Ketika kamu berencana membeli produk skincare yang baru, mungkin ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan. Salah satunya adalah kecocokan produk tersebut dengan jenis kulit atau masalah kulit yang tengah kamu hadapi.
Sebab, ketidakcocokan produk skincare dengan kulit bisa membawa masalah baru, seperti jerawat, kemerahan, hingga iritasi pada kulit.
Oleh karenanya, melakukan patch test sebelum mengaplikasikan produk skincare secara keseluruhan menjadi hal yang perlu kamu lakukan. Lalu, apa itu patch test? Untuk mencari tahu jawabannya, simak penjelasan berikut ini!
1. Patch test dilakukan untuk melihat kecocokan produk skincare baru
Patch test adalah cara yang dilakukan untuk melihat reaksi kulit terhadap produk skincare yang kamu aplikasikan. Dengan patch test, kamu bisa meminimalisir kemerahan, iritasi, bahkan jerawat setelah tahap mengaplikasikan produk skincare yang baru untuk pertama kalinya.
2. Patch test juga dilakukan untuk mengetahui karakter kulit
Selain untuk melihat kecocokan produk baru pada kulitmu, patch test juga dilakukan untuk melihat lebih dalam kandungan apa saja yang bisa memicu timbulnya jerawat. Pasalnya, beberapa kandungan yang sering ditemukan di dalam produk skincare seperti fragrance, alkohol, serta kandungan aktif berpotensi memicu reaksi pada kulit.
Di samping itu, patch test ini penting untuk dilakukan apabila kamu memiliki kulit yang yang cenderung sensitif dan berjerawat.