54 Kata-Kata Sindiran Buat Anak yang Lupa Orangtua

1. “Jangan pernah melupakan orangtua, karena merekalah alasan kenapa dan siapa kamu saat ini.”
2. “Perasaan terbaik di dunia, adalah ketika melihat orangtua tersenyum karena kamu.”
3. “Sampai kapan pun dan berapa pun usiamu, engkau tetaplah anak orangtuamu. Tidak ada mantan anak, dan tidak ada mantan orangtua. Jadi kasihilah, cintailah, dan temanilah mereka sampai akhir hayatnya. Jangan pernah kau tinggalkan seperti mereka yang tak pernah meninggalkanmu.”
4. “Tidak ada manusia sempurna, dan orangtua juga manusia. Mereka terkadang melakukan kesalahan, membuat kita marah dan kecewa padanya. Tapi percayalah, kesalahan mereka tidak pernah melebihi kesalahan kita pada mereka. Namun, mereka tidak pernah menunjukkan kemarahan karena besarnya cinta mereka pada kita.”
5. “Jika marah, ingatlah kasih sayang yang pernah mereka berikan padamu. Jangan menuruti hawa nafsumu dan kemudian menyesal karena belum sempat meminta maaf.”
6. “Tidak memaafkan orangtua karena kesalahannya sekali. Padahal, kesalahannya berkali-kali dimaafkan oleh orangtua.”
7. “Teruslah bersikap seolah-olah tidak memiliki orangtua. Maka, hidupmu akan hancur dan surga pun tak sudi menampungmu.”
8. “Seorang anak yang tidak menghormati orangtuanya, tidak akan memiliki rasa hormat kepada siapa pun.”
9. “Melupakan sesuatu mungkin masih manusiawi. Tapi melupakan orangtua yang sudah membesarkannya adalah sifat yang lebih buruk dari hewan sekalipun.”
10. “Orangtua memang tidak mengharapkan apa pun dari anaknya, tapi bukan berarti mereka ingin dilupakan saat anak sudah mandiri. Setidaknya anak memberi kabar bahwa dia baik-baik saja.”
11. “Jika melupakan ibu yang telah melahirkan, membesarkan dan mengasihinya hingga Ia beranjak dewasa. Apakah surga masih pantas baginya?"
12. “Tidak semua orang terlahir memiliki kedua orangtua, tapi mereka masih bersyukur. Berbeda dengan beberapa orang yang kedua orangtuanya lengkap tapi terus-terusan mengeluh."
13. “Mencintai dan dicintai, hanya itulah yang diharapkan oleh orangtua pada anaknya.”
14. “Apakah sebegitu sulitnya memberi sedikit perhatian pada orangtua yang telah memberimu makan sejak kandungan hingga dilahirkan?”

1. “Tidak peduli seberapa tinggi pendidikan, jabatan dan harta kekayaan, semua itu tidak ada artinya jika orangtua masih dalam kesusahan.”
2. “Tidak lebih buruk seorang anak manusia yang meninggalkan orangtuanya dalam keadaan sekarat dan dirinya dilimpahi kemakmuran.”
3. “Apa pun yang kau miliki saat ini, jika orangtuamu masih kesusahan, hidupmu tak pernah mencapai kebahagiaan.”
4. “Allah tidak akan segan-segan memberi manusia azab sewaktu di dunia jika telah menyakiti orangtuanya.”
5. “Kesuksesan seseorang diawali dengan berbakti kepada kedua orangtuanya.”
6. “Menyayangi kedua orangtua yang sudah merawat dan membesarkannya saja tidak bisa. Bagaimana bisa mencintai orang lain selain dirinya sendiri?”
7.  “Tidak ada hal lain yang lebih baik dilakukan seorang anak daripada mencintai dan merawat orangtuanya yang sudah mulai menua.”
8. “Jika kata-kata membuatmu marah, maafkanlah. Membencinya dan meninggalkannya tak akan membuatmu lebih tenang daripada memaafkannya.”
9. “Terus-terusan mengingat kesalahan orangtua, tapi lupa kesalahan apa saja yang telah dibuatnya pada orangtua.”
10. “Hidup ini singkat. Jangan membuat kesalahan yang membuat kita menyesal selamanya.”
11. “Bertengkar boleh saja, namanya juga hubungan manusia. Tapi, jika bertengkar sampai berlarut-larut dan sampai melupakan hal lain yang lebih penting daripada egonya, penyesalan di akhir takkan terhindarkan.”
12. "Katanya orang intelektual, mencium kedua tangan orangtua saja malas."

1. “Ketika orangtua sekali melakukan kesalahan, apakah kamu tega meninggalkannya padahal telah merawatmu dari kandungan hingga dewasa?”
2. “Orangtua memang terkadang melakukan kesalahan yang membuat luka dan trauma. Maafkanlah. Ingatlah cinta dan kasih mereka, dan kemudian cintai dan kasihi mereka.”
3. “Tak akan pernah ada kebahagiaan yang diraih dengan meninggalkan orangtua.”
4. “Bahkan dengan memberikan semua yang kamu miliki sekarang, tidak akan pernah bisa membayar hutangmu pada orangtuamu. Apalagi tanpa memberi apa-apa dan meninggalkannya.”
5. “Meninggalkan orangtua hanya karena satu kesalahan mereka padamu, adalah pilihan yang akan membuatmu menderita selamanya.”
6. “Meninggalkan orangtua bukan pilihan, itu adalah keegoisan seorang anak yang lebih mementingkan amarah sesaat.”
7. “Apakah setega itu, meninggalkan orangtua yang telah memberikan semua yang dimilikinya untukmu dan menua tanpa memiliki apa-apa?”
8. “Jangan pernah meninggalkan orangtuamu karena kesalahan mereka sekali padamu. Karena umur mereka belum tentu lebih panjang dari waktu marahmu.”
9. “Jangan berpikir orangtua akan meminta macam-macam dari anaknya yang telah bekerja. Mengetahui kalau hidup anaknya baik-baik saja sudahlah cukup membuat mereka bahagia.”
10. “Jika tidak merasakannya sekarang, tunggulah hingga hidupmu benar-benar hancur saat meninggalkan dan melupakan orangtuamu.”
11. “Meninggalkan orangtuanya yang sebatang kara, adalah keburukan manusia yang tidak bisa dipahami dengan akal sehat.”

1. "Susah payah ibu melahirkan, sudah besar jauh merantau."
2. "Surga itu di kedua telapak kaki ibu, namun tega memalingkan wajah."
3. "Keburukan anak selalu ibu terima, namun luka ibu tidak pernah diobati."
4. "Lama ibu menyusui ketika kecil, sudah dewasa tidak tahu diri."
5. "Beribu kilometer ibu tempuh demi anak, namun jarak meter saja tidak bisa anak kunjungi ibu."
6. “Kasih sayang ibu sepanjang masa, sedang kasih sayang anak sepanjang galah.”
7. "Percayalah, meskipun kau lupa ibu akan tetap selalu mendoakanmu."
8. "Jangan cuma bilang sayang pada ibu, buktikan jika memang benar."
9. "Bilang kalau rindu ibu, jangan menolak lalu pergi."

1. "Jika lautan ayah berikan untuk buah hati, namun setetes air pun tidak pernah terbalaskan."
2. "Siang malam ayah bekerja demi uang sekolah, setelah sarjana, anak lupa daratan."
3. "Merantau ayah hingga ke negeri orang, namun anak malah menganggapnya bagai sapi perah."
4. "Jika melupakan ayah bisa membuatmu bahagia, lupakanlah."
5. "Kecil dipangku ayah, sudah besar bertatap pun enggan."
6. "Siang malam ayah bekerja demi uang sekolah, setelah sarjana, anak lupa daratan."
7. "Rumahnya bagus bertingkat, tapi sayang ayahnya jadi pengemis."
8. "Penat ayah mencari uang untuk membesarkan anak, sudah kaya tidak tahu diuntung."

Itulah kata sindiran buat anak yang lupa orangtua, semoga kamu bisa tersadarkan dan jangan lupa kabari orangtuamu!