Guilty Pleasure Adalah Rasa Bersalah saat Senang, Wajarkah?

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang penuh tekanan dan tanggung jawab. Oleh karena itu, ada kalanya kita melakukan banyak hal untuk menghilangkan stres. Namun karena ini, tak jarang orang merasa bersalah atau biasa disebut dengan istilah guilty pleasure.
Guilty pleasure adalah fenomena yang sering terjadi setelah kita bersenang-senang melakukan sesuatu. Mungkin sering dianggap tidak bermanfaat dan membuang-buang waktu, padahal tak selalu begitu. Adakalanya kita melepas penat dari rutinitas atau bahkan permasalahan hidup.
Bagi kamu yang masih cukup asing dengan istilah ini. Yuk, simak apa itu guilty pleasure, penyebab, dan contohnya.
Apa itu guilty pleasure?

Guilty pleasure adalah perasaan bersalah ketika kamu bahagia karena suatu hal. Atau bahkan, kamu merasa ini adalah sesuatu yang buruk. Kenikmatan itu bisa berupa hal sederhana seperti menikmati makanan tertentu, menonton film, atau menghabiskan waktu untuk hobi yang mungkin nggak terlalu produktif.
Padahal melakukan aktivitas yang membuat kita gembira walau sepele, sebenarnya dapat bermanfaat bagi kesehatan mental dan emosional kita.
Melansir dari laman Calm, penelitian dari tahun 2021 menunjukkan bahwa sedikit rasa bersalah justru dapat meningkatkan kenikmatan yang kita rasakan. Hal ini mungkin karena perasaan bersalah dapat meningkatkan respons emosional kita, sehingga kenikmatan menjadi lebih intens.
Mengapa seseorang bisa merasa guilty pleasure?

Ada beberapa hal yang memicu guilty pleasure yaitu dari harapan produktivitas masyarakat, keyakinan dan standar pribadi, tekanan karena kesehatan, takut dihakimi, atau mitos.
Kalau menurut terapis trauma, Shannon Moroney, rasa bersalah bisa berasal dari sudut pandang agama dan budaya yang mengutuk kata "malas-malasan" demi kehidupan yang dihabiskan di tempat kerja.
Setelah memahami apa arti dan penyebab guilty pleasure, berikut contoh-contohnya di bawah ini.
1. Memesan makanan saat kamu malas memasak

Terkadang, memesan makanan bisa menjadi pilihan ketika kamu sedang malas memasak. Ini adalah waktu istirahat yang menyenangkan dari dapur dan dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk mencoba makanan baru. Namun, mungkin setelahnya ada rasa guilty pleasure karena merasa sudah membuang-buang uang. Padahal sesekali saja nggak ada salahnya, lho.
2. Mengeluarkan banyak uang untuk barang mewah

Memanjakan diri sah-sah saja, kok! Entah itu membeli kopi mewah, buku baru, gadget, atau baju-baju elegan. Adakalanya kita perlu merayakan kerja keras dengan membeli barang-barang atau makanan yang kita inginkan, jadi jangan terlalu merasa bersalah.
3. Memprioritaskan diri sendiri daripada pergi bermain sama teman

Memilih untuk tinggal di rumah dan fokus pada perawatan diri sendiri daripada bersosialisasi, bisa menjadi cara yang tepat untuk mengisi ulang energimu. Terutama jika kamu merasa kewalahan atau hanya butuh waktu untuk sendiri.
4. Memakan camilan

Banyak orang memiliki makanan yang mereka anggap sebagai guilty pleasure, seperti makanan cepat saji, permen, atau makanan manis yang mungkin nggak terlalu sehat. Meski mereka sadar bahwa konsumsi berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan, namun sesekali saja seharusnya nggak masalah.
5. Menonton film tanpa kenal waktu

Menghabiskan waktu berjam-jam untuk menonton serial TV atau film secara berurutan adalah bentuk guilty pleasure yang banyak dinikmati. Mungkin seperti menonton acara atau film yang mungkin tidak dianggap sebagai karya seni tinggi. Terlebih lagi, hal ini menunda pekerjaan penting atau tanggung jawab sehari-hari. Tak jarang orang-orang merasa bersalah karena dianggap tidak produktif
Guilty pleasure adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang tidak perlu dihindari atau dirasakan dengan rasa bersalah. Dengan memahami dan menerimanya, kita dapat menemukan cara untuk menikmati hidup secara penuh dan seimbang.



















