Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Adab Menasihati dalam Islam, Jangan Sampai Menyakiti Hati

Menasihati orang lain itu nggak boleh asal

Anggita Ayu Pratiwi

Islam merupakan agama yang sangat menghargai perdamaian. Ada banyak sekali dalil yang memberitahukan bagaimana adab menasihati dalam Islam ataupun berbagi ilmu kepada orang lain. 

Sebenarnya setiap orang memiliki hak untuk mengkritik dan memberikan nasihat kepada orang lain. Namun, dalam Islam, untuk memberikan nasihat tidak bisa sembarangan, lho!

Jangan sampai, bukannya orang lain menyadari manfaat dari nasihatmu, yang dirasakan justru sakit hati. Berikut adab menasihati dalam Islam untuk anak, suami, istri, dan orang lain. Check it out!

1. Niatnya untuk saling mengingatkan

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Adab menasihati dalam Islam yang paling utama adalah niatnya terlebih dahulu. Kamu tidak boleh menasihati seseorang dengan tujuan pamer atau keegoisan semata. 

Dalam Hadis Riwayat Bukhari juga dikatakan, “Sesungguhnya setiap menasihati itu tergantung niatnya dan sesungguhnya setiap orang hanya mendapatkan apa yang dia niatkan.”

Berbeda jika kamu memberikan nasihat dengan maksud untuk membuat dia meninggalkan hal yang buruk agar menjadi lebih baik lagi. Jika mengingatkan adalah caramu untuk berdakwah, lakukanlah dengan niat yang baik. 

2. Merasa jauh lebih baik

Freepik.com/pch.vector

Adab menasihati dalam Islam yang kedua adalah jangan pernah memberikan nasihat ketika kamu merasa jauh lebih baik dan bangga akan itu. Karena tidak akan ada manusia yang nyaman saat dia berasa di posisi yang salah.

Cobalah untuk membuat kita terlihat ada di posisi yang setara dan sama-sama perlu untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan begitu, nasihatmu akan lebih efektif.

3. Memberikan nasihat diam-diam

Pexels.com/Yan Krukov

Kamu tahu tidak, adab menasihati dalam Islam yang ini juga poin yang sangat penting, lho. Kebanyakan orang salah cara dalam memberikan nasihat dan juga merasa paling pintar. 

Akhirnya, dia malah memberikan nasihat secara terang-terangan di depan umum dan dipertontonkan oleh orang. Padahal, menurut Imam Syafi’i, menasihati seseorang itu sebaiknya dilakukan secara empat mata saja. 

Bahkan kalau perlu, kamu juga harus merahasikan waktu dan tempatnya saat menasihati seseorang. Katanya, “Berilah aku nasihat ketika aku sendiri, dan jauhilah nasihat di tengah keramaian karena nasihat di tengah manusia adalah salah satu jenis caci maki yang tidak suka aku dengarkan.”

4. Gunakan bahasa yang sopan

Pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas

Adab menasihati dalam Islam selanjutnya adalah menggunakan bahasa yang santun dan tidak kasar ataupun memaki. Tidak sedikit orang-orang menasihati orang lain justru malah memaki-maki.

Padahal, meneriaki, merendahkan, memaki, bukanlah adab menasihati dalam Islam, meskipun tujuannya baik. Ingatlah, sakit hati yang kamu sebabkan pada seseorang akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti, lho. 

Seperti dalam Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik atau berdiam diri.”

Allah SWT bahkan memerintahkan Nabi Musa AS. dan Nabi Harun AS. untuk menasihati Fir’aun yang angkuh dan sombong serta telah melakukan kerusakan yang besar untuk berbicara padanya dengan lemah lembut. Apalagi untuk menasihati manusia yang mungkin kesalahannya tidak sebesar apa yang dilakukan Fir’aun.

Sebab, dalam Hadis rRwayat Bukhari Muslim dikatakan, “Sesungguhnya Allah menyukai kelembutan dalam segala hal.”

5. Menasihati dengan ilmu yang cukup dan sesuai

unsplash.com/RobinWorrall

Adab menasihati dalam Islam yang ini nggak kalah penting. Sering kali orang-orang menasihati orang lain tanpa mempunyai pengetahuan atau ilmu yang cukup.

Mereka menasihati hanya atas dasar dugaan yang mereka rasa benar tanpa tahu fakta yang ada atas perintah Allah seperti apa. Jadi, sebisa mungkin pastikan kamu mempunyai ilmu yang cukup dan dapat dipertanggungjawabkan sebelum kamu memberikan nasihat.

Seperti yang ditulis dalam Alquran surat Al-Isra’ ayat 36, “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya.”

6. Sabar dalam memberikan nasihat

pexels.com/PNW Production

Adab menasihati dalam Islam selanjutnya adalah tetap bersabar. Tidak ada alasan untuk kita berhenti memberikan nasihat kepada seseorang, meskipun nasihat yang kita berikan diabaikan olehnya. 

Bersabar adalah bagian dari adab menasihati dalam Islam yang tidak kalah penting. Seperti apa yang dituliskan dalam Alquran surat Adz Dzaariyaat ayat 55, “Dan berperingatanlah karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.”

Makanya, jangan pernah bosan untuk menasihati seseorang, ya! Batu pun bisa terkikis jika terus-menerus terkena air, apalagi hati manusia, kan?

7. Menerima dengan ikhlas

freepik.com/wirestock

Adab menasihati dalam Islam yang terakhir adalah ikhlas. Seorang Muslim harus bisa ikhlas jika apa yang kita lakukan terasa sia-sia. Begitu pula dengan yang menerima nasihat, harus bisa lapang dada menerima nasihat baik dengan abad yang baik pula. 

Seperti kata Siyar Adz-Dzahabi, “Tanda orang ikhlas itu adalah apabila diingatkan kesalahannya ia tidak merasa panas hatinya, tidak juga ngeyel. Justru ia mengakui kesalahannya dan mendoakannya, 'Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku'.” 

Itulah 7 adab menasihati dalam Islam yang harus diterapkan. Yuk, sama-sama kita belajar menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari!

IDN Media Channels

Latest from Single