Ini 5 Langkah Berdamai dengan Masa Lalu!

04 Jan 2017, 12:00 WIB

Dia adalah yang pernah ada di hari-harimu, dia adalah pengisi hari-harimu dulu. Setidaknya ada banyak hari-hari yang kamu lalui bersamanya. Memang pedih saat mengingat masa lalu, seakan semua tentangnya, senyumnya, tawanya, kebaikannya seketika membuat kita rindu saat bersamanya dan ingin kembali ke masa itu.

Perpisahan ini bukanlah suatu akhir. Karena setiap perpisahan berarti sebuah awal baru. Awal pertemuanmu dengan orang baru selanjutnya. So, apa kamu sudah siap, Bela? Beberapa tips yang bisa kamu coba untuk move on dan meyakinkan kamu untuk lebih siap membuka hati kembali.

1. Menangislah sepuasnya

Pernah menonton film Disney Big Hero 6? Di salah satu scene filmnya si Baymax sempat berkata “it is okay to cry, crying is the natural response to pain.” Menangis bukanlah pertanda bahwa seseorang lemah, justru menangis adalah cara yang bijak untuk mengatasi kesedihan dan kekecewaan. Karena saat sedih kita perlu ruang untuk sendiri dan menangis adalah salah satu cara self-healing. Menangislah seakan-akan ini adalah tangisan penyesalanmu terakhir untuk dirinya dan tak akan ada tangisan lagi! Wah, yakin nggak ada tangisan lagi? Iya harus yakin, dong!

2. Jangan pernah berusaha melupakan

Semakin kamu berusaha melupakan, akan semakin kamu teringat tentangnya. Karena secara tidak sadar, saat kamu berusaha melupakan, kamu sedang mengingat sesuatu yang kamu harus hapus. Jadi, let it flow! Tidak perlu memaksakan hatimu untuk melupakan dengan instan, biarkan waktu yang membuatmu melupakan dirinya. Selagi menunggu sang waktu yang membuatmu bisa melupakan dirinya, lanjutkan langkah ke-3!

3. Menata kembali

Buka lembaran lama! Eits, jangan salah paham dulu. Maksudnya bukan membuka lembaran lama bersama dia, tetapi buka lembaran-lembaran yang dahulu kamu tuliskan dengan segala ambisi, kamu tulis sejuta impian dan harapan di atasnya. Ingat-ingat, mana target yang belum kamu capai? Tunggu apalagi? Kalau bukan sekarang memang kapan lagi? Dengan mencapai impianmu satu-persatu akan membuat dirimu sendiri bahagia dan secara tak sadar, kamu akan melupakan dirinya.

4. Optimis, dear!

Tanamkan dalam benakmu “Dia adalah salah satu pelajaran hidup yang dititipkanNya untuk mendewasakanku.” Dengan cara ini, kamu tidak hanya berhasil melupakan, namun kamu juga akan perlahan memaafkannya. Bahwa semua hadir dengan maksud dan tujuan, tinggal bagaimana kamu mengambil hikmah dan memulai hidup yang baru. Percayalah bahwa akan ada seseorang yang lebih baik darinya akan membahagiakan kamu dan tidak akan mengecewakanmu. Untuk saat ini yang pertama kamu lakukan adalah perbaiki dirimu, perkaya dirimu dengan ilmu pengetahuan dan isi waktumu dengan kesibukan yang bermanfaat.