5 Kesalahan Saat Pakai Sunscreen Spray, Jadi Kurang Maksimal
- Menyemprot sunscreen dari jarak terlalu jauh, partikel akan menguap sebelum menempel di kulit
- Tidak meratakan sunscreen setelah disemprot, area yang tidak terlindungi bisa terbakar matahari
- Menggunakan terlalu sedikit sunscreen spray, perlindungan SPF hanya efektif jika jumlah produk sesuai takaran
Sunscreen spray kini jadi pilihan favorit karena praktis dan mudah digunakan. Cukup semprot, dan kulit langsung terlindungi dari paparan sinar matahari. Namun, di balik kepraktisannya, nggak sedikit yang melakukan kesalahan dalam pengunaannya. Nah, akibatnya, perlindungan terhadap sinar UV jadi tidak optimal dan kulit tetap berisiko mengalami sunburn, sampai terjadinya penuaan dini.
Supaya kamu nggak salah langkah lagi, berikut lima kesalahan saat memakai sunscreen spray yang perlu diperhatikan!
1. Menyemprot dari jarak terlalu jauh
Kesalahan pertama yang paling sering terjadi adalah menyemprot sunscreen dari jarak terlalu jauh. Banyak orang melakukannya agar semprotan terasa ringan dan merata, padahal justru sebaliknya. Jika jaraknya lebih dari 15–20 cm, sebagian besar partikel sunscreen akan menguap ke udara sebelum menempel di kulit. Karenanya, area yang seharusnya terlindungi malah tidak mendapat cukup produk. Baiknya, kamu semprotkan sunscreen dari jarak 10-15 cm dari kulit. Pastikan semprotan mengenai seluruh permukaan secara langsung, lalu usap atau tepuk ringan dengan tangan agar produk menempel sempurna. Dengan cara ini, lapisan pelindung UV akan lebih merata dan efektif.
2. Tidak diratakan setelah disemprot
Banyak yang menganggap sunscreen spray tidak perlu diratakan karena teksturnya sudah menyebar sendiri. Padahal, partikel semprotan sering kali tidak menempel merata, apalagi di bagian tubuh yang memiliki lekukan seperti leher, lutut, atau siku. Jika tidak diratakan, akan ada beberapa area yang tidak terlindungi dan rentan terbakar matahari. Jadi, setelah menyemprot, ratakan dengan tangan bersih agar produk benar-benar menempel dan bisa melindungi kulit dengan merata. Langkah ini juga membantu kulit menyerap produk dengan lebih baik tanpa terasa lengket.
3. Menggunakan terlalu sedikit sunscreen spray
Kesalahan umum lainnya adalah menggunakan sunscreen spray dalam jumlah terlalu sedikit. Karena terasa ringan dan cepat kering, banyak yang mengira satu semprotan tipis sudah cukup. Padahal, perlindungan SPF hanya efektif jika jumlah produk sesuai takaran. Disarankan menggunakan sunscreen dalam jumlah banyak untuk mendapatkan tingkat SPF sesuai klaim, ya.
4. Tidak melakukan re-apply setelah beberapa jam
Sunscreen, termasuk dalam bentuk spray, tidak memberikan perlindungan sepanjang hari. Efeknya akan berkurang setelah 2–3 jam, terutama jika kamu berkeringat atau berenang. Namun, banyak orang lupa melakukan re-apply karena merasa sudah cukup sekali semprot di pagi hari. Akibatnya, kulit kembali terpapar sinar UV tanpa perlindungan memadai. Jangan lupa untuk lakukan re-apply setiap 2-3 jam sekali agar kulit teproteksi maksimal.
5. Menyemprot di tempat berangin atau langsung di bawah sinar matahari
Menyemprot sunscreen langsung di luar ruangan saat berangin adalah kesalahan yang sering tak disadari. Angin dapat meniup partikel semprotan sehingga produk tidak menempel dengan sempurna di kulit. Selain itu, jika kamu menyemprot di bawah sinar matahari langsung, sebagian bahan aktif bisa terurai lebih cepat karena panas. Untuk itu, lakukan penyemprotan di dalam ruangan. Dengan begitu, sunscreen sudah membentuk lapisan pelindung saat kamu berada di luar. Setelah itu, tinggal re-apply sesuai kebutuhan.
Sunscreen spray memang praktis digunakan, tapi efektivitasnya tetap bergantung pada cara pemakaian. Dengan menghindari lima kesalahan umum di atas, kamu bisa mendapatkan perlindungan maksimal tanpa repot. Jangan lupa cobain, ya!
