Kenali Chiraptophobia, Fobia dan Rasa Takut Berlebihan Saat Disentuh

Bisa ganggu hubungan hingga kesehatan mental

Kenali Chiraptophobia, Fobia dan Rasa Takut Berlebihan Saat Disentuh

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Rasa takut terhadap suatu hal sebenarnya adalah hal yang wajar dan pasti dialami oleh semua orang. Namun, bagi sebagian orang, ketakutan tersebut bisa terjadi secara berlebihan bahkan melebihi batas wajar. Adapun rasa takut atau fobia yang dialami bisa bermacam-macam, termasuk takut pada hal-hal yang irasional sekalipun.

Salah satu contoh ketakutan tersebut adalah fobia terhadap sentuhan maupun kontak fisik dengan orang lain. Berawal dari rasa takut, fobia ini juga akan menimbulkan kecemasan berlebihan seiring berjalannya waktu. Dalam kondisi demikian, tentu saja rasa takut tersebut harus dihadapi agar tidak menganggu kehidupan sehari-hari.

Fobia dan rasa takut berlebihan saat disentuh biasa dikenal dengan istilah Chiraptophobia. Selain itu, gangguan ini juga dikenal dengan sebutan haphephobia, thixophobia, dan aphenphosmphobia. Lantas, apa sebenarnya chiraptophobia dan bagaimana hal ini akan memengaruhi kehidupan seseorang? Simak pembahasannya berikut ini.

Pengertian Chiraptophobia, rasa takut terhadap sentuhan

Kenali Chiraptophobia, Fobia dan Rasa Takut Berlebihan Saat Disentuh

Chiraptophobia dapat diartikan sebagai ketakutan berlebihan terhadap kontak fisik berupa sentuhan dengan orang lain. Ketakutan ini bisa dirasakan pada siapa pun di sekitarnya, termasuk keluarga hingga pasangannya. Rasa takut terhadap sentuhan tersebut biasanya ditandai dengan panik, sesak napas, berkeringat dan gemetar.

Pengidap chiraptophobia umumnya juga memiliki gangguan kecemasan jika bersentuhan, hal ini pun akhirnya dapat mengganggu kehidupannya. Untuk itu, mereka lebih memilih untuk menghindari bersentuhan dan berbagai kontak fisik lainnya seperti berciuman, berpelukan, atau bahkan hubungan seksual.

Dalam kasus yang lebih serius, para pengidap chiraptophobia bahkan bisa merasa cemas hanya dengan memikirkan kontak fisik. Tak jarang pula kecemasan dan ketakutannya timbul saat melihat kontak fisik yang dilakukan orang lain, seperti misalnya adegan romantis dalam film.

Oleh karena itu, pengidap chiraptophobia seringkali mencoba menghindari orang lain karena takut akan bersentuhan. Sehingga mereka sering mengisolasi diri untuk mencari rasa aman dan terkendali. Padahal, isolasi diri justru berpotensi menimbulkan masalah mental lainnya, seperti psikosis hingga depresi.

Penyebab Chiraptophobia, muncul karena trauma

Secara umum, fobia sering kali dipicu dan disebabkan oleh trauma masa lalu yang membekas erat dalam pikiran. Trauma tersebut terjadi dalam tingkatan yang parah serta untuk waktu yang lama. Trauma ini pun bisa meliputi berbagai aspek dalam kehidupan, termasuk urusan percintaan yang berkaitan dengan chiraptophobia.

Melansir Optimist Minds, sebenarnya tidak ada alasan khusus yang menjadi penyebab munculnya chiraptophobia. Meski begitu, lingkungan dan genetik dapat menjadi faktor pemicunya. Artinya, apabila anggota keluarga memiliki riwayat gangguan kecemasan atau fobia, maka kemungkinan besar individu dapat mengembangkan chiraptophobia.

Adapun faktor lingkungan yang dimaksud ialah trauma masa kanak-kanak, pengalaman pahit dalam percintaan, pelecehan seksual, kekerasan fisik atau seksual, serta berbagai hal buruk lainnya. Semua pengalaman pahit tersebut terpendam untuk waktu yang lama hingga akhirnya menjadi rasa trauma.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here