[EKSKLUSIF] Dari Lembut ke Brutal, Transformasi Gila Satine Zaneta!

- Satine Zaneta mengambil peran Ningrum dalam film horor-thriller Penjagal Iblis: Dosa Turunan.
- Sebagai persiapan, ia melakukan latihan fisik, gym, dan koreografi selama tiga bulan nonstop.
- Satine melakukan 90-95% adegan action yang berbahaya sendiri tanpa bantuan stuntwoman.
Nama Satine Zaneta mungkin selama ini identik dengan sosok manis dan anggun, tapi lewat Penjagal Iblis: Dosa Turunan, ia membuktikan bahwa dirinya punya sisi lain yang lebih berani dan brutal. Dalam film horor-thriller ini, Satine tampil sebagai Ningrum, seorang perempuan tangguh yang terjebak di antara mantra, misteri, dan kekuatan gelap dari masa lalu. Nggak main-main, 90% adegan aksi dilakukannya sendiri tanpa bantuan stuntwoman!
Bagaimana kisahnya saat proses pengerjaan film ini? Simak hasil wawancara eksklusif POPBELA berikut ini.
Peran menantang yang bikin ketagihan

Setelah muncul di film terbaru Joko Anwar dengan genre thriller (Pengepungan di Bukit Duri) yang brutal dan penuh dengan aksi, Satine Zaneta kembali keluar dari zona nyamannya lewat perannya sebagai Ningrum di film horror-thriller Penjagal Iblis: Dosa Turunan. Perannya yang jauh dari kesan 'anak manis' ini kini mulai melekat terhadap dirinya. Apakah ia sengaja mengambil proyek film dengan peran yang berbeda?
"Sebenernya ini kebetulan aja. Tapi ternyata aku suka banget genre action dan horor yang kayak gini," ujarnya. Setelah syuting film ini, ia jadi ingin ambil lebih banyak proyek sejenis. "I enjoy doing action movies. Looking forward to another one!"
Peran sebagai Ningrum jadi tantangan baru buat Satine yang sebelumnya lebih dikenal lewat karya-karya musik dan peran dramanya. "Ningrum itu karakter yang penuh konflik, secara emosional dan fisik. Tapi justru itu yang bikin aku excited karena bisa eksplor lebih dalam sisi lain diriku sebagai aktris," katanya.
Latihan tiga bulan nonstop demi koreografi action

Untuk memerankan karakter Ningrum, Satine menjalani persiapan yang cukup panjang. "Tiga bulan latihan fisik, gym, dan koreografi. Reading script-nya jalan berbarengan," jelasnya. Adegan-adegan fighting yang panjang dan kompleks juga jadi tantangan tersendiri, tapi seru banget buat Satine.
Menurutnya, persiapan fisik yang intens itu sangat membantu saat syuting berlangsung. "Capek banget, tapi semuanya terbayar. Karena pas action-nya beneran kerasa keren, dan aku merasa lebih percaya diri untuk eksplor karakter ini," katanya dengan antusias.
Adegan berbahaya yang 90% dilakukan sendiri

Ada fakta seru dari proses syuting ini, yakni Satine melakukan adegan action yang berbahaya sendiri. "Aku ngelakuin 90-95% stunt sendiri," kata Satine.
Meski ada stunt double, Zane memutuskan untuk tetap melakukannya sendiri selama masih mampu. "Cuma adegan yang bener-bener berbahaya aja yang diganti. Sisanya, aku jalanin sendiri. Capek tapi bangga!"
Bahkan ada satu adegan pakai sling yang sempat membuatnya ragu, tapi akhirnya ia tetap melakukannya sendiri. "Awalnya sempat bilang, 'boleh digantikan,' tapi setelah coba—ternyata bisa. Itu salah satu momen paling memacu adrenalin di hidup aku!" katanya sambil tertawa.
Masuk ke karakter lewat kostum dan set

Meski nggak punya teknik khusus untuk "masuk karakter", Satine bilang suasana di set dan kostum sangat membantu. "Begitu action, langsung kerasa vibe-nya. Aku bisa langsung jadi Ningrum," ucapnya. Meski begitu, setelah sutradara bilang "cut", ia harus segera lepas dari karakter dan kembali jadi dirinya sendiri.
Ia menyebut proses ini semacam transisi cepat yang butuh fokus. "Pas udah on set dan full kostum, rasanya kayak hidup di dunia Ningrum. Tapi begitu selesai, aku harus cepat cabut dari situ biar nggak terbawa terus-terusan," jelasnya.
Cerita unik dan konsep horor yang nggak biasa

Menurut Satine, Penjagal Iblis: Dosa Turunan nggak cuma serem, tapi juga punya cerita yang kompleks dan penuh twist.
"Ini bukan horor biasa. Ada misteri dan lapisan-lapisan cerita yang bikin mikir. Plus, ada nuansa woman empowerment karena karakter utama dan penjahatnya perempuan. Keren banget sih," tutupnya.
Ia menambahkan bahwa film ini juga bisa mengajak penonton menguji cara berpikir mereka. "Awalnya kita ngikutin cerita dari sudut pandang yang skeptis sama hal-hal mistis. Tapi lama-lama malah diajak percaya. Di situlah letak kekuatannya, horor yang memancing logika dan rasa takut sekaligus," jelasnya.
Transformasi Satine dalam film ini bukan cuma soal peran, tapi juga tentang dorongan untuk keluar dari zona nyaman. Dari latihan fisik berbulan-bulan sampai menghadapi adegan-adegan ekstrem, Satine menjawab tantangan dengan semangat yang luar biasa. Penjagal Iblis: Dosa Turunan pun jadi langkah besar dalam kariernya sebagai aktris. Sudah menonton filmnya, Bela?



















