5 Contoh Cerpen Remaja Berbagai Tema, dari Mimpi hingga Persahabatan

Ada berbagai tema yang bisa ditulis untuk cerpen remaja

5 Contoh Cerpen Remaja Berbagai Tema, dari Mimpi hingga Persahabatan

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Menulis dan membaca cerita pendek atau cerpen mungkin sudah mulai ditinggalkan saat ini. Namun, masih banyak orang yang memiliki hobi untuk menulis dan membaca cerpen, khususnya cerpen remaja.

Cerpen yang ditujukan untuk remaja memiliki banyak tema, mulai dari motivasi untuk meraih mimpi hingga betapa berharganya sebuah persahabatan. Tak lupa juga mengenai cinta karena di usia remaja, banyak orang yang mulai mengenal cinta.

Jika kamu tertarik untuk mencoba menulis cerpen remaja atau mau membacanya, berikut adalah beberapa contoh cerpen remaja dengan berbagai tema.

1. Cerpen remaja bertemakan mimpi

5 Contoh Cerpen Remaja Berbagai Tema, dari Mimpi hingga Persahabatan

Mimpi Sang Dara

Pagi menjelang saat seorang gadis yang biasa dipanggil dengan Dara mulai menjerang air untuk membuat segelas teh panas. Dara adalah gadis yang hidup dengan sejuta mimpi di dalam sebuah rumah berdinding tinggi. Ia merupakan gadis yang tumbuh di dalam keluarga berkecukupan, bahkan bisa dibilang sangat kaya.

Namun sayangnya, Dara tidak bisa menopang tubuhnya sendiri tanpa menggunakan bantuan kursi roda sehingga ia merasa diacuhkan bahkan saat berada di istana mewah tersebut.

Kedua orangtua Dara selalu mengacuhkannya karena merasa tidak ada yang bisa diharapkan dari gadis dengan kursi roda tersebut. Sementara kakaknya mungkin saja malu mempunyai adik dengan kondisi sepertinya.

Setiap hari Dara hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar dan sesekali mengarahkan kursi rodanya menuju arah taman. Gadis berusia 17 tahun tersebut sangat senang menggambar di taman guna menghilangkan pikiran buruknya yang menyesali keadaannya.

Suatu pagi Dara jatuh dari kursi rodanya, tetapi tidak ada seorang pun di dalam rumah tersebut mendekat untuk menolongnya. Rasa kecewanya terhadap hal tersebut membuat Dara memiliki kekuatan untuk menggerakan kursi rodanya ke arah taman kompleks, berniat menenangkan diri.

Saat sedang terisak di taman, tiba-tiba Dara dihampiri oleh seorang gadis seusianya dengan kondisi yang sama. Gadis tersebut mengulurkan tangan untuk Dara dan mulai menyebutkan namanya, Hana. Mereka berdua mudah sekali akrab, mungkin karena keduanya saling mengerti kondisi masing-masing.

Tiba-tiba Hana Berkata, “Dara, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlahir sia-sia. Mungkin kita tidak bisa berdiri tegak layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak untuk merasakan bahagia. Cobalah untuk menerima dirimu sendiri, Dara.”

Lalu, akhirnya gadis itu berpamitan pada Dara.

Semenjak pertemuannya di taman dengan Hana, Dara mulai merenungi kata-kata yang diucapkan oleh gadis tersebut. Dara berpikir bagaimana ia bisa seutuhnya menerima dirinya ketika orang di dekatnya tidak mendukungnya sama sekali. Dara mencoba mencerna perkataan dari Hana secara perlahan, meskipun sering kali ia menangis ketika teringat kenyataan bahwa ia hanyalah seorang gadis yang diacuhkan.

Hal yang dipikirkan oleh Dara adalah bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya dengan kondisi tersebut. Mimpi Dara adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa dipajang di dalam pameran besar. Hal yang dilakukan Dara untuk memulainya adalah rajin membuat lukisan.

Kesibukan tersebut juga dilakukan Dara untuk tidak memikirkan mengenai dirinya yang selalu diacuhkan dan mulai memahami perkataan Hana.

Perlahan mimpi sang Dara mulai terwujud saat diam-diam ia sering mem-posting lukisannya melalui media sosial. Hingga suatu hari ada seseorang datang ke rumah Dara untuk menemui gadis itu guna mengajaknya untuk bergabung di dalam sebuah pameran lukisan.

Kedua orangtua Dara terperangah mendengar ucapan pria tersebut, sebab tidak menyangka bahwa Dara si gadis kursi roda bisa menghasilkan karya lukisan yang indah. Dara hanya tersenyum melihat respons kedua orangtuanya dan memilih menerima tawaran pameran tersebut.

Berbagai lukisan indah dipajang dalam pameran yang diberi tema Mimpi Sang Dara. Orang tua Dara menghadiri pameran tersebut dan merasa terharu atas pencapaian putri yang selama ini diacuhkannya. Sementara Dara merasa lega bisa menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkan apa yang dimiliki.

2. Cerpen remaja bertemakan persahabatan

Persahabatan yang Tak Akan Pernah Luntur

Surat ini kutuliskan untuk sahabatku yang bernama Jasmine, yang sudah berpindah ke luar kota. Dengan ditulisnya surat ini, aku berharap agar persahabatan kita terus terjaga walaupun dipisah jarak yang cukup jauh.

Kisah persahabatanku dengan Jasmine dimulai sejak kami masuk SMP. Pada saat itu, aku dan dia baru berkenalan ketika aku ingin pingsan di jam olahraga.

Sebelum pingsan, Jasmine bertanya padaku, “Kamu terlihat lemas, apakah kamu perlu kupanggil guru agar segera dibawa ke UKS?”

Aku yang berusaha untuk tetap kuat kemudian menjawab, “Tidak perlu, aku masih kuat untuk mengikuti jam olahraga.”

Jasmine yang merasa kalau diriku benar-benar sedang tidak sehat, kemudian memanggil guru untuk memberitahukan bahwa aku sepertinya akan pingsan. Tanpa berlama-lama, guru olahraga segera membawaku ke ruangan UKS agar bisa beristirahat.

Setelah masuk ke ruang UKS, aku merasa sudah lebih baik dan tahu kalau penyebab ingin pingsan adalah karena belum sarapan di pagi hari. Sesampainya kembali ke kelas, aku sangat berterima kasih kepada Jasmine karena sudah memberitahukan kepada guru kalau aku bisa saja pingsan.

Tanpa Jasmine, mungkin aku akan pingsan. Kami berdua pun pulang bersama naik angkutan umum yang sama karena tanpa diduga rumah kami searah. Tiga tahun sudah aku dan Jasmine memiliki tali persahabatan dan kami selalu berbagi cerita sedih atau bahagia.

Setelah kami berdua lulus dari SMP, Jasmine bersama orangtuanya pindah ke luar kota. Mendengar kabar itu, aku sedih karena akan sulit untuk bertemu langsung dengan Jasmine. Meskipun sudah ada alat komunikasi canggih, tetapi rasanya akan kurang kalau tidak bisa berbagi cerita secara langsung.

Tak terasa juga, aku sudah hampir selesai menempuh pendidikan SMA, sehingga aku berinisiatif untuk menulis surat kepada Jasmine. Pada bagian akhir surat itu, aku menulis, “Apakah kita bisa bertemu kembali di universitas yang sama?”

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here