Saya begitu excited ketika mendapat undangan untuk meliput konser ini. Karena temanya anime, saya pun memilih outfit yang cocok untuk menemani sepanjang konser. Ini menjadi kali pertama saya cosplay, saya pun memilih kostum Kiki dari anime Kiki's Delivery Service.
Awalnya, saya merasa nervous karena belum percaya diri untuk cosplay. Namun, ketika sampai di lokasi, tepatnya di JIEXPO Convention Center and Theatre, Jakarta Pusat, saya melihat banyak pula penonton yang menggunakan kostum sesuai dengan tokoh favorit, rasa percaya diri saya timbul dengan sendirinya. Saya pun mulai menikmati outfit saya karena itu adalah pertama kalinya saya menggunakan bando sebesar itu.
Ada dua sesi di konser ini. Pertama, di jam 15.30 sampai 17.30 WIB dan jam 19.00 sampai 21.00 WIB. Beruntungnya, saya mendapat sesi pertama untuk menikmati konser ini. Sebelum masuk ke venue konser, di lokasi saya bisa menikmati banyak hal. Mulai dari makan dan minum terlebih dulu sebelum konser dimulai, berfoto di photo box yang tersedia, hingga mencicipi berbagai makanan yang tersedia di stall di lokasi tersebut.
Satu hal yang menarik perhatian saya adalah konser ini begitu rapi. Mulai dari flow, pengaturan alur masuk, saat membeli makanan, hingga konser selesai. Semua teratur, tanpa ada desak-desakan, padahal ada sekitar dua ribuan orang di sana. Hal ini tentu memberikan pengalaman yang nyaman saat menyaksikan konser.
Waktu yang ditunggu akhirnya tiba juga. Konser dimulai pada pukul 15.45 setelah hampir 90% kursi di venue terisi. Avip Priatna, Direktur Musik dari The Resonanz Music Studio yang menaungi Jakarta Concert Orchestra, Batavia Madrigal Singers, The Resonanz Children’s Choir dan TRCC, kemudian memasuki panggung dan bersiap membawakan lagu pertama mereka.
"Detective Conan Theme Song" dari anime Detective Conan menjadi lagu pembuka konser tersebut. Dengan beat yang cepat, lagu tersebut berhasil membius penonton untuk terus menunggu penampilan orkestra selanjutnya.
Tanpa jeda, setelah "Detective Conan Theme Song" dibawakan, The Resonanz Children's Choir masuk ke panggung untuk membawakan lagu "Doraemon No Uta" dari Doraemon. Penampilan menggemaskan mereka membuat semua penonton terpana dan mengajak kita untuk ikut bernyanyi bersama karena lagunya juga cukup familiar di telinga.
Satu hal yang membuat konser ini juga berbeda adalah para penyanyi dan pemain musik yang ikutan cosplay untuk menunjang penampilan mereka. Dimulai dari para pemain musik yang semuanya menggunakan kostum dari anime Naruto. Lalu, sang conductor Avip Priatna yang sampai tiga kali berganti kostum. Yakni saat membawakan lagu "Moonlight Densetsu" dari Sailor Moon, menggunakan kostum Hokage saat menampilkan lagu "Blue Bird" dari Naruto, ditutup dengan seragam kebesaran saat membawakan lagu "Shinzou wo Sasageyo!" dari Attack on Titan.
Para penyanyi pun tak luput dari kostum yang menarik. Birgitta Sisca, misalnya. Ia juga berganti kostum hingga dua kali yang disesuaikan dengan lagu yang dibawakannya. Namun, Popbela begitu terkesan dengan kostum Princess Mononoke yang dikenakannya saat membawakan lagu "Mononoke Hime". Sebab, kostum ini terlihat simpel, namun begitu elegan di atas panggung.
Berdasarkan setlist, seharusnya konser selesai saat orkestra membawakan "Shinzou wo Sasageyo!" dari Attack on Titan. Namun, sepertinya penonton masih belum puas dengan penampilan tersebut. Penonton pun meneriakkan "we want more!" berkali-kali, hingga sang konduktor luluh.
Ansambel yang dipimpin oleh Avip Priatna ini kemudian membawakan dua lagu lagi, yakni "Butter-fly" dari Digimon dan "Sparkle" dari Kimi No Nawa. Sontak penampilan ini mendapat sambutan meriah dari penonton, mengingat dua anime ini begitu populer di kalangan pencinta anime.
Konser An Anime Symphony: Overdrive telah memberikan pengalaman konser yang berbeda. Apakah kamu sempat menonton konser ini juga kemarin?