Memaafkan adalah salah satu amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Namun, sering kali memaafkan terasa sulit, terutama ketika hati dipenuhi rasa kecewa atau sakit hati. Meski begitu, Islam mengajarkan bahwa sikap ini bukan hanya kebaikan untuk orang lain, tapi juga untuk diri sendiri. Sikap memaafkan dapat menjadi jalan menuju kedamaian batin dan pahala yang besar di sisi Allah SWT.
Dalam kehidupan sehari-hari, konflik dan perselisihan kerap terjadi. Kita mungkin tersakiti oleh perkataan atau perbuatan orang lain. Namun, alih-alih memendam dendam, Islam mendorong umatnya untuk membuka hati. Lantas, apa saja manfaat memaafkan orang lain dalam Islam? Yuk, simak!
1. Diangkat derajatnya oleh Allah SWT
Allah SWT menjanjikan derajat yang mulia bagi siapa saja yang dengan tulus memaafkan kesalahan orang lain. Selain itu, mereka yang mempraktikkan sikap ini juga akan memperoleh ketenangan jiwa. Dalam Islam, manfaat memaafkan orang lain tidak hanya membawa kedamaian batin, tetapi juga ditegaskan dalam hadis yang disampaikan oleh Rasulullah SAW:
"Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah SWT akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim nomor 2588)
2. Meraih surga yang seluas langit dan bumi
Manfaat memaafkan orang lain dalam islam selanjutnya adalah, Allah SWT menjanjikan surga seluas langit dan bumi. Hal tersebut dijelaskan dalam Surah Ali Imran sebagai berikut:
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan meraih surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertakwa.
(Yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan,” (QS. Ali Imran: 133-134)
3. Dosanya diampuni Allah SWT
Salah satu manfaat memaafkan orang lain dalam Islam adalah diampuninya dosa oleh Allah SWT. Sikap kita terhadap sesama berhubungan erat dengan bagaimana Allah memperlakukan kita. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang-orang yang ada rasa Rahim akan dirahmati oleh Tuhan yang maha Rahman, yang memberikan berkat dan Mahatinggi. Sayangilah orang-orang yang di bumi supaya kamu disayangi pula oleh yang di langit.” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan al Hakim dari Abdullah bin Umar).
Kemurahan Allah SWT jauh melebihi kemurahan manusia. Yang terpenting adalah senantiasa berbuat baik kepada sesama, karena Allah akan melipatgandakan kebaikan itu.
4. Mendapatkan pertolongan
Setiap manusia tentu menginginkan pertolongan dari Allah SWT. Salah satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan memiliki sifat pemaaf. Dalam Islam, manfaat memaafkan orang lain tidak hanya membawa ketenangan jiwa, tapi juga menjadi sebab turunnya pertolongan dari Allah SWT.
Hal ini dijelaskan dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ketika seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata:
“Wahai Rasulullah, saya memiliki kerabat, saya sambung tapi mereka malah memutuskan, mereka berbuat buruk kepada saya tapi saya berusaha untuk berbuat baik kepada mereka. Mereka berbuat jahil kepada saya, tapi saya sabar tidak ingin membalas dengan yang sama. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Jika yang kamu katakan itu benar, maka seakan-akan kamu menaburkan debu panas ke wajahnya dan Allah akan senantiasa menolong kamu selama kamu terus berbuat seperti itu" (HR. Muslim)
5. Memiliki kebersihan hati
Seseorang yang senantiasa memaafkan kesalahan orang lain menunjukkan hati yang bersih. Dengan sikap ini, mereka terhindar dari perasaan dendam dan kekhawatiran akibat hubungan yang kurang harmonis.
Selain itu, memaafkan juga merupakan salah satu sifat mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW, yang beliau amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, manfaat memaafkan orang lain tidak hanya mendatangkan ketenangan batin, tetapi juga meneladani akhlak Rasulullah.
6. Meneladani sifat Rasulullah SAW
Rasulullah Muhammad SAW dikenal sebagai pribadi dengan kelembutan hati. Beliau adalah teladan yang tetap relevan untuk dijadikan panutan sepanjang masa. Salah satu sifat utama yang patut kita tiru darinya adalah sifat pemaaf. Sebagaimana Allah pernah memerintahkan Nabi untuk memaafkan setiap orang yang bersalah kepadanya.
"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran: 159).
7. Kesanggupan dalam menghadapi masalah
Manfaat memaafkan orang lain pada poin ini tertera pada firman Allah yang berbunyi sebagai berikut.
“Janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan (rezeki) di antara kamu bersumpah (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(-nya), orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah. Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S An Nuur:22)
Melansir dari laman MUI Digital, ayat tersebut menegaskan bahwa memaafkan bukan hanya ucapan, tapi juga kelapangan hati untuk menghapus dendam. Dalam psikologi, orang yang mampu menjalin hubungan harmonis cenderung membawa perubahan positif, seperti berpikir positif.
Sikap pemaaf menciptakan hubungan sehat, menumbuhkan saling menghormati, dan memicu kerja sama dalam menyelesaikan masalah.
Itulah beberapa manfaat memaafkan orang lain dalam Islam yang perlu diketahui. Meski tak mudah, mari secara perlahan kita terapkan!