Tukang pansos alias tukang panjat sosial merupakan istilah yang disematkan kepada seseorang yang ingin mencapai ketenaran, kekayaan, atau status sosial yang lebih tinggi dengan menggunakan orang-orang di sekitarnya sebagai batu loncatan. Oleh sebab itu, seorang tukang pansos biasanya nggak punya intensi untuk benar-benar berteman dengan orang-orang yang menjadi sasarannya.
Berbeda dengan networking alias memperluas jaringan sosial yang akan saling menguntungkan kedua belah pihak, saat seseorang memiliki niat untuk pansos, dia hanya memikirkan keuntungan bagi dirinya sendiri.
Kalau kamu berteman dengan seorang tukang pansos, tentu kamu hanya akan mendapat banyak kerugian.
Lantas, apa saja ciri teman tukang pansos? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
1. Hubungan pertemanan terasa satu arah
Ciri orang tukang pansos yang pertama adalah membuat pertemanan kalian terasa satu arah. Sebab, interaksi yang terjadi selalu terasa sepihak dan berlangsung secara konsisten. Seperti halnya, dia hanya akan menghubungimu ketika dia sedang membutuhkan sesuatu. Namun, saat kamu membutuhkannya, dia jarang bahkan nggak pernah hadir untukmu.
Kalau pun ia berusaha untuk hadir, dia terlihat nggak tertarik dengan apa yang kamu ceritakan padanya, termasuk pendapat, perasaan, atau cerita seputar kehidupannmu. Hal ini terjadi karena seorang teman tukang pansos hanya menganggap orang-orang di sekitarnya menjadi batu loncatan demi menaikkan popularitasnya, dan bukan menginginkan pertemanan sejati.
2. Suka bergosip demi mendapatkan pengakuan
Yup, seorang pemanjat sosial sangat suka bergosip. Dia akan bercerita tentang keburukan 'teman-teman' yang ia kenal kepada banyak orang. Atau yang lebih parah, dia akan membuat cerita palsu tentang 'teman-temannya' tersebut. Sehingga, orang lain akan menganggap bahwa dialah sosok yang baik bak seorang malaikat.
Lantas, apa gunanya?
Tentu saja untuk mendapatkan pengakuan dari orang-orang di sekelilingnya. Sebab, seorang pemanjat sosial menempatkan pengakuan atau validasi dari orang lain sebagai sumber utama yang menentukan harga dirinya.