Sebagian besar penduduk Indonesia memang beragama Islam. Tapi, ada beberapa daerah ataupun universitas non-Muslim yang di dalamnya juga terdapat orang Muslim. Bulan Ramadan bagi kaum Muslim minoritas tentu sedikit lebih berat untuk menjalankan puasa. Saya punya beberapa tips berdasarkan pengalaman saya sebagai kaum minoritas.
Yang utama tentu adalah niat. Jadi sekalipun banyak godaan dalam menjalankan ibadah puasa, selama kamu benar-benar niat melakukannya, tentu akan jadi mudah. Pada faktanya, niat itulah yang akan membuatmu berpikir positif. Jadi sekalipun kamu merasa berat, jika kamu berniat melakukannya, maka godaan untuk membatalkan puasa tentu tidak ada.
Salah satu caranya yaitu mengatakan kepada mereka bahwa kamu sedang berpuasa. Jadi kamu tidak perlu sibuk menolak setiap mereka mengajakmu makan dan lebih menghargai kamu dengan cara tidak makan di depanmu.
Jika kamu seorang karyawati ataupun mahasiswi, tentu kamu memiliki waktu istirahat yang biasa kamu gunakan untuk makan jika di hari-hari biasa. Berhubung kamu sedang puasa, sebaiknya kamu menyibukkan dirimu dengan membaca atau menyelesaikan pekerjaanmu agar tidak tergoda melihat teman-temanmu yang sedang menikmati makan siang.
Jika kebetulan kamu mengenal beberapa temanmu yang Muslim, kamu bisa mengajak mereka membuat acara. Bisa itu mengaji bersama, mendengar kultum melalui internet ataupun televisi bersama, atau bisa juga mengadakan buka puasa dan sahur bersama.
Tetap menjalankan kegiatanmu sehari-hari. Ingat, puasa itu bukan halangan. Pada awalnya mungkin berat, tapi setelah beberapa hari kamu akan terbiasa. Puasa bukan lagi menjadi beban, Bela.
Ingat tujuan awalmu untuk apa kamu berpuasa. Ingat pula konsekuensinya jika kamu membatalkan puasamu. Dengan tetap mengingat hal-hal itu, kamu akan terhindar dari godaan di depan matamu. Ingat bahwa puasa adalah sebuah kewajiban dan kamu harus melakukannya.
Selamat mencoba, Bela.
BACA JUGA: Konsumtif di Bulan Puasa? Ini Tips Menyelamatkan Keuanganmu
