Selain saling memaafkan dan kembali dengan hati yang suci, Lebaran identik dengan mengonsumsi aneka makanan yang bersantan. Sebut saja seperti opor ayam, rendang, dan gulai sapi. Momen ini, menjadi ajang balas dendam setelah menahan nafsu selama sebulan.
Namun kamu tetap harus waspada lho, Bela. Karena santan kaya akan lemak jenuh. Sehingga jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat memengaruhi kesehatan tubuh kamu. Lantas, apa saja dampaknya? Langsung intip aja yuk!
Ketika perut dalam keadaan kosong dan langsung mengonsumsi makanan bersantan dalam jumlah yang banyak, maka dapat mengakibatkan peningkatan produksi gas serta membuat perut terasa penuh. Hal ini akan menganggu kenyamanan kamu ketika merayakan hari Lebaran. Sebaiknya, isi perut kamu dengan buah atau minum manis terlebih dahulu sebelum mengonsumsi makanan bersantan.
Ternyata, kelapa diklasifikasikan sebagai kacang pohon. Sehingga, bagi kamu yang memiliki alergi terhadap kacang-kacangan, harap lebih waspada ketika mengonsumsi makanan bersantan. Santan dapat memicu iritasi, kemerahan, serta rasa gatal pada kulit.
Penyempitan pembuluh darah terjadi karena adanya sumbatan dari plak. Lalu, plak terdiri dari kolesterol dan endapan lemak. Ketika plak terbentuk, maka dinding arteri menjadi lebih tebal. Sehingga menyebabkan kurangnya aliran darah serta mempersempit jalur oksigen ke sel-sel dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung. Duh, jangan sampai deh!
Santan memiliki kadar serat yang cukup tinggi, sehingga dapat menyebabkan gas yang berlebih serta memicu tekanan pada saluran pencernaan, sehingga proses pengentalan dan pengerasan feses jadi sulit terjadi. Lalu, kondisi ini membuat perut kamu terasa kurang nyaman dan diare. Nggak mau dong merasakan diare ketika Lebaran?
Kandungan lemak jenuh dalam santan dapat meningkatkan kadar minyak alami di bawah kulit, sehingga mengakibatkan penyumbatan pori-pori, muncul komedo bahkan jerawat. Apalagi, jika kamu memiliki kulit yang cenderung berminyak. Jadi, konsumsi makanan bersantan secukupnya aja ya, Bela!