Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Film Dokumenter Karya Dandhy Dwi Laksono Selain Dirty Vote

Mengandung kritik

Nafi' Khoiriyah

Film Dirty Vote ramai diperbincangkan setelah rilis di YouTube pada 11 Februari 2024 lalu. Mengangkat tema kecurangan Pemilu 2024, film bergaya dokumenter ini langsung mendapat perhatian masyarakat. 

Dirty Vote disutradarai oleh Dhandy Dwi Laksono yang merupakan sutradara sekaligus jurnalis. Di dalam film tersebut, ia menghadirkan tiga ahli tata negara untuk membahas isu tentang Pemilu 2024. 

Namun bukan hanya Dirty Vote saja, sebenarnya Dhandy Dwi Laksono sudah pernah memproduksi film dokumenter yang juga mengangkat isu sosial. Inilah film dokumenter selain Dirty Vote yang layak kamu tonton!

1. Yang Ketu7uh (2014)

Film dokumenter selain Dirty Vote karya Dhandy Dwi Laksono yang bisa ditemukan pertama adalah Yang Ketu7uh. Film ini dirilis pada tanggal 1 Januari 2014 dan menceritakan tentang dua kandidat Presiden Indonesia kala itu. Keduanya adalah Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Durasi film dokumenter Yang Ketu7uh adalah 75 menit. Penonton akan diajak untuk melihat fenomena Pemilu yang membelah masyarakat menjadi dua kubu.

Bukan memihak salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden, tetapi isinya adalah mengenai rakyat yang menaruh harapan pada calon presiden yang ketujuh. 

2. Samin vs Semen (2015)

Kemudian pada 2015, Dhandy Dwi Laksono kembali memproduksi film dokumenter di YouTube berjudul Samin vs Semen. Film ini bergaya biopik yang menceritakan perjuangan masyarakat Samin yang melawan pembangunan pabrik semen. 

Masyarakat Samin di Rembang, Jawa Tengah melawan eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan oleh korporasi semen. Sebab, eksploitasi tersebut akan mengancam keberlangsungan hidup dan lingkungannya.

Penonton pun akan melihat adanya konflik antara kepentingan industri dengan budaya lokal di Samin yang perlu untuk dikritisi. Dokumenternya juga merupakan bagian dari Ekspedisi Indonesia Biru yang diproduksi selama perjalanan di Pulau Jawa pada awal tahun 2015. 

3. Sexy Killers (2019)

Sexy Killer jadi film dokumenter selain Dirty Vote karya Dhandy Dwi Laksono yang tak kalah menghebohkan. Dirilis pada tahun 2019 menjelang Pemilu, dokumenter tersebut mengangkat masalah pertambangan batu bara dan dampak lingkungannya. 

Ramainya film ini adalah karena mereka menyoroti hubungan antara elit politik dengan pemilik tambang batu bara. Disinyalir, kedekatan mereka akan berpegaruh pada kebijakan energi dan lingkungan di Indonesia. 

4. The Bajau (2020)

Seperti namanya, The Bajau mengangkat kisah kehidupan suku Bajo di perairan Torosiaje, Gorontalo dan perairan Marombo, Konawe Utara. Masyarakat tersebut dikenal sebagai kelompok masyarakat yang berani mengembara lautan. 

Mereka tinggal dan menetap di laut, mengapung di atas perahu, dan menjelajah bentangan laut. Namun sejak pemerintah mengambil kebijakan untuk memukimkan mereka, identitas masyarakat sebagai suku pelaut justru makin sirna. 

Masyarakat Bajo justru menemui masalah baru karena penggusuran lahan. Mereka pun tidak bisa menggantungkan hidup pada laut lagi karena tercemar dengan aktivitas tambang nikel. 

5. Pulau Plastik (2021)

Dhandy Laksono kembali mengeluarkan film dokumenter selain Dirty Vote berjudul Pulau Plastik tahun 2021 lalu. Berbeda dengan kebanyakan film Dhandy lainnya, Pulai Plastik ini sempat dirilis di Bioskop Online dan kini bisa disaksikan di Netflix. 

Ia bekerja sama dengan Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput, dan Watchdoc untuk memproduksi film ini. Ceritanya adalah tentang tiga individu dan perjuangan mereka melawan pencemaran plastik sekali pakai. 

Mereka menelusuri jejak sampah plastik, dampaknya, dan cara untuk mengatasinya. Menariknya, latar film Pulau Plastik bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga di seluruh dunia. 

6. The EndGame (2021)

Gaya berani Dhandy Laksono dalam Dirty Vote sudah pernah digunakannya dalam film The EndGame yang tayang pada 2021 silam. Namun, masalah yang diangkat dalam film ini adalah tentang konflik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Dhandy secara berani mengangkat kasus karyawan KPK yang tersingkirkan atas dasar tidak lolos tes kebangsaan. Ia juga menunjukkan berbagai bukti tentang banyaknya pegawai KPK yang tersingkir untuk menunjukkan masalah besar yang terjadi di dalam lembaga negara ini. 

7. Barang Panas (2023)

Barang Panas menjadi film terakhir sebelum Dirty Vote yang tayang pada 2023 lalu. Film dokumenter ini menyorot proyek strategis nasional, khususnya listrik geotermal di Indonesia. 

Para jurnalis yang terlibat dalam film dokumenter ini menjelajah Indonesia untuk menguji penggunaan energi geotermal yang dianggap ramah lingkungan. Namun, ternyata ada dampak proyek tersebut, khususnya di Pulau Geotermal yang ada di Flores. 

Itulah deretan film dokumenter selain Dirty Vote yang tak kalah menarik untuk ditonton. Selain karena mengandung kritik sosial, pesan yang disampaikan dalam setiap film selalu membuka mata para penonton tentang permasalahan yang sedang terjadi. 

IDN Media Channels

Latest from Inspiration