Sering kali kita menemukan orang yang masih jomblo tapi pandai memberi saran percintaan. Apakah kamu memiliki teman seperti itu, Bela? Mungkin kamu merasa sangat nyaman jika curhat tentang masalah hubungan.
Meski nggak memiliki pasangan, tapi solusi yang diberikan begitu masuk akal. Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa para jomblo pandai dalam menasihati soal percintaan? Yuk, simak beberapa alasannya.
Orang yang sedang jatuh cinta serasa kehilangan akal sehat, mereka nggak bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Tapi bagi mereka yang jomblo, mudah saja melihat sesuatu yang nggak beres.
Karena lebih mengandalkan logika, mereka dapat menilai bahwa ada situasi red flag yang jelas. Sayangnya, banyak teman-teman mereka yang enggan mendengarkan, dan akhirnya menjadi kenyataan!
Menjadi lajang dalam waktu lama telah memberi mereka kesempatan untuk menyadari tentang harga diri dan hal-hal yang nggak bisa dinegosiasikan dalam suatu hubungan. Dalam hal ini, mereka juga menginginkan hal yang sama untuk teman-temannya.
Jika mereka melihat kamu berkompromi padahal seharusnya tidak, mereka akan mengagalkan dan menyelamatkan kamu dari apa yang mungkin kamu sesali di kemudian hari.
Seperti ahli percintaan, mereka memiliki pandangan kritis dalam hubungan asmara seseorang. Jadi, mereka bisa melihat apa yang mungkin nggak kita sadari. Apalagi kalau mereka pernah punya pengalaman buruk di masa lalu, ini akan lebih membantu untuk mencari solusi terbaik.
Ada saja hambatan yang terjadi ketika kita ingin mengatakan apa adanya kepada pasangan. Tapi kalau kamu punya temen jomblo, mereka yang akan mendorongmu untuk bersikap apa adanya.
Mereka nggak memiliki rasa takut di dunia ini dan ingin kamu mengambil risiko demi kebahagiaan diri sendiri. Mereka akan setia di sisimu jika keadaan buruk terjadi.
Selain sikapnya yang berterus terang dan simple, mereka memberikan saran terbaik karena berusaha menjaga dan memperhatikanmu. Setiap nasihat penting akan mencoba menyelamatkanmu dari hubungan toxic.
Nggak heran, ya, kalau mereka terkesan lebih ahli daripada orang yang sedang berpacaran. Karena mereka nggak pakai emosional, melainkan logika.