Stop Overthinking! 5 Tips Kenali Diri & Atasi Kecemasan dari Psikolog

- Kenali apa yang kamu suka dan nggak suka
- Temukan gaya belajar yang bikin kamu nyaman
- Lawan cemas akibat gadget dengan aktivitas nyata
Masa remaja merupakan masa yang penuh warna, yang mana timbul rasa penasaran, semangat eksplorasi, sampai tantangan soal kecemasan. Kadang, tuntutan sekolah, pengaruh media sosial, atau rasa takut salah langkah bikin remaja jadi minder dan nggak percaya diri. Padahal, menurut psikolog Annisa Axelta, M.Psi, justru di masa inilah sangat penting bagi remaja mengenal diri sendiri dan berani berekspresi.
Lewat program Ale-Ale Goes to School 2025 dengan tema “Berani Berekspresi, Makin Juara”, ribuan remaja diajak untuk lebih peka sama diri sendiri, sekaligus belajar cara mengelola kecemasan. Nah, berikut 5 tips mengenali diri dan mengatasi kecemasan pada remaja dari psikolog, yang bisa jadi panduan buat kamu yang masih duduk di bangku sekolah.
1. Kenali apa yang kamu suka (dan nggak suka)

Self-discovery bisa dimulai dari hal-hal kecil. Suka ngobrol? Coba eksplor dunia MC atau public speaking. Lebih senang main game? Coding atau e-sports mungkin cocok. Bahkan tahu apa yang nggak kamu suka juga penting, Bela, supaya nggak salah arah dalam memilih aktivitas atau cita-cita.
“Jangan takut berubah, jangan takut eksplor diri kalian! Langkah mengenal diri sendiri itu bisa jadi bahan awal untuk mikir: apa yang aku suka, apa yang aku tidak suka, apa yang pengen aku coba? Bisa dipetakan dari hobi, pelajaran favorit, mind map minat, hal yang bikin penasaran. Tanyakan ke orang lain, kadang kalau kita dikenal, dikenal sebagai apa? Kadang orang lain lihat sisi unik kita yang kita nggak sadar,” ujar psikolog, Annisa Axelta, M.Psi.
2. Temukan gaya belajar yang bikin kamu nyaman

Nggak semua orang cocok belajar dengan cara yang sama. Ada yang lebih mudah paham lewat gambar (visual), ada yang suka diskusi atau rekaman suara (auditori), dan ada juga yang lebih paham kalau langsung praktik (kinestetik). Dengan tahu gaya belajarmu, proses belajar jadi lebih fun dan nggak bikin stres.
3. Lawan cemas akibat gadget dengan aktivitas nyata

Kebanyakan scrolling media sosial bisa bikin overthinking. Daripada tenggelam di layar, coba alihkan ke aktivitas nyata, seperti ikut kegiatan ekstrakulikuler (ekskul), main olahraga, atau bikin karya seni. Nggak masalah kalau gagal di awal, anggap saja ini bagian dari proses eksplorasi.
4. Terapkan tips belajar sehat

Nggak usah memaksa diri untuk belajar berjam-jam tanpa henti. Coba lakukan teknik pomodoro, yakni 25 menit fokus, lalu 5 menit break. Jangan lupa kasih waktu buat me time, entah itu lewat journaling, dengarkan musik, atau olahraga ringan. Bangun support system juga penting, misalnya cerita ke teman atau keluarga agar hati menjadi lebih ringan.
5. Coba “5 Menit No Gadget Challenge”

Bela, coba deh, sesekali lepas gadget sebentar. Tarik napas, ngobrol sama teman, atau corat-coret di kertas pakai pulpen warna-warni. Hasilnya? Pikiran jadi lebih fresh, ide kreatif pun sering muncul tanpa diduga.
Intinya, menurut Annisa, mengenal diri dan melawan kecemasan itu soal berani berekspresi dan nggak takut gagal. Sebab, kamu yang masih remaja punya banyak jalan untuk menemukan “warna” di hidupmu sendiri. Jadi, jangan ragu untuk terus eksplor diri, ya!



















