Review Film ‘Mertua Ngeri Kali': Kisah Mertua dan Menantu Penuh Drama!

- Film 'Mertua Ngeri Kali' sukses hadirkan dinamika mertua-menantu yang relate buat banyak perempuan Indonesia.
- Pentingnya mengenal keluarga pasangan dan penyelesaian konflik rumah tangga menjadi fokus utama dalam film ini.
- Hubungan menantu dan mertua serta menghadapi benturan nilai antara generasi muda dan tua juga menjadi tema utama yang disorot dalam film ini.
Rumah produksi Im-a-gin-e sukses besar lewat gala premiere film terbaru mereka, Mertua Ngeri Kali. Film komedi keluarga yang mempertemukan Naysilla Mirdad dan Bunda Corla ini menghadirkan dinamika mertua-menantu yang begitu relate buat banyak perempuan Indonesia.
Kisahnya berputar di tengah kekacauan rumah besar yang penuh tradisi turun-temurun, emosi naik turun sepanjang hari, sampai omelan mertua yang rasanya tidak ada jedanya. Semua elemen tersebut diracik menjadi tontonan yang ringan, seru, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari penonton. Selain penampilan para pemain yang mencuri perhatian, film ini juga dipenuhi detail menarik yang membuatnya semakin wajib masuk daftar tontonan. Mulai dari dinamika keluarga yang kompleks, karakter masing-masing tokoh, hingga konflik yang dibalut komedi khas a la Im-a-gin-e.
Nah, berikut review film Mertua Ngeri Kali dari Popbela. Yuk, simak!
Sinopsis 'Mertua Ngeri Kali' (2025)
Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menyorot kehidupan Andara (Naysila Mirdad), seorang penulis sinetron kejar tayang yang harus menghadapi 'tantangan hidup' paling menegangkan, sang mertua. Donda (Bunda Corla), janda sosialita yang glamor dan protektif, enggan melepaskan putra semata wayangnya, Raja (Dimas Anggara), ke tangan perempuan lain, yaitu Andara.
Ketika Andara dan Donda akhirnya harus tinggal serumah, benturan dua kepribadian dan dua dunia pun tak terhindarkan, antara tradisi lama dan gaya hidup modern, antara gengsi dan keikhlasan. Namun, sebuah peristiwa besar kemudian mengguncang keluarga kecil ini, memaksa keduanya untuk menyingkirkan ego dan mempertanyakan, demi kebahagiaan sang cucu, mampukah mereka berdamai dan saling memahami?
| Producer | Chetan A., Samtani, Nisha A. Samtani |
| Writer | Eginia Oey, Henovia Rosalinda |
| Age Rating | 13+ |
| Genre | Drama Komedi |
| Duration | 107 Minutes |
| Release Date | 11 Desember |
| Theme | Drama Komedi |
| Production House | Im-a-gin-e |
| Where to Watch | Cinema XXI, Cinepolis, CGV |
| Cast | Bunda Corla, Dimas Anggara, Naysilla Mirdad, Gita Bhebhita, Sophie Navita, Siti Fauziah, Farrell Rafisqy, Bonar Manalu |
Trailer 'Mertua Ngeri Kali' (2025)
'Mertua Ngeri Kali' Still Images
Pentingnya Mengenal Keluarga Pasangan

Dalam film ini, salah satu pembelajaran paling kuat datang dari karakter Andara yang diperankan Naysilla Mirdad. Melalui tokoh ini, film menunjukkan bahwa mengenal keluarga pasangan bukan hanya sekadar formalitas sebelum menikah, melainkan bagian penting dari proses memahami dinamika keluarga besar yang kelak juga akan kita masuki.
Andara digambarkan sebagai sosok yang harus beradaptasi dengan tradisi, karakter, dan kebiasaan keluarga besar pasangannya, yang tentu tidak selalu selaras dengan latar belakangnya. Ternyata, menikah tidak hanya menyatukan dua individu, tetapi juga dua keluarga yang memiliki pola pikir dan budaya yang berbeda. Dengan mengenal keluarga pasangan lebih dalam, seseorang dapat mempersiapkan diri menghadapi berbagai kondisi, termasuk kebiasaan yang mungkin terasa asing. Film ini mengingatkan bahwa semakin kita memahami lingkungan keluarga pasangan, semakin mudah pula kita menyesuaikan diri tanpa merasa terkejut atau terbebani.
Penyelesaian Konflik Rumah Tangga

Berbagai konflik rumah tangga muncul mulai dari hal kecil sampai persoalan besar yang melibatkan keluarga besar. Namun, pesan utamanya jelas teletak pada hubungan yang sehat tidak lahir begitu saja, melainkan dibangun melalui kesabaran, komunikasi yang baik, dan komitmen untuk saling menguatkan. Pasangan harus bisa menjadi tim yang saling mendukung, terutama ketika keluarga besar ikut campur dalam dinamika rumah tangga.
Melalui kesan komedi yang diselipkan, film ini memperlihatkan bahwa konflik tidak harus selalu berujung pada pertengkaran besar. Ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah, termasuk menertawakan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Dengan kerja sama yang solid, pasangan digambarkan mampu menghadapi masalah secara lebih dewasa tanpa harus menjadikan drama sebagai pusat kehidupan rumah tangga.
Hubungan antara Menantu dan Mertua

Mertua Ngeri Kali juga mengangkat hubungan menantu dan mertua sebagai salah satu fokus cerita. Film ini menyoroti bahwa hubungan tersebut membutuhkan kesiapan mental dan emosional dari kedua belah pihak, bukan hanya dari menantu yang sering kali dianggap harus lebih banyak mengalah.
Melalui interaksi antara karakter Bunda Corla dan Naysilla, penonton diajak melihat bahwa komunikasi dan empati bisa mengubah hubungan yang awalnya kaku menjadi lebih hangat.
Seiring berjalannya waktu dan kejadian yang mereka alami bersama, hubungan menantu dan mertua dalam film ini perlahan berubah. Ketegangan yang awalnya terasa berat, perlahan mencair berkat kejujuran, pengertian, dan momen-momen kecil yang membangun kedekatan. Pesannya jelas kalau hubungan ini bisa berkembang menjadi lebih baik asalkan kedua pihak bersedia membuka diri dan memahami perspektif masing-masing.
Menghadapi Benturan Nilai

Salah satu konflik utama dalam film ini adalah benturan nilai antara generasi muda dan tua. Tradisi keluarga besar yang kuat sering kali bertolak belakang dengan kehidupan modern yang lebih praktis dan fleksibel. Pasangan muda seperti Andara dan suaminya harus menghadapi perbedaan cara pandang yang kadang terasa melelahkan. Tapi, dari situlah film ini mengajak penonton untuk memahami bahwa perbedaan nilai bukan alasan untuk menjauh, melainkan kesempatan untuk belajar saling menyesuaikan.
Menghadapi ekspektasi yang berbeda tentu tidak selalu mudah, terutama jika generasi tua masih memegang teguh cara hidup tertentu. Namun, film ini mengajarkan bahwa dengan komunikasi yang jujur dan batasan yang sehat, benturan nilai bisa dikelola tanpa harus membuat hubungan retak. Pasangan perlu berdiri kokoh sebagai satu tim, tetapi tetap menghargai nilai-nilai keluarga besar agar kehidupan pernikahan tetap harmonis
Kalau kalian punya pengalaman serupa soal mertua atau keluarga pasangan, film Mertua Ngeri Kali bakal terasa makin relate. Siap nonton?


















