Pada awal tahun 2024, industri musik kedatangan angin segar dengan merilisnya single terbaru dari NIKI yang berjudul "24". NIKI, penyanyi berbakat asal Indonesia, kembali menggemparkan dunia musik dengan karya terbarunya yang dipenuhi dengan energi positif dan inovasi.
Penyanyi muda yang tengah naik daun, NIKI, baru saja merilis single berjudul “24” di bawah label 88rising. Ini merupakan single pertama bagi NIKI di 2024.
Setelah sukses besar dengan rilis-rilis sebelumnya seperti "Lowkey" dan "Anaheim", NIKI kembali menggelontorkan karya yang mendayu-dayu namun lebih segar dan penuh kejutan. Melalui "24", Niki membawa pendengar dalam perjalanan audio yang menggabungkan keunikan suaranya dengan nuansa musik yang menghipnotis.
Menghadirkan sisi personal NIKI
Single terbaru NIKI, "24," memberikan pendengar perjalanan emosional yang begitu personal. Berbalut melodi lembut dan lirik yang memikat, lagu ini membawa pendengar meresapi pengalaman yang begitu dekat dengan hati NIKI sendiri.
Dalam keterangan rilis yang Popbela terima, NIKI mengatakan bahwa lagu “24” terinspirasi oleh penampilan Joni Mitchell yang membawakan lagu "Both Sides Now" di Newport Folk Festival 2022.
"Saya melihat pertunjukan itu dan sangat tersentuh olehnya, hingga membuat saya langsung menangis. Saya seakan tersambar petir inspirasi dan langsung berlari ke studio saya untuk mengambil gitar dan menulis lirik lagu '24' ini,” ujar NIKI.
NIKI melakukan eksplorasi di lagu ini
Dalam "24", NIKI membuktikan kemampuannya dalam bereksperimen dengan berbagai elemen musik. Dari synthesizer futuristik hingga string lembut, single ini menciptakan atmosfer yang diawali dengan kesederhanaan, lalu memberikan eskalasi di pertengahan jalan dengan penutup yang manis. Suara NIKI yang khas tetap menyatu dengan aransemen modern, menandai evolusi artistiknya yang terus berkembang.
Lagu itu sendiri menceritakan tentang quarter life crisis yang dialami oleh penyanyi asal Indonesia berbasis di LA tersebut.
“Lagu ini pada dasarnya adalah upaya saya untuk mensintesis awal usia dua puluhan saya, dan banyak pembelajaran yang mengajarkan saya untuk rendah hati hingga saat ini dalam hidup saya yaitu belajar menerima berbagai nuansa dan gagasan bahwa hidup jarang sekali bersifat dikotomis. Setiap orang bisa menjadi banyak hal sekaligus. Dari sekian banyak pelajaran yang saya kumpulkan sejak menginjak usia 24 tahun, menurut saya itulah yang paling melegakan," katanya.