Jika bersahabat dengan lawan jenis, mungkin ada saatnya kamu dan dia merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan. Bahkan, kalian mungkin tidak jarang berciuman karena terlalu terbawa perasaan.
Setelah terjadi, barulah kamu dan sahabat menyadari kalau itu sudah kelewat batas. Sayangnya, mempertahankan persahabatan setelah berciuman mungkin akan sulit untuk dijalani.
Satu hal yang pasti, persahabatan antara lawan jenis itu rumit dan memiliki banyak sisi. Ciuman bisa terjadi oleh banyak faktor, mulai dari kesalahpahaman hingga perasaan yang mendasari yang telah membara untuk sementara waktu.
Apa pun sebabnya, jangan panik dan akui situasi tersebut tanpa menghakimi. Ini menjadi langkah penting dalam menavigasi persahabatan setelah tidak sengaja berciuman dengan sahabat.
Setelah itu, ciptakan batasan dengan sahabat jika kamu memang masih ingin meneruskan persahabatan dengannya. Ini caranya.
1. Definisikan hubungan
Kamu dan sahabat perlu mendiskusikan dan mendefinisikan batas-batas hubungan secara eksplisit. Tanpa komunikasi yang jelas, kesalahpahaman dapat berkembang.
Buatlah perjanjian yang tidak tertulis yang bisa dipahami oleh kamu dan sahabat. Dengan begitu, hubungan menjadi lebih aman dan nyaman.
2. Jaga jarak yang saling menghormati
Teori Proxemics menyebutkan bahwa ruang dapat memengaruhi hubungan. Jadi, akan sangat membantu jika kamu dan sahabat memahami bagaimana jarak di antara kalian dapat membantu memproses emosi masing-masing.
Dengan kata lain, kenali ruang pribadi kamu dan sahabat, baik secara fisik maupun emosional, sehingga kalian dapat menavigasi perasaan baru.
3. Komunikasi dengan tegas tentang batasan
Dengan adanya komunikasi yang jelas tentang batasan, maka ini akan menghilangkan ambiguitas dan menumbuhkan rasa saling pengertian.
Lakukanlah gaya komunikasi yang asertif sehingga kamu dan sahabat dapat mengekspresikan kebutuhan dan harapan masing-masing, yang akan menumbuhkan hubungan seimbang dan harmonis.
4. Saling menghargai perasaan
Dengan menyesuaikan diri dengan perasaan dan reaksi satu sama lain, kamu dan sahabat dapat menavigasi emosi yang kompleks dengan lebih baik.
Keterampilan Kecerdasan Emosional atau Emotional Intelligence memungkinkan hubungan persahabatan menjadi lebih dalam karena adanya pengakuan terhadap emosi yang menumbuhkan empati dan pemahaman.
5. Menyeimbangkan kebutuhan hubungan dan pribadi
Kamu dan sahabat harus mengenali kebutuhan hubungan persahabatan dan kebutuhan masing-masing. khususnya terhadap koneksi yang ingin dijalani. Apakah kalian berdua harus sering bertemu atau tidak, dan sebagainya.
Dengan menekankan keseimbangan antara keduanya, maka akan mendorong hubungan yang sehat dan koneksi yang semakin berkembang.
6. Ciptakan lingkungan yang aman
Membangun kepercayaan yang tidak menghakimi untuk mengekspresikan perasaan sangatlah penting. Jika sahabat yang mulai mendekati hingga berciuman denganmu, jangan menghakiminya jika kamu masih ingin bersahabat dengannya.
Terapkan Teori Kelekatan untuk memahami bagaimana kelekatan yang aman dalam persahabatan untuk mendorong ekspresi dan kerentanan masing-masing sehingga dapat memperkuat ikatan persahabatan.
7. Dorong transparansi
Menerapkan Teori Peran Sosial dapat mencegah tumpang tindih atau konflik peran yang dapat merenggangkan persahabatan.
Pada intinya, teori ini membantu sahabat dalam menavigasi kompleksitas hubungan dengan memahami dan mempertahankan peran yang berbeda.
Teori ini juga menekankan transparansi dan saling pengertian, yang sangat penting untuk mempertahankan persahabatan yang sehat. Apalagi saat kamu dan sahabat mengalami peristiwa yang penuh emosi, seperti tidak sengaja berciuman.
Tidak ada yang memaksa kamu dan sahabat untuk tetap berteman setelah ada kejadian yang tidak terduga. Namun, jika tetap ingin bersahabat, pastikan kalian sudah sepaham sehingga tak akan ada lagi kesalahpahaman.
