Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

'Musikal Untuk Perempuan’, Pertunjukan Rayakan Perempuan Seutuhnya

Musikal Untuk Perempuan
Musikal Untuk Perempuan (Dok. Askara)
Intinya sih...
  • Musikal Untuk Perempuan menceritakan tentang tiga sahabat perempuan yang berjuang menciptakan sesuatu luar biasa, menghadapi tekanan sosial, dan menemukan suara mereka.
  • Hadir sebagai ruang refleksi bersama, beban ganda, dan keberanian perempuan untuk terus bertahan dalam kompleksitas menjadi seorang perempuan modern di Jakarta.
  • ASKARA mengundang driver ojek online, perawat rumah sakit, dan perawat dari Yayasan Disabilitas Sayap Ibu sebagai tamu undangan khusus.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia pertunjukan semakin masif akhir-akhir ini. Seperti pada akhir April 2025 kemarin, hadir pertunjukan musikal Untuk Perempuan, sebuah pertunjukan dengan lagu-lagu dari Kunto Aji dan Nadin Amizah yang merupakan produksi perdana dari ASKARA. Selama dua hari pementasan, 3 dari 5 pertunjukan berhasil terjual habis. 

Ini bukan hanya membuktikan bahwa pertunjukan musikal semakin digemari, tapi juga cerita-cerita tentang perempuan yang jujur dan dekat di hati mampu menemukan tempatnya di ruang seni pertunjukan. Berikut beberapa fakta menarik dari musikal Untuk Perempuan, sebuah pertunjukan untuk merayakan perempuan seutuhnya. 


1. Ceritakan perjuangan tiga sahabat perempuan

Musikal Untuk Perempuan
Musikal Untuk Perempuan (Dok. Askara)

Musikal Untuk Perempuan merupakan sebuah pertunjukan dengan lagu-lagu dari Kunto Aji dan Nadin Amizah yang merupakan produksi perdana dari ASKARA. Pertunjukan tersebut digelar pada 26-27 April 2025 lalu. 

Ceritanya tentang tiga sahabat, yang bersama sejak di bangku kuliah. Mereka bersumpah untuk selalu bersama dan suatu hari nanti akan menciptakan sesuatu yang luar biasa. Pertama ada Diandra, seorang product developer yang berani dan frustrasi dengan seksisme di tempat kerjanya sampai nekat resign. Selanjutnya, Namira, seorang podcaster gaya hidup yang riang dari keluarga berada, ia berjuang untuk menemukan tujuan dalam kehidupannya yang istimewa itu. Terakhir, Lintang, seorang bankir yang perfeksionis, menghadapi tekanan sosial, suami yang tidak mendukung, dan ketakutannya sendiri.

Suatu hari, mereka bertemu di sebuah kedai kopi hingga berbuah ide bisnis spontan, sebuah lini lipstik untuk memberdayakan perempuan, dan terjun langsung ke dunia kewirausahaan. Semangat mereka harus berbenturan dengan perjuangan di dunia nyata. Persahabatan itu pun diuji dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Melalui patah hati, pencarian jati diri, dan kompetisi pitching dengan para pengusaha teknologi yang seksis, ketiganya belajar untuk menemukan suara mereka, mendukung satu sama lain, dan mendefinisikan ulang kesuksesan dengan cara mereka sendiri.

2. Jadi ruang refleksi bersama

Musikal Untuk Perempuan
Musikal Untuk Perempuan (Dok. Askara)

Lebih dari sekadar pementasan, musikal Untuk Perempuan hadir sebagai ruang refleksi bersama, beban ganda, dan keberanian perempuan untuk terus bertahan. Produksi ini tidak hanya menyampaikan cerita di atas panggung, tapi juga mengundang banyak pihak untuk ikut merayakan, termasuk mereka yang sering terabaikan dari narasi budaya arus utama. Untuk Perempuan adalah sebuah perayaan yang meriah akan kegembiraan dan kompleksitas menjadi seorang perempuan modern di Jakarta.

3. Turut mengundang driver ojek hingga perawat

Musikal Untuk Perempuan
Musikal Untuk Perempuan (Dok. Askara)

Pada saat gladi resik terbuka musikal Untuk Perempuan, ASKARA mengundang secara khusus 40 driver ojek online, 10 perawat rumah sakit, dan 20 perawat dari Yayasan Disabilitas Sayap Ibu, sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang selama ini menjadi penjaga kehidupan sehari-hari, baik di jalan, rumah sakit, maupun ruang perawatan disabilitas.

Kehadiran para tamu undangan ini menambah kehangatan dalam suasana gladi resik, membuktikan bahwa teater dapat diakses siapapun dan bisa menjadi rumah bersama yang inklusif dan membumi.

4. Musikal sebagai perayaan untuk perempuan

Musikal Untuk Perempuan
Musikal Untuk Perempuan (Dok. Askara)

Dalam sambutan pembuka, CEO dari ASKARA sekaligus produser dari musikal Untuk Perempuan, Adinda Nindyachandra, mengungkapkan kalau musikal nisa jadi perayaan untuk para perempuan. Musikal ini bukanlah akhir, melainkan awal mula dari komitmen ASKARA untuk terus menyala dalam memberikan harapan melalui panggung seni pertunjukan.

“Mimpi kami adalah musikal ini bisa menjadi lebih dari sekadar pertunjukan, melainkan perayaan untuk perempuan. Oleh perempuan. Bersama perempuan. Kami percaya bahwa setiap perempuan itu cukup, dan setiap perempuan layak dirayakan—apa pun latar belakang, bentuk tubuh, pilihan hidup, atau cerita yang ia bawa,” ujar Adinda.

5. Penuh emosi mendalam dan kejujuran

Musikal Untuk Perempuan
Musikal Untuk Perempuan (Dok. Askara)

Kunto Aji yang turut hadir di salah satu pertunjukan musikal Untuk Perempuan menyampaikan apresiasinya terhadap kedalaman emosi dan kejujuran yang disampaikan dalam karya ini.

“Untuk Perempuan adalah sebuah pertunjukan musikal yang anggun menggunakan beberapa lagu saya yang maskulinitasnya cukup kuat. Diramu dengan hati dan hati-hati. Untuk tetap bisa menghadirkan isu-isu yang khas, untuk perempuan modern dalam menghadapi dunia. Diselaraskan dengan lagu-lagu dari Nadin Amizah yang menggores dan menyembuhkan luka di waktu-waktu yang tepat,” katanya.

Siapa yang sudah nonton pertunjukannya?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Windari Subangkit
EditorWindari Subangkit
Follow Us

Latest in Relationship

See More

7 Cara Tenang Saat Berdebat dengan Pasangan, Jangan Emosi!

05 Des 2025, 20:00 WIBRelationship