Memiliki sahabat baik memang menyenangkan! Kamu tak perlu khawatir punya pacar atau tidak, karena kamu punya sosok terdekat yang jauh lebih penting dari seorang pasangan. Namun, bila tiba-tiba sahabatmu ini punya pacar baru, hidupmu juga akan ikut terpengaruh. Kamu berbahagia bersamanya karena dia sedang jatuh cinta, tapi tak bisa dipungkiri ada rasa kesal dan cemburu di dalam hatimu. Sudah, mengaku saja, Bela. Pasti sembilan hal ini kan yang kamu rasakan ketika sahabatmu baru saja jadian?
Ketika kamu mendengar berita tersebut langsung darinya, kamu bingung mau merespon apa selain, "Wah, serius kamu?". Dirimu pun berusaha tetap tegar dan antusias, padahal dalam hati kamu tak siap harus berbagi sahabatmu dengan pacarnya. Tiba-tiba kamu merasa dia meninggalkan kamu, padahal selama ini kalian selalu berjuang dan melakukan banyak hal berdua. Diam-diam kamu berharap berita tersebut tidak benar dan dia hanya bercanda.
Dulu kamu adalah cewek yang paling update soal film-film yang diputar di bioskop. Hari pertama film tersebut keluar, kamu dan sahabatmu sudah ada di antrian paling depan! Tapi sekarang jangankan menonton film bersama sahabat, bahkan kamu masih selimutan dengan piyama di kamar, meratapi nasib karena sahabatmu sudah janji untuk menonton film yang sudah kalian tunggu-tunggu bersama si pacar baru. Belum lagi rasa sakit hatinya ketika kamu mengajak dia untuk menonton, lalu dibalas dengan, "Yah, aku sudah nonton itu kemarin sama si dia. Filmnya bagus banget, lho! Kamu harus nonton!". Sebentar ya, mau menangis dulu di bawah pancuran shower.
Kamu pun jadi merasa bahwa sosok pacar barunya menjadi ancaman besar buatmu. Sepertinya ia ingin merebut sahabat baikmu dari kamu. Dia pikir dia siapa berani melakukan itu? Kamu lah yang sudah lebih dulu mengenal sahabatmu, kamu tau segala hal tentangnya jauh sebelum si pacar masuk ke dalam hubungan kalian. Tapi mengapa kamu jadi merasa ditinggalkan dan dinomor duakan?
Sudah mengirim pesan panjang-panjang, isinya curhatan yang berapi-api, eh cuma dibalas dengan, "Oh gitu...". Kalau begini ceritanya, kamu tahu bahwa dia pasti sedang pacaran! Nanti giliran mereka sudah selesai berduaan dan pulang ke rumah masing-masing, dia membalas pesanmu seadanya, dan malah gantian curhat panjang lebar soal si pacar baru. Duh!
Nah, ini dia bagian yang paling menguji kesabaranmu. Kalian sedang seru-serunya mengobrol soal makanan, bisa-bisanya dia mengaitkannya dengan si pacar baru. Saat membicarakan masalah di kantor kalian, tiba-tiba dia bercerita soal hubungannya. Pokoknya apa pun yang kamu bicarakan, dia pasti dengan pandai mengarahkan topik menjadi tentang si pujaan hati.
Mulai muncul amarah dalam dirimu. Dari kacamatamu, sahabat baikmu jadi berubah drastis sejak punya pacar. Dulu kalian bisa sama-sama mencibir pasangan yang tampil mesra di depan umum. Tapi sekarang mereka lah pasangan itu! Waktu masih jomblo bersama, kalian merasa bahagia dan selalu bisa tertawa. Namun, apa lagi yang bisa kamu lakukan? Sahabatmu masih membutuhkan sosokmu untuk mendukungnya, Bela.
Tapi sahabatmu juga tidak bodoh, dia menyadari bahwa dirinya seperti meninggalkan kamu menjomblo sendirian. Maka ia pun punya ide untuk mencarikan pacar untukmu. Ia akan berkonspirasi dengan si pacar barunya untuk menjodohkan kamu dengan salah satu teman si kekasih. Pokoknya ia jadi ngebet banget untuk segera berbagi pengalaman seru pacaran denganmu.
Naluri seorang sahabat memang tidak bisa dipendam, Bela. Karena rasa sayangmu terhadapnya, kamu jadi ekstra berhati-hati dengan sosok pacar barunya. Kapan pun dibutuhkan, kamu akan maju membela sahabatmu di depan pacarnya. Kamu juga tidak ragu untuk menerkam si pacar kalau ia sampai berani menyakiti sahabatmu.
Walau di depan mereka kamu banyak tersenyum dan ikut tertawa, dalam hati kamu muak juga lama-lama melihat mereka bermesraan seakan dunia milik berdua. Iya, kamu hanya mengontrak saja di dunia mereka. Kok rasanya jadi berlebihan sekali, ya? Tapi mau bagaimana lagi, kamu senang juga karena akhirnya sahabatmu menemukan pendamping hati yang bisa membuatnya bahagia. Kamu tahu, ia pantas mendapatkan yang terbaik untuknya.
Popbela mengerti, memang tak mudah menjadi si jomblo ketika sahabatmu sudah punya pacar baru. Kamu harus mengalah dan memberikan ruang bagi mereka untuk saling menikmati fase-fase awal pacaran. Namun, sebaik apa pun pacarnya, kamu tetaplah menjadi orang pertama yang dipercaya oleh sahabatmu ini. Jadi, dukunglah selalu sahabatmu dan perlakukan pacarnya dengan baik. Dengan sikap yang terbuka seperti ini, akan lebih mudah bagimu menerima kenyataan ini dan siapa yang sangka, bisa saja kamu dan si pacar menjadi teman baik juga!