10 Fakta Menarik 'The Old Guard 2', Ada Jakarta!

- Sinopsis "The Old Guard 2", misi baru dan pertaruhan nyawa
- Siapa saja yang membintangi film ini?
- Lokasi syuting yang nggak biasa dan visual yang stunning
The Old Guard kembali! Setelah sukses besar pada 2020 lalu, film aksi-fantasi garapan Netflix ini hadir dengan sekuel yang lebih mendebarkan, emosional, dan penuh kejutan. The Old Guard 2 nggak hanya menghadirkan aksi yang lebih brutal dan koreografi pertarungan yang makin sinematik, tapi juga memperdalam pertanyaan tentang makna keabadian dan tujuan hidup.
Dipimpin oleh Charlize Theron sebagai Andy yang kini kehilangan keabadiannya, film ini menjanjikan pertarungan epik antar immortal, reuni yang rumit, dan ancaman baru yang bisa menghancurkan semuanya.
Penasaran apa saja yang bikin The Old Guard 2 layak masuk daftar tontonan wajib bulan ini? Yuk, simak 10 fakta menariknya berikut ini.
1. Sinopsis "The Old Guard 2", misi baru dan pertaruhan nyawa

Di The Old Guard 2, Andy (Charlize Theron) kembali memimpin kelompok pejuang abadi untuk menghadapi ancaman baru yang jauh lebih berbahaya. Setelah kehilangan keabadiannya, Andy harus menavigasi dunia dengan tubuh fana dan itu berarti, untuk pertama kalinya, ia bisa mati. Sementara itu, Quynh (Veronica Van) muncul kembali dari dasar laut dengan misi balas dendam, membawa konflik personal yang mengancam persatuan tim.
Film ini membawa penonton ke dalam perjalanan emosional penuh aksi lintas benua, dari pengkhianatan hingga pertarungan moral tentang makna hidup abadi. Selain menghadapi Discord, immortal misterius yang diperankan oleh Uma Thurman, tim juga menggandeng Tuah (Henry Golding), sosok baru yang bisa jadi kunci untuk membuka misteri asal-usul para immortal. Dengan visual menawan dan tensi yang terus naik, The Old Guard 2 adalah sajian penuh adrenalin dan makna.
2. Siapa saja yang membintangi film ini?

Untuk ansambel pemain, Charlize Theron kembali memerankan Andy, pemimpin karismatik dari para pejuang abadi yang kini harus menghadapi misinya dengan tubuh manusia biasa. KiKi Layne juga hadir sebagai Nile, anggota terbaru yang kini mulai memahami kekuatannya dan menjadi bagian penting dari tim. Matthias Schoenaerts berperan sebagai Booker, yang masih dalam masa pengasingan setelah pengkhianatannya di film pertama.
Selain itu, kamu juga akan melihat kembalinya Marwan Kenzari dan Luca Marinelli sebagai Joe dan Nicky, pasangan abadi yang kekuatannya terletak pada cinta dan kesetiaan. Veronica Van (sebelumnya Veronica Ngô) memerankan Quynh yang penuh dendam, sementara Chiwetel Ejiofor kembali sebagai Copley, si intelijen yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari tim. Dua wajah baru yang mencuri perhatian adalah Henry Golding sebagai Tuah dan Uma Thurman sebagai Discord, dua immortal dengan agenda dan aura yang benar-benar memikat.
3. Lokasi syuting yang nggak biasa dan visual yang stunning

Salah satu permintaan sutradara Victoria Mahoney untuk tim produksinya adalah "Jangan bawa saya ke lokasi yang sudah pernah ditonton di film-film lain."
Maka jangan heran kalau The Old Guard 2 menawarkan pemandangan dan latar yang benar-benar baru dan menakjubkan, dari gurun eksotis sampai kota metropolitan penuh cahaya.
Pilihan lokasi ini membuat film terasa seperti petualangan visual yang mengelilingi dunia. Setiap tempat punya karakter tersendiri, ikut membentuk mood dan tensi dalam cerita. Ini adalah film yang bukan hanya menyuguhkan laga, tapi juga visual yang estetis dan sinematik.
4. Ada Jakarta, tapi bahasa yang digunakan Bahasa Mandarin?
Masih berbicara soal lokasi, ada satu fakta menarik dari film ini, Bela. Pada salah satu scene terlihat Bundaran HI, Jakarta muncul sebagai salah satu lokasinya. Adegan kemudian berpindah lokasi lagi ke daerah Serpong sebagai tempat fasilitas nuklir. Lucunya, fasilitas nuklir tersebut milik Tiongkok dan bahasa yang digunakan saat berada di Serpong adalah Bahasa Mandarin.
Scene ini kemudian menjadi bahan pembicaraan warganet di media sosial. Banyak yang mempertanyakan mengapa harus menggunakan bahasa Mandarin saat berada di Fasilitas Nuklir Serpong dan bukannya menggunakan bahasa Indonesai, sesuai dengan lokasi adegan tersebut.
5. Aksi spektakuler yang lebih gila dari sebelumnya

Charlize Theron dan tim kembali dengan adegan laga yang jauh lebih menegangkan. Dalam The Old Guard 2, para stunt coordinator membawa aksi ke level yang belum pernah dilihat sebelumnya, termasuk adegan klimaks dengan helikopter yang memacu adrenalin. Ini bukan sekadar aksi fisik, tapi juga narasi tubuh yang menyampaikan emosi.
Buat Charlize Theron, tiap gerakan bukan hanya koreografi, tapi bagian dari karakter Andy yang kuat dan penuh determinasi. Ia melatih dirinya seperti pejuang sejati—mengeksplorasi berbagai jenis senjata dan gaya bertarung. "Ini seperti tarian, dan setiap langkahnya bercerita," katanya. Dan ya, Charlize Theron memang tak pernah setengah-setengah.
6. Pertarungan dua generasi immortal

Konflik utama di The Old Guard 2 bukan sekadar antara baik dan jahat, tapi lebih dalam, tentang perbedaan tujuan hidup di antara para immortal. Discord, diperankan Uma Thurman, adalah antitesis dari Andy. Ia sudah terlalu lama hidup dan kini kecewa pada umat manusia, berusaha menebar kehancuran.
Sementara Andy masih mencoba percaya bahwa keabadian bisa digunakan untuk kebaikan. Pertarungan mereka bukan hanya adu kekuatan fisik, tapi juga adu filosofi hidup. Keduanya punya argumen yang kuat, dan penonton akan dibuat bertanya: Kalau hidup selamanya, apa sebenarnya tujuan hidup itu?
7. Evolusi karakter Nile yang kini lebih dewasa

Nile, karakter baru dari film pertama yang diperankan oleh KiKi Layne, mengalami perkembangan signifikan. Di The Old Guard, dia adalah si pemula yang penuh tanda tanya. Tapi di sekuel ini, dia sudah mulai menemukan tempatnya dalam tim—dengan skill yang makin tajam dan sikap yang lebih tegas.
Meski tetap penuh rasa ingin tahu, Nile kini menjadi pilar penting dalam tim. Hubungannya dengan Andy pun berkembang, dari ketegangan menjadi kepercayaan. KiKi Layne sendiri mengaku belajar banyak dari Charlize Theron selama syuting, terutama tentang kekuatan storytelling dalam film aksi.
8. Sutradara perempuan dengan visi kuat

The Old Guard 2 disutradarai oleh Victoria Mahoney, yang sebelumnya menjadi sutradara unit kedua Star Wars: The Rise of Skywalker. Victoria Mahoney dikenal dengan gaya visual yang berani dan storytelling yang penuh emosi. Ia tertarik pada bagaimana karakter bisa berkembang di tengah aksi tanpa henti.
Mahoney membawa energi baru ke franchise ini, dan tekadnya terlihat jelas: membawa The Old Guard ke arah yang lebih dalam dan lebih luas. Ia menyebut film ini sebagai eksplorasi tentang identitas, keberanian, dan apa arti menjadi manusia, meskipun karakter utamanya immortal.
9. Chemistry yang makin erat antar karakter lama

Salah satu kekuatan utama The Old Guard adalah hubungan antar karakter yang terasa otentik. Di film kedua ini, chemistry antara Joe dan Nicky makin kuat, bahkan aktor Marwan Kenzari dan Luca Marinelli sempat berimprovisasi selama berjam-jam untuk membangun backstory hubungan mereka.
Kehangatan dan kedalaman ini juga terasa pada karakter lain seperti Booker dan Copley. Mereka semua bukan hanya pejuang abadi, tapi juga teman, keluarga, dan rekan satu perjuangan. Relasi yang kompleks ini menjadikan setiap adegan lebih emosional, bahkan saat peluru beterbangan.
10. Pertanyaan eksistensial di tengah aksi brutal

Di balik semua ledakan, pedang, dan pertarungan, The Old Guard 2 adalah tentang pertanyaan sederhana tapi mendalam "Apa tujuan hidupku?"
Karakter-karakter immortal ini terus mempertanyakan makna dari keabadian mereka. Apakah mereka hanya mesin pembunuh? Atau bisa menjadi agen perubahan?
Pertanyaan-pertanyaan ini menciptakan lapisan narasi yang membuat film ini lebih dari sekadar action movie biasa. Ia mengajak kita berpikir tentang waktu, kehilangan, dan pilihan hidup. Karena bahkan yang hidup selamanya, tetap bisa merasa hilang arah.
Itulah tadi fakta menarik The Old Guard 2 yang perlu kamu tahu. Ada lagi fakta lainnya? Tulis di kolom komentar, ya!



















