Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Waspada! 7 Bakteri pada Makanan ini Menimbulkan Keracunan dan Diare

Pentingnya menjaga kualitas makanan agar tetap higienis

Natasha P.

Bela, pernakah kamu merasa sakit perut setelah memakan sesuatu yang disusul dengan mual ataupun diare setelahnya? Nah, bisa jadi kamu terkena infeksi bakteri dari kontaminasi makanan yang kamu santap. Di samping itu, bakteri dapat menyebabkan iritasi lambung dan usus yang dapat mengakibatkan diare hebat dan keracunan makanan.

Beda jenis bakteri, maka beda pula jenis makanan yang dikontaminasinya. Misalnya, bakteri berbahaya Salmonella kerap ditemukan pada daging mentah segar dan berisiko menimbulkan diare berdarah.

Oleh sebab itu, penting sekali untuk selalu mengolah makanan secara higienis dam tak lupa untuk mencuci tangan sebelum menyantapnya. Setidaknya, ada 7 bakteri berbahaya pada makanan, yang patut kamu waspadai. Mengutip Live Science, inilah daftarnya!

1. E.coli

unsplash.com/StuMoffat

Bakteri escherichia coli (E.coli) masuk dalam daftar bakteri berbahaya yang seringkali ditemukan pada daging ternak berkaki empat, seperti sapi, kambing, dan domba. Biasanya E.coli hidup di jeroan dan akan menyebarkan koloninya hingga ke seluruh bagian daging.

Dalam beberapa kasus, bakteri ini juga bersarang pada daging mentah, susu murni pasteurisasi, serta air yang terkontaminasi. Sebaiknya bersihkan dan masak bahan makanan di atas untuk mencegah penyebaran bakteri satu.

2. Campylobacter

unsplash.com/BenMoreland

Bakteri ini umumnya menyerang hewan unggas dan ternak, seperti bebek, ayam dan sapi. Infeksi bakteri berbentuk spiral pada hewan ternak ini sulit sekali dideteksi lantaran tidak ada gejala kesehatan yang signifikan. Seseorang yang terkena infeksi campylobacter akan mengalami diare berdarah, sakit perut, muntaber, dan demam tinggi selama 2-5 hari.

3. Listeria

unsplash.com/Mehrshad Rajabi

Bakteri listeria monocytogenes umumnya ditemukan pada makanan mentah, makanan beku dan susu yang tidak dipasteurisasi. Bakteri ini memiliki daya tahan yang cukup kuat dan dapat berkembang dengan baik di temperatur dingin maupun hangat.

Infeksi listeria dapat menimbulkan penyakit listeriosis dan berisiko menyerang ibu hamil dan orang dengan kondisi imunitas lemah. Ciri-ciri di antaranya adalah demam, sakit kepala, dan muntah. Dalam beberapa kasus, listeriosis dapat menimbulkan ancaman kesehatan dan menyebabkan kematian.

4. Vibrio

unsplash.com/Wu Yi

Bagi kamu yang hobi makan seafood, baiknya harus waspada nih! Pasalnya, bakteri vibrio parahaemolyticus kerap mengkontaminasi makanan laut (seafood) mentah atau kurang matang. Seseorang yang terjangkit bakteri ini akan mengalami diare air, pusing, muntah, demam, dan menggigil. Bakteri ini biasa hidup di laut dan menempel pada organ dalam makhluk laut, seperti ikan, kerang, cumi-cumi dan udang.

5. Toxoplasma

clinicadamama.com.br

Sebagian orang memilih untuk tidak memelihara kucing lantaran menghindari risiko terjangkit infeksi bakteri toxoplasma. Bakteri ini biasa ditemukan pada kotoran kucing, daging mentah atau kurang matang, dan air yang terkontaminasi mikroba tersebut.

Toxoplasma masuk dalam kategori bakteri berbahaya lantaran dapat menular lewat udara dan masuk lewat aliran darah. Parasit ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius pada otak, mata, dan organ dalam. Bahkan dalam beberapa kasus, infeksi toxoplasma dapat membahayakan segelintir kelompok tertentu dan menyebabkan kematian. Misalnya ibu hamil, bayi, orang dengan imun lemah, dan lansia.

6. Salmonella

unsplash.com/Jakub Kapusnak

Infeksi salmonella tidak bisa diremehkan lantaran dapat mengancam kesehatan. Orang yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami gejala seperti diare, demam, sakit perut, dan sakit kepala yang berlangsung sekitar 4-7 hari.
Dalam beberapa kasus, bakteri salmonella dapat menimbulkan kerusakan organ, seperti otak, jantung, dan pembuluh darah.

Mikroba ini biasa berkembang biak pada makanan yang mengandung tinggi air. Seperti daging mentah, ayam, ikan, telur, sayur dan buah yang tidak dicuci.

7. Norovirus

unsplash.com/MarkusSpiske

Terakhir, ada norovirus penyebab utama penyakit gastroenteritis serta inflamasi pada perut dan saluran kencing. Gastroenteritis juga populer disebut flu perut lantaran menginfeksi lapisan usus kecil.

Virus ini bisa ditularkan lewat sentuhan serta udara, sehingga penyebarannya pun berlangsung sangat cepat. Selain itu, virus ini juga biasa mengkontaminasi makanan dan minuman yang dibiarkan di udara terbuka dan permukaan barang. Adapun gejala gastroenteritis antara lain sakit perut, muntah, diare, sakit kepala, dan demam dan berlangsung selama beberapa hari.

Nah, itulah beberapa bakteri yang biasa ditemukan di makanan yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Yuk, mulai sekarang kita jaga kebersihan, supaya kita terhindar dari infeksi bakteri tersebut!

IDN Media Channels

Latest from Health