Kematian orangtua sering kali menjadi kejadian yang paling menyakitkan bagi seseorang. Kepedihan yang hebat seketika akan kamu rasakan, di saat yang sama kamu juga merasa bingung bagaimana menghadapi masa depan tanpa sosok seorang ibu.
Mungkin kamu berharap agar ibu dan juga ayahmu akan selalu ada dalam setiap momen kehidupanmu. Tapi satu hal yang juga mesti kamu sadari, bahwa tak ada satu pun yang abadi di dunia ini, termasuk kehidupan itu sendiri. Ketika takdir itu tiba, inilah yang akan kamu rasa ketika ibumu tiada.
Hati rasanya hancur. Rasa sedih akan muncul bersamaan dengan kemarahan, rasa bersalah, hingga ketakutan. Rasa ini mungkin akan hilang seiring berjalannya waktu, tapi akan kembali terasa pedih ketika mengingatnya. Rasanya ada ruang kosong di hati dan tak ada yang bisa mengisinya kembali.
Ketika ibu selesai dimakamkan, kamu masih tak percaya jika sosoknya sudah pergi untuk selama-lamanya. Rasanya tak bisa dipercaya jika perempuan yang kita cintai sudah tak bisa kita temui lagi di rumah. Sedih, kesal, hancur, semuanya menjadi satu. Rasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Karena kondisi hati yang kacau dan tak karuan, kamu lebih ingin menyendiri di dalam rumah. Ajakan teman atau saudara untuk mencari hiburan di luar rumah pun kamu tolak mentah-mentah, karena move on dari ibu bukanlah perkara mudah. Butuh waktu lama untuk menyudahi kesedihan ini.
Meski kondisi rumah masih sangat ramai dengan kehadiran para kerabat dan saudara, kamu tetap saja merasa sunyi dan merasa kehilangan yang mendalam. Ingatanmu terus tertuju pada Ibu. Sosok yang biasa duduk di sofa depan televisi, memasak di dapur, atau membaca majalah di ruang tamu.
Kamu pun sadar, selamanya kamu hanya mampu menahan rindu yang sangat dalam. Rasa ingin bertemu selalu muncul meski hanya dalam hati dan sekalipun hanya dalam mimpi. Setidaknya, kamu bisa mengucapkan kata-kata yang belum sempat kamu sampaikan pada ibu.
Di tengah kesedihan yang kamu rasakan, kamu juga harus sadar bahwa masih ada anggota keluarga lain yang juga membutuhkanmu. Ada ayah dan saudara-saudaramu yang lain, bagaimanapun kalian harus saling menguatkan dan menjaga hingga takdir kematian akan tiba lagi pada saatnya.
