5 Perbedaan Mendasar antara Cinta Platonis vs Cinta Romantis

Bukan sekadar cinta pertemanan heteroseksual, lho!

5 Perbedaan Mendasar antara Cinta Platonis vs Cinta Romantis

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Cinta platonis diambil dari nama filsuf terkenal Yunani bernama Plato. Plato menulis definis cinta dalam karyanya, Symposium, berisi dialog dalam sebuah acara di mana para tamu memberikan pidatonya untuk menghormati Dewa Eros dan mulai berdebat tentang makna sesungguhnya dari cinta.

Sebenarnya, dialog Plato diarahkan pada hubungan sesama jenis, seksual, dan sebaliknya, tapi pada zaman Renaisans, cinta platonis berubah menjadi hubungan heteroseksual non-seksual yang kita kenal sekarang.

Awalnya, cinta platonis adalah cinta yang tidak vulgar, artinya tidak berpusat pada nafsu atau keinginan memenuhi kebutuhan duniawi. Sebaliknya, cinta tersebut menginspirasi keinginan untuk mengejar sesuatu yang lebih mulia. Cinta platonis pun dianggap bisa memberikan yang terbaik bagi kedua orang yang merasakannya.

Namun di zaman modern seperti sekarang, cinta platonis biasanya terjadi di antara dua orang lawan jenis, yang memutuskan bahwa mereka saling memiliki kasih sayang, namun hanya berteman.

Dalam banyak kasus, ada orang yang begitu sayangnya dengan temannya itu hingga bersedia melakukan apa pun untuk menyenangkan hatinya, tanpa memiliki ketertarikan romantis maupun seksual.

Meski berbeda, arti cinta platonis sekarang ini masih memiliki makna seperti ide aslinya, yaitu cinta bisa sangat dalam dan intens, serta membentuk beberapa persahabatan terbaik dan terlama dalam hidup.

Lalu, apa yang membedakan cinta platonis dengan cinta romantis?

1. Merangkul konflik vs mencapai kompromi

5 Perbedaan Mendasar antara Cinta Platonis vs Cinta Romantis

Ketika Anda mencintai seseorang secara platonis, ketakutan akan konflik biasanya kecil. Pertengkaran juga jarang terjadi. Mungkin ada pertengkaran yang bertahan selama satu hari atau bahkan satu bulan, tapi kamu dan dia selalu bisa menemukan cara untuk kembali karena saling mencintai. Ketika bertengkar dan saling diam-diaman, pada saat itulah kalian sama-sama berkembang.

Namun saat kamu mencintai seseorang secara romantis, kompromi sangat penting bagi hubunganmu. Sangat penting untuk menjaga kebahagiaan satu sama lain. Bahkan, kamu akan berusaha untuk membuat pasangan lebih bahagia, sama halnya dengan pasangan kepadamu.

Pertengkaran dalam hubungan romantis adalah sehat, tapi perlu diingat kalau semua konflik harus mengarah pada komunikasi terbuka dan jujur. Jika terjadi sebaliknya, konflik yang tak bisa diselesaikan hanya akan menjadi beban dan menyebabkan hubungan toxic.

2. Bersikap jujur vs bersikap tenggang rasa

Memiliki tenggang rasa bukan artinya kamu harus berbohong demi kebaikan pasangan atau memberi ‘pemanis’ dalam setiap perkataanmu. Namun ketika kamu mencintai seseorang secara romantis, kamu akan memikirkan perasaan pasangan. Saat kamu memiliki sesuatu yang sepertinya sulit untuk diungkapkan, kamu akan memikirkan cara terbaik untuk bicara padanya atau menyusun pesan itu sesuai dengan emosi pasangan.

Berbeda saat kamu memiliki hubungan platonis, kamu akan merasa lebih bebas untuk bicara jujur dan apa adanya. Berbicara terbuka dan jujur, bagi kamu lebih penting ketimbang emosi yang timbul saat fakta diungkapkan. Tapi di sisi lain, dia akan tahu bahwa kamu akan selalu ada di saat mereka butuh seseorang untuk bersandar dan diandalkan.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here