan sejak Juni, pemilihan cast final diumumkan pada Agustus, lalu dilanjutkan workshop, latihan vokal, big reading, hingga latihan intens hampir setiap hari menjelang pertunjukan.

Berbulan-bulan proses itu membuat Zaqqi dan seluruh cast memiliki "muscle memory" terhadap adegan-adegan penting. Setiap run-through selalu memperkuat konsistensi emosi dan timing panggung. Proses panjang ini yang akhirnya membentuk chemistry antar karakter, termasuk kedekatan Kugy–Keenan yang harus terasa hidup dan alami.

Menghidupkan kembali mimpi di atas panggung

WhatsApp Image 2025-12-08 at 17.04.47.jpeg
POPBELA.com/Niken Ari

Musikal Perahu Kertas bukan hanya tentang cinta. Zaqqi paham betul bahwa produksi ini ingin mengembalikan semangat bermimpi, tema yang sangat dekat dengan anak muda hari ini. Lewat karakter Keenan, ia ingin mengingatkan penonton bahwa mimpi tidak selalu berjalan lurus. Ada jalan memutar, kegagalan, bahkan penolakan. Tapi semuanya bisa tetap membawa kita pada tujuan akhir.

Di panggung, Zaqqi bukan sekadar memerankan seorang pelukis idealis. Ia menjadi representasi perjalanan mimpi yang sering kita rasakan: gelisah, ingin menyerah, namun tetap berjalan. Inilah sisi Keenan yang ingin ia bagikan adalah sebuah sosok yang rapuh namun terus bertumbuh, persis seperti yang dialami banyak anak muda masa kini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Niken Ari Prayitno
EditorNiken Ari Prayitno
Follow Us

Latest in Career

See More

Apa Itu Starlink? Ini Pengertian, Harga Paket, hingga Cara Mengaktifkannya

11 Des 2025, 09:15 WIBCareer