9 Tanda Laki-Laki yang Punya Mommy Issues

Ketika seorang ibu selalu memberikan segala hal yang dibutuhkan oleh anaknya saat ia masih kecil, bisa mengakibatkan anaknya untuk selalu bergantung kepadanya.

Jika seorang laki-laki dibesarkan dengan cara seperti itu, ia akan terus bergantung pada ibunya, meskipun ia sudah berusia dewasa.

Hal lain yang bisa dilakukan seorang laki-laki dengan mommy issues adalah menghindari hal apa pun yang berkaitan dengan ibunya.

Ia mungkin punya masa kecil yang kurang baik dengan ibunya, sehingga dia bisa “menciptakan” rasa benci kepada semua perempuan.

Kalau ada laki-laki dalam hidupmu bilang semua perempuan itu sama saja, ini tanda kalau dia memiliki trauma atau pengalaman buruk dengan perempuan. Kamu patut waspada, Bela.

Seorang laki-laki dengan mommy issues juga punya permasalahan dengan rasa percaya dengan perempuan lain di dalam hidupnya, termasuk pasangannya.

Permasalahan kepercayaan pada sosok perempuan ini terjadi ketika seorang laki-laki dikecewakan dengan sosok ibunya. Hal ini bisa terjadi karena sosok seorang ibu akan menjadi “pedoman” baginya untuk membentuk hubungan dengan sosok perempuan di dalam hidupnya.

Dalam hubungan romantis, misalnya, dia bisa saja mengecek handphone pasangannya berulang kali, karena rasa ketidakpercayaannya itu.

Hal ini bisa terjadi pada laki-laki yang punya pengalaman traumatis dengan ibunya semasa kecil. Bentuk pengalaman traumatis itu, seperti ditinggalkan ibunya saat ia masih kecil atau kekerasan yang dilakukan oleh ibunya, baik secara verbal maupun fisik.

Ia bisa menjadi seseorang yang sangat menuntut pasangannya untuk punya “kelebihan” dibandingkan dengan perempuan lainnya. Selain itu, dia juga bisa merendahkan sosok perempuan yang dianggap tidak memenuhi “standarnya”.

Saat ia hidup tanpa keterikatan emosional yang baik dengan ibunya, ia bisa merasakan “kekosongan” pada dirinya.

Kekosongan inilah yang membuatnya untuk terus mencari sosok perempuan yang “ideal” dan punya kelebihan menurut “standarnya”. Perilaku mencari sosok perempuan idealnya inilah yang kemudian menjadikannya sebagai seseorang yang suka berselingkuh.

Saat seorang laki-laki tumbuh tanpa adanya kehadiran seorang ibu atau ibu yang suka melakukan kekerasan padanya waktu kecil, ia akan berpikir bahwa perempuan yang menjadi pasangannya akan selalu menyakiti dirinya.

Laki-laki yang tumbuh dengan perlakuan istimewa dari kedua orang tuanya, terlebih ibunya, akan meminta pasangannya untuk “memanjakan” dirinya.

Ia merasa kalau ia harus mendapatkan apa pun yang ia inginkan. Ia juga akan berpikir kalau dia berhak mendapatkan segala hal yang dia mau, walaupun dia tidak pernah bekerja keras untuk mendapatkan hal itu.

Seorang laki-laki yang tumbuh dengan ketergantungan emosional secara berlebihan dengan ibunya, akan sangat mematuhi segala hal yang ibunya minta atau katakan, termasuk ketika ia mengenalkan pasangannya pada ibunya.

Seperti halnya, menyuruh pasangannya memakai baju yang sesuai dengan keinginan ibunya, menentukan topik apa saja yang boleh dan tidak boleh dibahas dengan ibunya, memasakkan masakan favorit ibunya dengan teknik tertentu, dan lain sebagainya.

Bagi seorang laki-laki dengan mommy issues, poin ini sama dengan mengiyakan semua permintaan ibunya, termasuk permintaan yang nggak baik sekalipun.

Contohnya, ketika ibunya mengkritik pasangannya, ia bisa menjadi sangat sinis kepada pasangannya. Ia juga bisa menuntut pasangannya sesuai dengan apa yang ibunya inginkan, meskipun hingga tahap yang toxic.

Pengalaman traumatis maupun kemelekatan berlebihan seorang laki-laki saat ia kecil dengan ibunya, ternyata sangat memengaruhi perilaku dan pola berpikirnya kepada sosok perempuan saat ia beranjak dewasa.

Hal ini tentu saja bisa diatasi dengan menyadari bahwa perilaku dan pola pikirnya itu nggak sehat dan bisa membahayakan hubungannya dengan pasangan. 

Cara lainnya dengan mencari bantuan profesional yang ahli di bidangnya, seperti berkonsultasi dengan seorang psikolog.

Jadi, itulah 9 tanda laki-laki yang punya mommy issues. Semoga artikel ini bisa jadi informasi yang bermanfaat, ya, Bela!