Surat untuk Mantan, Ini yang Saya Pelajari dari Sebuah Perpisahan

Kita berhak mengejar kebahagiaan

Surat untuk Mantan, Ini yang Saya Pelajari dari Sebuah Perpisahan

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Putus dengan pacar setelah menjalin hubungan selama beberapa tahun tentu tak menyenangkan, apa pun alasannya. Lalu begitu putus, pacar yang kini menjadi mantan tiba-tiba memutus kontak penuh denganmu. Harapan ingin bertemu, bertegur sapa, atau menjalin hubungan baik pun sirna sudah.

Namun, sebenarnya itu adalah hal yang terbaik, karena dengan begitu kamu akan ‘dipaksa’ untuk move on. Itulah yang terjadi pada diri saya beberapa tahun yang lalu.

Saat itu, saya yang terbiasa selalu bicara dan bertemu dengannya, sekarang benar-benar tak tahu kabar terbarunya. Berita seputar dia hanya selentingan saya dengar lewat teman-teman yang kebetulan juga kenal dengannya. Sampai akhirnya, hanya dalam hitungan bulan, dia sudah move on dengan orang yang baru. Itu pun saya dengar dari salah seorang teman saya.

Surat untuk Mantan, Ini yang Saya Pelajari dari Sebuah Perpisahan

Minggu berganti bulan dan bulan pun berganti tahun, hingga akhirnya saya sudah benar-benar merelakan dia. Saat itu barulah saya sadar, bahwa tanpa kehadiran dirinya saya bisa menemukan diri saya kembali.

Saya mulai menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan. Saya mulai meniti karier, bahkan sambil bekerja saya masih menyempatkan diri untuk mengambil kuliah pascasarjana. Sesuatu yang saya yakin tak bisa saya lakukan ketika masih berpacaran dengan mantan saya.

Setelah perpisahan, saya menyadari, oh.. iya, saya selama ini diatur olehnya. Dia menganggap jika saya sibuk kerja, maka waktu untuknya akan berkurang. Dia bahkan mengatur pertemuan saya dengan teman-teman dekat saya. Ada masanya dulu, ketika dia terlihat tak suka jika saya hang out dengan teman-teman saya, tanpa mengungkapkan alasan yang jelas tentang ketidaksukaannya itu.

Barulah saya menyadari, betapa Bersama dirinya hidup saya terkekang, saya tak bebas melakukan apa yang saya sukai. Kini, saya bisa kembali mengejar cita-cita dan merajut mimpi kembali. Saya bisa memperluas pertemanan dan networking, serta menikmati setiap menitnya.

Katanya, bahagia itu datang dari diri sendiri, bukan dari orang lain. Dulu saya menggantungkan kebahagiaan saya pada hubungan saya dengan pacar. Kini, saya mengerti apa artinya meraih kebahagiaan sendiri, tanpa menggantungkan diri pada orang lain.

Ketika awalnya saya merasa marah dan kesal pada mantan saya, kini saya menyadari untuk apa saya memenuhi hati saya dengan kebencian. Toh, hal itu tidak akan mengubah kenyataan yang ada. Justru menurut saya, balas dendam yang terbaik adalah menjadi bahagia.

Inilah yang saya pelajari dari sebuah perpisahan. Saat kita sedih, bersedihlah, marah, atau menangis. Saat kita siap, bangkitlah, dan jangan takut mengejar kebahagiaan. Yakinlah, kita berhak untuk bahagia.

Jangan terpaku pada masa lalu. Justru kita harus fokus pada diri kita di masa sekarang dan masa depan. 

Kalau kamu sendiri, Jika seandainya kamu bisa menulis sebuah pesan pada mantan pacar, apa yang ingin kamu ungkapkan? Apa yang kamu pelajari setelah putus dari dia?

Cek juga Popbela Monolog di IGTV @popbela_com

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here