45 Kata-Kata Kecewa karena Tidak Dihargai Sahabat

1. “Jika kamu tidak dihargai oleh sahabatmu sendiri, berhentilah untuk memohon supaya dia bisa menghargaimu. Lebih baik temukan sosok sahabat baru yang tahu caranya dalam menghargai seseorang.”
2. “Aku harus mengingatkan diriku sendiri bahwa penting untuk berhenti berharap supaya dihargai orang lain, bahkan oleh sahabatmu sendiri.”
3. “Saat seorang teman dekat nggak bisa menghargaimu, pasti rasanya amat menyakitkan. Tapi akan lebih sakit lagi kalau kamu terus bertahan untuk berada dalam hubungan pertemanan dengannya.”
4. “Seorang sahabat pada kenyataannya hanyalah manusia biasa. Mereka bisa saja tidak menghargaimu.”
5. “Motto hidupku saat ini adalah aku hanya akan bersikap sesuai dengan sikap yang ditunjukkan orang lain terhadapku.”
6. “Semakin dewasa aku jadi semakin yakin bahwa lebih baik punya sedikit teman tapi bisa menghargai, ketimbang banyak teman tapi nggak ada satupun yang bisa menghargaimu.”
7. “Pada dasarnya, hidup itu tidak selalu tentang memberi, tapi juga untuk menerima, termasuk menerima rasa penghargaan dari orang-orang terdekatmu.”
8. “Kita harus berhenti melakukan segala hal demi menyenangkan orang lain. Sebab nyatanya, hanya segelintir yang tahu bagaimana caranya berterima kasih.”
9. “Akan ada sebuah fase di mana kita terlalu lelah karena telah berusaha terlalu keras untuk kebaikan orang lain, namun tidak mendapatkan penghargaan.”
10. “Sejujurnya orang yang paling menyedihkan di dunia ini adalah orang yang tidak tahu bagaimana cara menghargai sahabatnya sendiri.”

1. “Persahabatan adalah tentang memberi dan menerima, bukannya hanya memberi.”
2. “Rasanya menyakitkan ketika orang yang aku hargai nggak bisa menghargaiku.”
3. “Cobalah belajar untuk menghargai orang lain. Tidak ada ruginya, kok.”
4. “Rasanya sangat sakit mengetahui sahabatmu tidak dapat menghargai usahamu.”
5. “Terlalu sering aku berharap untuk dihargai. Ujung-ujungnya cuma mendapatkan kekecewaan.”
6. “Kenapa sulit sekali untuk dihargai orang lain, bahkan dari sosok sahabat sendiri?”
7. “Padahal, usahaku sangat patut untuk mereka hargai.”
8. “Mengapa seorang sahabat sampai bisa nggak menghargaiku seperti ini?”
9. “Seandainya mereka tahu betapa beratnya usaha yang telah aku lakukan.”
10. “Jangan biarkan satu orang yang nggak bisa menghargaimu merusak hari-hari indahmu.”

1. “Oh, jadi begini rasanya ketika aku sudah melakukan segalanya, tapi seolah tak dianggap.”
2. “Sedih banget, ya, ternyata ketika kita sudah melakukan segalanya, tapi nggak dihargai sama sekali.”
3. “Sekarang aku tahu bagaimana rasanya berteman dengan orang yang tidak tahu terima kasih.”
4. “Sahabat adalah orang yang bisa menghargaimu. Kalau tidak, dia bukan sahabatmu.”
5. “Kuharap orang di luar sana tahu bahwa tidak dihargai sahabat sendiri adalah hal yang amat menyakitkan.”
6. “Kalau kamu tidak tahu cara menghargai orang lain, maka belajarlah lagi menyoal tata krama.”
7. “Apa gunanya memprioritaskan orang lain, kalau mereka saja nggak bisa menghargaiku?”
8. “Hubungan persahabatan akan berjalan abadi jika satu sama lain dapat saling menghargai.”
9. “Kukira kamu sahabat sejatiku, nggak kusangka ternyata kamu hanyalah musuh dalam selimut.”
10. “Jangan pernah habiskan waktumu untuk seseorang yang nggak bisa menghargai kamu.”

1. “Seorang sahabat adalah seseorang yang menurutku bakal membuat hidupku menjadi lebih berwarna. Ia adalah sosok yang akan menghargai segala usahaku. Jadi, menurutmu apakah kamu pantas kusebut sebagai sahabatku?”
2. “Memang aku merasa kecewa karena tidak dihargai. Tapi menariknya, aku kok tidak terkejut sama sekali, ya?”
3. “Kamu tidak bisa dianggap sebagai seorang sahabat, jika tidak tahu caranya untuk menghargai orang lain.”
4. “Rasa saling menghargai adalah landasan dari kokohnya persahabatan. Oleh karena itu, tampaknya hubungan persahabatanku sebentar lagi akan berakhir.”
5. “Mengapa seseorang menyebut dirinya sebagai seorang sahabat sejati, meskipun sikapnya tidak menunjukkan demikian?”

1. “If someone disrespects you again and again, thank them for being consistent and walk away, smiling.” (“Jika seseorang tidak menghargaimu secara terus-menerus, ucapkan terima kasih kepada mereka karena telah melakukannya secara konsisten, kemudian pergilah sembari tersenyum.”)
2. “Sometimes the person you’d take a bullet for is the one behind the trigger.” (“Terkadang, seseorang yang akan kamu ambil peluru darinya ialah orang yang ada di balik pelatuknya.”)
3. “Don’t blame people for disrespecting you, but make yourself realize that you are expecting too much from them.” (“Jangan salahkan orang lain karena tidak dapat menghargaimu, tapi sadari bahwa kamu mengharapkan terlalu banyak dari mereka.”)
4. “We can’t force someone to respect us. But we can choose to walk away from them.” (“Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk menghargai kita. Tapi kita bisa memilih untuk pergi meninggalkan mereka.”)
5. “It turns out that when you treat others the same way they treat you, it will offend them.” (“Nyatanya, ketika kamu memperlakukan orang lain dengan cara yang sama seperti mereka memperlakukanmu, itu akan menyinggung mereka.”)
6. “You will end up really disappointed if you think people will do for you as you do for them. Remember, not everyone has the same heart as you.” (“Kamu akan berakhir dengan sangat kecewa jika kamu berpikir orang lain akan melakukan sesuatu hal selayaknya kamu melakukan sesuatu hal untuk mereka. Ingatlah, tidak semua orang memiliki hati yang sama denganmu.”)
7. “I miss you. No, I correct that. I miss the old you, the one who always cared about me.” (“Aku merindukanmu. Bukan, aku koreksi. Aku merindukan dirimu yang dulu, yaitu seseorang yang selalu peduli padaku.”)
8. “People who can't respect others actually have an inability to respect themselves.” (“Orang yang tidak bisa menghargai orang lain sebenarnya memiliki ketidakmampuan dalam menghargai dirinya sendiri.”)
9. “People will disappoint you at some point. So please, lower your expectation from them.” (“Orang-orang akan mengecewakanmu suatu saat nanti. Jadi, harap turunkan ekspektasimu dari mereka.”)
10. “Better to have an enemy who slaps you personally in front of your face than a friend who stabs you in the back.” (“Lebih baik memiliki musuh yang menamparmu di depan, daripada seorang teman yang menusukmu dari belakang.”)

Itulah beberapa kata-kata kecewa karena tidak dihargai sahabat. Bagaimana menurutmu, Bela?