Benjolan di ketiak muncul karena ada pembengkakan kelenjar getah bening di bawah ketiak. Sekadar informasi, kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem limfatik tubuh untuk menjaga sistem imun.
Benjolan di ketiak bisa terlihat atau terasa kecil dan dalam beberapa kasus bisa terlihat bengkak dan besar. Banyak faktor penyebab benjolan di ketiak, dari mulai alergi deodoran, infeksi virus atau bakteri, efek samping vaksin, kista, hingga kondisi kesehatan yang serius.
Meski umumnya tidak berbahaya, tetapi benjolan di ketiak tak boleh disepelekan. Berikut ini adalah ulasan tentang penyebab dan ciri benjolan di ketiak yang tidak berbahaya hingga yang harus diperiksakan ke dokter.
1. Limfoma Hodgkin
Dikenal juga sebagai penyakit Hodgkin, limfoma Hodgkin adalah jenis kanker sistem limfatik. Penyebabnya diyakini karena mutasi salah satu sel pada sistem kekebalan tubuh, yaitu sel B.
Kondisi ini rentan menyerang golongan di bawah 30 tahun dan lebih dari 55 tahun. Selain riwayat keluarga, limfoma Hodgkin juga menyerang mereka yang memiliki riwayat infeksi virus Epstein-Barr.
Gejala umum limfoma Hodgkin adalah pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, ketiak, dan leher; rasa sakit pada daerah yang bengkak, penurunan berat badan, demam dan panas dingin, keringat di waktu malam, dan sensasi gatal.
Diagnosis limfoma Hodgkin dilakukan lewat pemeriksaan fisik, tes darah, pencitraan melalui rontgen, CT scan, atau PET scan, biopsi kelenjar getah bening, dan sampel sumsum tulang belakang.
Masih ada harapan untuk merawat limfoma Hodgkin, jadi segeralah berobat ke dokter. Perawatannya mencakup kemoterapi dan terapi radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang atau transplantasi sel punca, juga bisa menjadi opsi.
2. Furunkel atau bisul
Furunkel atau yang lebih umum dikenal sebagai bisul adalah infeksi pada folikel rambut. Bisul bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, termasuk ketiak. Bisul disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang masuk lewat kerusakan kulit.
Bakteri S. aureus dapat ditemukan di mana saja. Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri amat membantu. Mereka yang memiliki sistem imun yang lemah, punya diabetes, dan infeksi kulit lainnya adalah yang paling rentan terkena furunkel.
Gejala bisul adalah satu benjolan bengkak di bawah kulit yang memerah, terasa nyeri, dan berisi nanah. Bisul harus segera diobati karena dapat menyebar ke aliran darah dan menyebar ke bagian tubuh lain.
Diagnosis untuk bisul dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik atau melalui sampel nanah dari bisul. Perawatan bisul dapat dilakukan dengan menyayat dan menyedot nanah bisul. Lalu, penyembuhan dapat dilakukan dengan mengoleskan krim atau pengobatan antibiotik ke lokasi bisul.
3. Kista kulit
Kista adalah benjolan kecil berisi cairan, udara, lemak, atau substansi lain yang muncul di area tubuh tanpa alasan yang jelas. Seperti namanya, kista kulit terbentuk tepat di bawah kulit, tepatnya di sekitar sel keratin yang terperangkap. Kista kulit tidak menular.
Bisa menyerang segala usia, kista kulit biasanya dialami orang-orang usia 18 tahun ke atas, memiliki jerawat, atau luka di kulit.
Gejala umum kista kulit adalah benjolan bulat di bawah kulit, terutama ketiak, yang tidak menimbulkan rasa sakit. Jika terinfeksi, barulah kista kulit bisa menimbulkan nyeri dan berisi nanah.
Kondisi ini didiagnosis lewat pemeriksaan fisik oleh dokter. Pada banyak kasus, kista kecil di ketiak tidak berbahaya. Namun, bila ukurannya cukup besar dan mengganggu pergerakan, maka kista tersebut bisa diangkat dengan prosedur medis sederhana. Selain itu, bila kista kulit mengalami infeksi, maka harus dirawat agar tidak menyebar.
4. Kutil
Kutil biasa atau Verruca vulgaris adalah sebuah benjolan kecil bertekstur kasar pada lapisan atas kulit. Biasanya muncul satu atau berjumlah banyak, kutil biasa disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang membuat pertumbuhan keratin jadi berlebihan.
Kutil bisa mudah menular lewat kontak langsung atau menggunakan benda-benda yang sebelumnya tersentuh oleh pasien penderita kutil. Selain itu, kutil bisa terjadi bila kulit yang terluka terpapar permukaan kasar.
Diagnosis kutil dapat dilakukan lewat pemeriksaan fisik. Biasanya, perawatan kutil melibatkan asam salisilat hingga cryotherapy dan operasi pengangkatan kutil. Menjaga kebersihan diri bisa menjadi salah satu langkah pencegahan dan pengobatan kutil.
5. Pembengkakan kelenjar getah bening
Selain keempat kondisi sebelumnya, benjolan di ketiak juga dapat terjadi karena kelenjar getah bening yang membengkak. Disebut juga axillary lymphadenopathy, ini disebabkan oleh sel-sel yang menyebabkan inflamasi. Penyebab pasti dari kondisi ini tidak diketahui dengan jelas, tetapi kemungkinan besar adalah infeksi virus.
Umum terjadi, gejala khasnya adalah benjolan di daerah ketiak yang dapat digerakkan. Karena gejalanya mirip penyakit Hodgkin, jika kamu mengalami bengkak pada kelenjar getah bening di ketiak, segera periksakan ke dokter.
Kamu bisa mengompres benjolan dengan air hangat untuk mengurangi rasa sakit. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, sebaiknya berobat ke dokter.
6. Folikulitis
Mirip furunkel, folikulitis adalah inflamasi pada kulit karena folikel rambut terinfeksi oleh bakteri, seperti S. aureus. Biasanya, folikulitis pada ketiak terjadi setelah mencukur yang tidak benar atau sengaja mencabut rambut di ketiak.
Umumnya tidak berbahaya, folikulitis menyebabkan rasa perih dan gatal yang mengganggu. Gejala umumnya adalah benjolan berwarna merah mirip jerawat di tempat tumbuhnya rambut yang dapat membesar dan berisi nanah. Jika tidak ditangani dengan benar, maka bisa botak permanen dan terdapat bekas luka.
Diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik. Pengobatan dapat dilakukan sendiri dengan membersihkan daerah folikulitis dengan sabun antibakteri dan selalu menggunakan handuk serta pakaian bersih. Secara medis, folikulitis dapat diobati dengan obat atau krim antibiotik, laser, hingga operasi.
7. Abses kulit
Abses kulit adalah kantung nanah besar yang terbentuk tepat di bawah kulit, yang disebabkan oleh infeksi bakteri lewat luka kecil. Karena tubuh melawan bakteri dengan sel darah putih atau leukosit, maka nanah pun terakumulasi dan membentuk abses.
Gejala umum abses kulit adalah benjolan nanah yang besar, memerah, dan membengkak, serta sensasi nyeri di bagian tubuh mana pun (bukan hanya di abses). Jika terjadi infeksi, maka terjadi gejala demam, panas dingin, hingga nyeri.
Abses kecil bisa dilawan dengan sistem imun, dan sisa nanahnya bisa dibersihkan atau disedot. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Bila tidak ditangani, abses kulit bisa membesar, menyebar, dan menyebabkan penyakit serius.
Dalam diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Menjaga kebersihan kulit, terutama di area abses, dan menggunakan pakaian serta handuk bersih bisa mencegah kambuhnya abses di kemudian hari.
8. Lipoma
Memang, lipoma memiliki arti "tumor berlemak". Akan tetapi, lipoma bukan kanker, melainkan pertumbuhan lemak di antara lapisan otot dan kulit. Paling sering muncul di usia 40 tahun, penyebab pastinya tidak diketahui. Lipoma dapat dikaitkan dengan riwayat kesehatan keluarga.
Gejala umum lipoma yaitu benjolan berukuran dua inci yang empuk dan mudah digerakkan di bawah kulit. Lipoma tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali pertumbuhannya mengiritasi saraf di sekitarnya. Kondisi ini umum terjadi di punggung, leher, perut, lengan, serta kaki bagian atas.
Bila kamu mengalami gejala lipoma, sebaiknya cek ke dokter untuk memastikan benjolan tersebut jinak. Diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik, biopsi, dan pencitraan melalui USG atau CT scan. Biasanya lipoma akan sembuh sendiri dan baru ditangani bila terlalu besar hingga mengganggu. Lipoma dapat dihilangkan dengan operasi dan sedot lemak.
9. Jerawat
Secara medis, jerawat adalah erupsi kulit kecil yang berisi minyak, sel kulit mati, dan kuman. Umum dikatakan sebagai tanda pubertas, jerawat terjadi karena hormon meningkatkan produksi minyak kulit dan menyumbat pori-pori. Jerawat umum terjadi pada remaja berusia 13-17 tahun dan dapat muncul di bagian tubuh atas, termasuk ketiak.
Gejala umum jerawat terlihat pada warna pori-pori. Pori-pori tampak hitam dan datar karena minyak yang terpapar udara; pori-pori tampak putih karena permukaannya tertutup sel kulit mati, atau terlihat seperti lepuh yang bengkak berwarna kuning keputihan dan berisi nanah, serta memerah.
Umumnya jerawat di ketiak tak perlu perawatan dari dokter, karena bisa sembuh sendiri atau ditangani dengan menjaga pola makan dan kebersihan diri, serta menggunakan obat jerawat yang dijual bebas. Namun, kalau khawatir atau sering mengalami jerawat di ketiak, sebaiknya periksa ke dokter.
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "Ciri-ciri Benjolan di Ketiak yang Tidak Berbahaya"