Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Popbela's Playlist: Choose A Better in Your Life

Dengarkan lagu ini kalau hidup sedang rumit-rumitnya

Nindi Widya Wati

Seperti apa kamu menjalani hidup? Ya, kiranya seseorang menjalani hidup dipenuhi dengan banyak pilihan. Antara pilihan tersebut sesuai dengan keinginannya atau terkadang harus memenuhi ekspektasi orang lain. 

Dari banyak waktu yang dilalui, beberapa orang pun merasa bahwa hidup keputusan hidup yang dipilihnya terasa kurang tepat, hingga tak jarang menyalahkan diri sendiri. Namun di tangan para musisi seperti Rayhan Noor, Paul Partohap, Adhika Nararya, Vali, serta Rayen Pono adanya pengalaman getir dalam hidup justru menjadi ide mereka untuk mencetuskan karya lagu. 

Bahkan, lagu-lagu tersebut berhasil naik menjadi sebuah single yang patut untuk didengarkan. Lantas, kira-kira seperti apa karya lagu terbaru para musisi tersebut? Informasi lengkapnya, simak dalam artikel berikut ini, Bela.

Rayhan Noor - "Serupa Semula"

Dok. Sun Eater

Jalan hidup yang kita pilih tak jarang punya harapan berbeda dari orang-orang terdekat. Termasuk ketika kita dihadapkan dengan keputusan hidup yang tak sama pilihannya dengan kedua orang tua. Kiranya, dari cerita itu pula yang menjadi inspirasi penggarapan single terbaru dari Rayhan Noor bertajuk "Serupa Semula". 

Lagu yang rilis 5 Mei 2023 itu menyajikan sebuah cerita tulus tentang kompleksnya jalan hidup seseorang, sekaligus menyatakan rasa syukur dan permohonan maaf yang menyentuh hati kepada orangtua. Lantaran menurut Rayhan Noor sendiri, orang tuanya tetap memberi dukungan yang tak pernah goyah terhadap dirinya.

Rayhan Noor mengerjakan "Serupa Semula" pada akhir tahun 2020. Di mana waktu tersebut bertepatan dengan sebagian besar lagu di album debut terbarunya Menjelang Tiga Puluh yang bakal rilis 21 Juni 2023. Periode tersebut juga menandakan titik terendahnya sebagai seorang musisi, namun hal itu justru memicu sang seniman untuk melakukan proses refleksi diri yang luas. 

Lagu "Serupa Semula" bila dilihat secara nada, terdengar lebih eksploratif dibandingkan dengan track lain yang akan di dalam album Menjelang Tiga Puluh. Sementara, secara lirik memiliki makna paling sentimental mengingat itu sebagai lagu yang Rayhan Noor dedikasikan untuk kedua orang tuanya.

Paul Partohap - "HOME IS WHO YOU ARE"

Dok. Arseri Music

Seperti tiada henti menyalurkan ide-ide dalam bermusik, Paul Partohap kini kembali merilis lagu berjudul "HOME IS WHO YOU ARE". Kiranya lagu itu menjadi lagu pertama sekaligus menjadi pembuka rangkaian karya Paul di pertengahan tahun hingga akhir tahun 2023.

Lagu yang masih diproduksi bersama Arseri Music itu, mengisahkan tentang bagaimana Paul Partohap mendefinisikan makna rumah yang sesungguhnya. Ya, kiranya dalam lagu ini sebagai ekspresi Paul dalam merayakan perasaan menemukan rasa memiliki di dalam dirinya sendiri.

"Gue mau ngomongin kalau rumah bukan cuma tentang bangunannya, tapi bisa juga tentang manusia, hubungan, kenangan yang bikin suatu tempat atau momen bisa jadi terasa seperti rumah. Di lagu ini, melodi yang gue bikin pakai gitar dan keys mudah-mudahan bisa mensupport emosi yang ada di lirik yang juga gue tulis sendiri," tandas Paul Partohap.

Diketahui kalau hook lagu "HOME IS WHO YOU ARE" memiliki drop B3 with reserved hats untuk memberi perasaan throwback pada sebuah kenangan. Sementara, liriknya ditulis oleh Paul agar beresonansi dengan siapa saja yang pernah mengalami perasaan tersesat atau terputus. Namun, pada akhirnya menemukan kenyamanan di orang-orang terdekat. 

Adhika Nararya - "A Lady With A Broken Heart"

Dok. Adhika Nararya

Usai sukses rilis single perdana "Everything Will Be Okay" pada Mei 2022, Adhika Nararya akhirnya merilis single keduanya berjudul "A Lady With The Broken Heart". Lagu itu terinspirasi dari cerita-cerita yang terdapat dalam podcast-nya sendiri, yaitu Podcast Hello. 

Secara lebih spesifik, lagu "A Lady With The Broken Heart" menceritakan bagaimana kita sebagai seorang anak tumbuh dan besar dalam lingkungan internal yang memiliki family issue atau disfungsi keluarga. Di antaranya mengenai isu perceraian orang tua atau perkelahian antar orang tua.

Namun semakin beranjak dewasa, kita mencoba untuk semakin bijak dalam melihat kejadian ke belakang dan mencari sisi terang untuk di hari yang akan datang. Sebagai bentuk apresiasi dari cerita-cerita ini, Adhika juga mengadakan Hearing Session dengan beberapa dari mereka yang mempunyai pengalaman dalam family issue. 

Lagu yang kental dengan nuansa jazz ini nantinya bakal dilengkapi klip yang berisi kompilasi cerita tentang family issue. Tipe vokal Adhika yang berat dan berwarna menjadi warna yang berbeda ditemani suara Terompet dari Harley Maximilian Korompis. 

Vali - "Could it Be Enough?"

Dok. VALI

Mempertanyakan tentang keputusan-keputusan hidup dan merasa segalanya tidak terasa cukup tentu adalah satu hal yang sering dialami oleh banyak orang. Itu pula yang dirasakan oleh penyanyi pria pendatang baru bernama Novalias Bari atau yang kerap disapa Vali. 

Lewat single debut yang berjudul "Could it Be Enough?", Vali menyapa penikmat musik Indonesia sekaligus mencoba meluapkan apa yang ada di dalam hatinya. Lagu tersebut kiranya menceritakan tentang curhatan seseorang yang tidak pernah merasa puas atas pencapaian yang telah dia dapatkan. 

“Sering kali, walau kita sudah dapat achievement yang ingin kita capai, kita tetap merasa kalau kita adalah seorang pecundang. Itu membuat kita jadi ragu tentang apa yang bisa kita lakukan, dan justru malah bikin kita selalu overthinking akan semua hal. Aku percaya itu dialami oleh sebagian besar orang,” ungkap penyanyi yang sebenarnya sudah memulai perjalanannya di industri seni pada tahun 2018 ini. 

Maka dalam lagu yang diproduseri oleh Farrel Cahyono dan Dikola ini menghadirkan single "Could It Be Enough?" dengan nuansa fun dan bright. Serta dilengkapi beat yang dancey sehingga tidak hanya terpatut pada liriknya saja, tapi juga bisa menikmati lagunya sembari berjoget. 

Rayen Pono - "Hilang"

Dok. Semesta Records

Terdapat kepahitan yang berbeda ketika seseorang yang paling kita cintai dan andalkan tak lagi berada di sisi kita. Cerita itulah yang kemudian mengilhami Rayen Pono untuk menciptakan lagu terbaru bertajuk "Hilang". 

Terinspirasi dari kepergian sang ayahanda beberapa tahun yang lalu, lagu "Hilang" ini pun melanjutkan rilisan lagu-lagu Rayen Pono sebelumnya. Di antaranya lagu "Cinta Dari Timur", "Mulai Kesepian", dan reinterpretasi mahakarya klasik Utha Likumahuwa yang bertajuk "Puncak Asmara".

Dibalut dengan produksi orkestral pop yang megah, lagu berdurasi 4 menit dan 55 detik ini menjadi salah satu karya paling personal yang pernah digubah oleh seorang Rayen Pono. Lagu "Hilang" pertama kali ditulis oleh Rayen Pono saat dua minggu semenjak berpulangnya sang ayahanda pada bulan Mei 2018 yang lalu.

"Hilang" pertama kali diperkenalkan sebagai bagian dari album perdana Rayen Pono yang bertajuk Empat Puluh, yang dirilis pada tanggal 30 Januari 2023. Dikemas sebagai manifestasi dari perjalanan musik Rayen Pono sepanjang empat dekade terakhir, album Empat Puluh telah diliput oleh beberapa media bergengsi seperti The Jakarta Post dan MSN.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration