Belum genap satu minggu sejak berita duka datang dari industri musik Amerika. Mantan kekasih Ariana Grande, Mac Miller, meninggal karena dugaan overdosis. Laki-laki berusia 26 tahun tersebut meninggalkan duka yang begitu mendalam nggak hanya bagi keluarga dan para sahabatnya, tapi juga bagi Ariana. Pete Davidson sebagai tunangan pelantun lagu Side to Side tersebut selalu ada untuk menenangkan belahan jiwanya, terlebih karena dirinya juga pernah merasakan kehilangan yang begitu mendalam.
Tanggal 11 September 2018 kemarin, Pete dan seluruh warga Amerika Serikat memperingati tragedi 9/11, yaitu aksi serangan teroris yang menabrakkan pesawat ke gedung World Trade Center di tahun 2001 lalu. Dalam tragedi yang nggak akan pernah dilupakan oleh warga Amerika tersebut, Pete kehilangan sosok yang paling berarti dalam hidupnya, sang ayah. Mendiang Scott Davidson yang berprofesi sebagai petugas pemadam kebakaran gugur dalam tragedi tersebut. Tujuh belas tahun sejak kepergiannya, Pete belum memberikan pernyataan apapun tentang mendiang ayahnya. Namun, 2 tahun lalu setelah 15 tahun tragedi 9/11, Pete sempat mengunggah foto mengharukan bersama sang ayah saat dirinya masih berusia 7 tahun. Sayangnya, foto tersebut telah dihapus dari media sosial Pete.
Kisah tentang ayah Pete juga sempat disinggung saat Ariana mengenakan kalung peninggalan Scott. Kalung tersebut bertanda FDNY, akronim dari Fire Department New York, tempat ayah Pete bekerja. Banyak yang menghujat Ariana saat itu karena dianggap nggak layak mengenakan benda berharga tersebut. Menanggapi komentar netizen, Pete membalas, “Nggak ada cewek yang berhak mengenakan kalung ayahmu. Sangat nggak punya hormat. Sekadar informasi, dia bukan cewek biasa. Dia tunanganku. Dia adalah orang yang paling mengagumkan yang aku kenal. Aku memberikan kalung itu kepadanya karena dia memiliki hatiku dan itulah hal paling berharga yang aku miliki. Ayahku pasti akan senang dan begitu mencintainya.”
Namun, ditinggal oleh sosok yang amat dicintai merupakan titik awal Pete memulai karier sebagai komedian. Dirinya sempat mengalami gangguan kesehatan mental sejak usia 9 tahun. Dalam wawancaranya dengan majalah Variety, Pete mengungkapkan, “Aku mencoba untuk menenggelamkan diriku di dalam kolam saat aku kelas 4 atau 5 SD. Aku mencoba menyangkutkan kepalaku di tangga kolam paling bawah sehingga aku nggak bisa bangun. Tapi kepalaku terlalu kecil.” Komedian yang dikenal lewat program Saturday Night Live tersebut mengaku memilih profesi tersebut karena ayah. “Aku belajar apa itu kematian. Dan seharusnya kamu nggak selayaknya mempelajari hal tersebut hingga duduk di sekolah menengah. Aku bisa melakukan stand-up dan melucu karena harapannya hal terburuk yang bisa terjadi dalam hidupku telah terjadi.”